20

699 68 6
                                    

Pagi ini, Sunoo sedang jalan-jalan pagi bersama Sungjun di sekitaran apartemen Sunghoon. Ia merasa jenuh setelah seharian hanya berada di dalam apartemen, dan kini mulai merasa bosan. Suasana di sekitar cukup ramai, dengan beberapa orang yang sedang beraktivitas.

Merasa lelah, Sunoo pun duduk di bangku taman lalu minum. Di sebelahnya, ada seorang perempuan yang juga sedang duduk bersama anaknya.

"Wah, anak kamu mirip banget sama kamu. Lucu, ganteng, cantik, imut! Siapa namanya?" tanya perempuan itu sambil tersenyum.

Sunoo membalas dengan senyuman ramah, meskipun dalam hati ia berpikir, Padahal Sungjun bukan anak kandung aku, tapi kenapa dibilang mirip ya?

"Namanya Sungjun," jawab Sunoo.

"Kenalin, aku Daeun, dan ini anak aku, Ara," perempuan itu memperkenalkan diri.

"Hai, aku Sunoo, dan ini anakku, Sungjun," jawab Sunoo. Daeun terlihat sangat ramah, tampak muda, dan Ara, anaknya, baru berumur 2 tahun.

"Oh ya, kamu baru tinggal di sini ya? Soalnya aku baru lihat kamu," tanya Daeun.

"Iya, aku baru pindah ke sini," jawab Sunoo.

Daeun terus mengobrol dengan ceria, sampai akhirnya ia menceritakan sesuatu yang membuat Sunoo terdiam.

"Sunoo, kamu tau tidak?"

"Apa?" tanya Sunoo, mulai merasa aneh.

"Kemarin ada berita yang bilang kalau ada orang tua yang nyari anaknya, padahal orang tuanya sendiri yang buang anaknya," ujar Daeun dengan wajah serius.

Deg

Sunoo terdiam, pikirannya langsung melayang ke kejadian sebulan yang lalu.

"Hah? I-iyakah? Kok aku tidak tahu ya ada berita itu?" Sunoo mencoba menyembunyikan rasa cemas di dalam hatinya.

"Baru kemarin sih beritanya," jawab Daeun.

"Terus, orang tuanya sekarang di mana? Dan... bagaimana?" Sunoo menahan sesak di dadanya, berusaha untuk tetap tenang meski hatinya mulai kacau.

"Aku kurang tahu orang tuanya sekarang di mana, yang jelas mereka sedang mencari anaknya, dan menurut yang aku baca di berita, mereka katanya menyesal telah membuang anaknya," jawab Daeun dengan nada prihatin.

Tanpa pikir panjang, Sunoo buru-buru berdiri dan mulai mengemas barang-barangnya. Ia harus segera memberitahu Sunghoon tentang ini.

"A-aku duluan ya, Daeun," kata Sunoo terburu-buru.
"Kamu mau kemana, Sunoo?" tanya Daeun dengan bingung.

"A-aku harus pulang. S-suami aku udah nunggu di apartemen," jawab Sunoo, berusaha menyembunyikan emosinya.

"Oh, gitu. Ya sudah, hati-hati ya," kata Daeun.

Sunoo mengangguk, lalu pergi meninggalkan tempat itu. Saat berjalan, ia merasa air mata mulai mengalir, meski berusaha menahannya. Ia takut, sangat takut jika Sungjun benar-benar ditemukan oleh orang tuanya. Tapi Sunoo sudah berjanji pada dirinya sendiri, ia tidak akan menyerahkan Sungjun pada mereka. Orang tuanya sudah pernah membuangnya, dan kini, mereka hanya menyesal? Sunghoon juga pasti tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Sayang, kalau itu beneran kamu yang dicari... Maaf mama ya, mama tidak akan kasih kamu ke orang tua kamu. Mama bukan tidak mau, tapi mama kasihan sama kamu. Mama sayang banget sama kamu, mama udah anggap kamu anak mama sendiri..." Sunoo berbicara dalam hati sambil menahan tangis.

Sesampainya di apartemen, Sunoo langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Sunghoon.
"Halo, sayang. Ada apa?" suara Sunghoon terdengar lebih dulu.

"K-kakak, pulang kapan?" suara Sunoo terdengar cemas dan penuh ketegangan.

"Sebentar lagi, sayang. Ada apa? Kok suara kamu kayak gitu? Kayak abis nangis?"

"Cepat pulang ya, kak. Aku tidak apa-apa," jawab Sunoo, berusaha terdengar tenang.

"Kamu beneran tidak apa-apa? Kakak bisa pulang sekarang kok, kamu butuh sesuatu?"

"Tidak apa-apa, kak. Selesain dulu aja kerjanya. Sunoo mau masak dulu buat makan malam nanti."

"Baiklah, kalau ada apa-apa, telepon kakak ya, sayang. Kakak tutup dulu ya teleponnya."

"Iya, kak. Dah, I love you..."

"I love you more..."

Setelah telepon terputus, Sunoo terjatuh terduduk di lantai, tubuhnya terasa lemas. Air matanya mengalir begitu saja, tak bisa ditahan. Apa pun yang berkaitan dengan Sungjun selalu membuatnya merasa takut dan cemas.




































Tbc

Hai hai haiiii aku update lagi nih, maaf yaa kalau jelekkk terus gak nyambung dan banyak kata-kata yang aneh.

beneran deh aku gak pandai nulis wp kayak orang-orang(╥﹏╥)

tapiiiiii, makasih buat kalian yang udah bacaaaaaa apalagi voteeeeee(´∩。• ᵕ •。∩')

oh iya aku kagettt part 19 kan menurut aku gaje yaa, tapi kalian gercep bgt ngevote nya aaaa jadi semangaaat😭❤️❤️

makasi semuaa, have a nice dayy! ✨🌙🦋

A Shining Light -sunsun [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang