6. Our Mission

1.1K 62 5
                                    

Aroma seduhan kopi yang menyeruak dari arah dapur sepertinya sampai ke hidung pemuda yang saat ini setengah tersadar dari tidur lamanya, ialah Hwang Hyunjin. Perlahan netra cantiknya itu terbuka. Ia tolehkan kepalanya ke sisian kiri. Sosok yang dicarinya itu telah raib, yang seingatnya semalam mereka saling cuddle sebelum mereka menjelajahi mimpi masing masing.

Langkah kecil menuntunnya ke arah dapur, mengendap endap dan menyergap dari belakang tubuh yang tingginya sedikit lebih pendek darinya itu. Dada bidang, otot perut yang kencang, serta surai coklat menawan adalah bagian yang sangat Hyunjin sukai dari sesosok Lee Minho.

"Pagi Hyung .. ", ucapnya manja sambil memeluk pinggang Minho dari belakang.

Yang dipeluk menyambut, mengusap tangan halus Hyunjin, menoleh dan tersenyum tipis.

"Hai putri tidur, masih mengantuk? ", tanya Minho sembari mengaduk pelan kopinya.

"Hemmm...." gumam Hyunjin, ia sandarkan dagunya ke bahu Minho dengan mata masih terpejam.

"Haruskah ku cium dulu agar putri tidur ini bangun? ", kekehnya yang sekarang membalikkan badannya dan menyergap tubuh ramping Hyunjin.

Si submissive itu juga terkekeh, netra nya terbuka. Tubuhnya menggeliat perlahan, berusaha melepaskan cengkraman Minho.

"Coba saja Hyung kalau kau bisa, catch me If you can .. ", ucapnya, ia berlari menjauhi Minho dengan senyum yang agaknya menggoda.

Senyum smirk Minho timbul disisian bibir kirinya. Tak butuh berapa langkah Hyunjin menjauh, dengan mudah Minho dapat menyergap tangan ramping Hyunjin. Minho dorong perlahan tubuh Hyunjin, menghadap ke sisian kulkas disana. Ia rasakan dada bidang itu sekarang sedang menempel lekat di punggungnya. Nafas berat itu berhembus di sisian telinga kirinya. Kedua tangan Minho dengan pelan meraba pinggang Hyunjin dan memeluk erat sampai bongkahannya itu sepenuhnya melekat di bagian sensitif Minho.

"See, I can catched you up, so will you be my slave now?", bisik Minho yang kemudian mencumbu leher jenjang di depannya itu.

Hyunjin melenguh perlahan.

"Yeasshh .... fuck me Minhho... ",racaunya.

Minho balikkan tubuh ramping Hyunjin sehingga kini menghadap ke arahnya. Tatapan keduanya penuh dengan api api asmara yang sedang membara dan tak akan pernah padam. Setelah itu kecupan liar di kedua bibir itu terjadi tanpa babibu. Minho mengangkat kaki kanan Hyunjin hingga ke sisi paha kirinya sedangkan tangan kanannya mengerat di leher si submissive. Hyunjin mengusak pelan surai coklat Minho dengan kedua tangannya. Menikmati perlakuan Minho terhadapnya. Pagutan itu mulai terasa semakin dalam. Lenguhan demi lenguhan beralun di dapur apartment mungil itu. Ooouuhh... sungguh pagi yang sangat panas.

~~~

Suara air shower baru saja berhenti. Minho keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada dan hanya menutupi bagian bawahnya dengan handuk putih. Sedangkan Hyunjin masih di kamar mandi berkutat dengan hair dryer nya.

Ponsel ber-chasing tiga kepala kucing itu berulang kali berdering.

"Ya Bos ... "

"Baiklah .. aku mengerti "

"Apa kali ini yang terakhir ? "

"Ne... Baiklah"

Kepalan tangan kanan itu mengerat setelah sambungan telfon terputus. Jarak kedua alisnya mengerut, tatapannya seperti sedang merencanakan suatu hal.

Oneshoot : HYUNHO 🐰🥟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang