chapter 3

4.7K 509 88
                                    


Jennie pov.

Aku duduk bersandar di belakang hedboard sambil menunggu lili-ku yang sedang menggosok giginya.

Aku sedang memikirkan bagian tubuh mana saja yang akan ku mutilasi pada Taehyung Taehyung itu. Dia sungguh membuatku jengkel, menatap ku dengan mata mesum nya itu eoh? Sungguh si sialan itu minta ku bunuh.

Sedikit pamer, tadi aku sangat senang memainkan banyak permainan di mall bersama Lisa kekasihku, aku bermain sampai puas seperti anak kecil berusia lima tahun, Lisa yang mengawasi ku bermain sampai kelelahan mengejar ku kesana-kemari, xixi mian honey.

Hehehe aku jadi lupa umur jika bersama Lisa, padahal aku lebih tua darinya kekekeh.

Ceklek

Aku menoleh melihat Lisa dengan wajah polosnya tersenyum padaku.

"Aaawww manis sekali kekasihku" akan merasa gemas melihat wajah Lisa yang sangat-sangat menawan di mataku.

"Baby j" Lisa mendekati ku dan memposisikan dirinya di sampingku.

"Lili" aku memeluknya, aroma tubuhnya sangat candu bagiku.

"Ngantuk hemm" lili mencium pucuk rambutku dan membawa tubuh mungilku ke dalam pelukannya.

"Eum, Nin- howaam ngantuk lili" aku menguap pura-pura mengantuk agar kami cepat tidur.

Aku menunggu Lisa tertidur sebelum melancarkan aksi ku.

"Kita tidur hem" Lisa membaringkan tubuh kami berdua dan menjadikan lengannya sebagai bantalan ku.

"Kiss" punyaku memajukan bibir ku.

Chup

Lembut Lisa mencium lama bibir ku.

"Mimpi indah baby, love you" Lisa mencium kening ku sang mengelus punggung ku.

"Love you too honey" aku meringsek menyamankan diriku di pelukan Lisa.

"Howamm lili juga mengantuk" Lisa menguap menutup mulutnya.

"Puk puk lili" pintaku sedikit merengek.

"Kekekeh" Lisa terkekeh dan kembali menepuk-nepuk punggung belakang ku.

Sepuluh sudah menit aku menunggu Lisa tertidur, aku merasakan deru nafas Lisa sudah beraturan, itu tandanya ia sudah benar-benar tertidur pulas.

Aku perlahan bangkit dari tempat tidur, mengambil telpon genggam ku dan menyempatkan diri mencium bibir Lisa sebelum mengendap-endap pergi ke luar.

"Nini sebentar saja lili, janji Xixi" aku mengunci pintu perlahan dan berjalan santai setelahnya.

Ddrrtt

"Halo ahjussi" aku mengangkat panggilan dari ahjussi.

"Halo nona Jennie, saya sudah di depan"

"Baiklah" aku mematikan panggilan nya dan berjalan cepat keluar dari mansion.

"Silahkan nona" aku baru tiba dan ahjussi langsung membukakan pintu untuk ku.

"Khamsamida ahjussi" jahat boleh tapi adab tetap di jaga.

"Sudah menjadi tugas saya Nona" ahjussi tersenyum lalu menjalankan mobilnya.

Ahjussi Lee, dia orang kepercayaan ku. Disaat aku terpuruk dan menangis ahjussi selalu ada, dia menenangkan ku seperti Putri kecilnya.

Aku bertemu dengannya saat aku mencari angin di sungai Han, waktu itu aku sangat sedih mengingat kematian kedua orang tua ku di bunuh secara tragis di depan mataku. aku menangis berteriak sekencang-kencangnya di sana, dan saat itu juga ahjussi menarikku menjauh dari jembatan karena dia mengira aku ingin bunuh diri. kekekeh betapa lucunya ahjussi Lee.

Aku ingin tertawa dan terharu dengan tindakannya, di satu sisi aku ingin tertawa karena aku tidak sebodoh itu untuk bunuh diri dan di satu sisi aku terharu karena ada orang lain yang peduli padaku.

Jadi aku menjelaskan pada ahjussi bawah aku tidak ingin bunuh diri melainkan hanya melampiaskan rasa kesal ku saja. Sehabis itu ahjussi Lee menunduk malu, dia menggelengkan kepalanya dan tertawa setelahnya.

Tapi aku tetap berterimakasih karena dia peduli padaku. Kami mulai mengobrol santai dan ahjussi juga menceritakan dia trauma melihat anak remaja yang menangis di dekat jembatan, dia dengan sedih mengatakan jika anaknya bunuh diri melompat dari jembatan karena frustasi di putuskan pacarnya.

Ahjussi juga curhat padaku istrinya menceraikannya karena dia miskin dan tidak punya apa-apa untuk di banggakan. jadi dengan baik hati aku menawarkan ahjussi sebagai supir pribadi sekaligus bodyguard untukku.

Sebagai anak yang jujur aku juga menjelaskan pada ahjussi bawah aku tidak normal, aku mempunyai jiwa-jiwa pembunuh di dalam diriku, awalnya ahjussi kaget tapi karena dia tidak punya pekerjaan jadi dia menerimanya saja dan yakin jika aku akan berubah suatu saat nanti.

"Kita sampai Nona" ahjussi turun membukakan pintu untuk ku.

"Udara malam memang lebih menyegarkan ya ahjussi" aku meregangkan otot-otot ku sebelum memulai aksiku.

"Udara pagi tetap lebih menyegarkan nona" kata ahjussi Lee sambil menuntunku ke apartemen Taehyung.

"Nona" dua bodyguard yang telah menunggu membungkuk menyambut kedatangan ku.

"Cctv aman"

"Siap aman nona"

"Berjaga di luar" kataku dan memencet bel apartemen Taehyung.

"Siap nona" keduanya membungkuk lagi.

Ceklek

"Hai Jenn-"

Bugh

Aku tersenyum senang menatap Taehyung terjatuh ke lantai.

"Woww tinjuan yang keren ahjussi" aku dan ahjussi masuk dan mengunci apartemen.

"Apa-apaan ini!" Taehyung berteriak marah menatap kami berdua.

"Let's play bitch" aku menyeringai menarik rambutnya dan menyeretnya duduk di sofa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

tbc

170722.

Mengerikan 👀

you j [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang