Pukul 12.00 seluruh siswa berkumpul di ruangannya masing masing. Dag dig dug, itu yang mereka rasakan. Tidak ada yang tau kelas mana yang akan mereka duduki.
Semoga saja, tidak banyak yang diubah atau dipindahkan.
....
Didepan layar monitor, pria buncit dengan kepala botak tersenyum menyeriangi.
Ada banyak layar monitor yang terjejer disana. Menampilkan kondisi kelas, koridor, area parkir, tempat olahraga, dan tempat tempat ekstrakurikuler lainnya.
Ya, pria buncit itu sedang berada diruang CCTV sekolah.
Dialah kepala sekolah baru, Jonathan Erdogan. Biasa dipanggil bapak Johan.
Mungkin kalian sedikit deja vu dengan nama itu. Apalagi pada marga nya, Erdogan. Tidak sama, hanya sedikit ada kemiripan. Dengan siapa? Dengan Abraham. Ingat Abraham? Bapak Gangga si pengusaha sukses. Abraham Djaksa Erdoedgar, Bos Biru.
Johan tersenyum miring kala melihat satu layar CCTV, "ternyata kambing kambing lucu gue ada disana."
Diiringi tawaan ringan. Johan pergi dari ruang CCTV.
"Ternyata gampang banget nangkap kambing kambing yang penurut kaya gitu."
....
Lily menoleh ke arah jendela disebelahnya seperti ada yang menjanggal di telinga. Dia hanya mendengar satu kalimat. Kambing penurut.
Lily memejamkan matanya, menentukan objek yang ingin dia dengar. Tapi tak menemukan apapun.
Sepertinya orang yang tadi terdengar sudah tidak berbicara lagi.
Lilyana Mada Cybelle,
gadis cantik dengan seribu candaannya. Mempunyai suatu kelebihan yang tak biasa. Yaitu mampu mendengar sesuatu dari jarak jauh, namun hanya satu titik yang dapat dia dengarkan. Jika dia tidak menentukan letak suaranya, maka dia tidak dapat mendengar bunyi jauh itu. Lily juga bisa berkomunikasi dengan kembarannya hanya dengan pikiran. Jadi, apa yang kembarannya pikirkan, bisa dia pikirkan juga. Sama seperti telepati tapi bedanya, walau dibentang dengan samudra, mereka masih bisa ber telepati.
Lilyon Mada Agernand,
kembaran lily. Biasa dipanggil Lyon. Pria dingin yang jarang berbicara. Mampu ber telepati dengan Lily, juga mendengar bunyi dalam intonasi sangat pelan. Tapi hanya dalam sekitarnya. Mungkin langkah semut juga bisa dia dengar. Tapi pendengaran itu bisa dia dengar jika dia menargetkan bunyi tersebut. Jadi jika sedang biasa biasa saja, Lyon tidak akan mendengar bunyi tersebut.
Tak ada yang tau tentang kelebihan kembaran itu. Hanya ibu dan bidan yang membantu persalinan mereka yang tau. Ibunya melarang keras anak anaknya untuk merahasiakan kelebihan mereka.
Tentu saja demi keselamatan mereka. Mungkin jika mereka mengumbar umbar bakat itu, mereka akan dijadikan bahan penelitian oleh dokter ilmuan jaman sekarang.
Itu sebabnya, mereka menyembunyikan kelebihan itu dalam dalam agar tak ada orang yang mengetahui nya.
Lily menggoyangkan kursi Lyon yang duduk didepannya, "bang. Babang. Bang, iss nengok dong. Bang. Bangk-"
Lily menghentikan gumamannya saat Lyon menghadap kearahnya dengan tatapan dingin.
"Tadi gue denger ada yang ngomong kambing penurut. Tapi pas gue dengerin lagi, udah nggak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Card In The Classroom
Fantasyfollow dulu yak, biar pemula satu ini semangat ngelanjutin nya. 'brakk!' Marsha bangkit dan menggebrak meja. emosinya sudah tidak tertahan lagi. "ini bukan pengeroyokan!" ucap Marsha mengebu. "tenangkan emosi mu Marshelyn!" ucap Bryan tak kalah m...