Dua lembar hasil ujian tengah semester ada digenggaman Minho. Satu miliknya dan satu bernamakan Hwang Hyunjin. Menyimak sekilas lembaran itu, nilai yang sangat memuaskan. Senyumnya timbul disana. Mengingat saat saat belajar bersama Hyunjin. Ia lirik kembali bangku diseberangnya yang sedari tadi pagi kosong.
Selesai jam sekolah, Minho mampir ke suatu toko. Ia ingat pagi tadi Hyunjin menelfonnya minta ingin dibelikan jelly dan ramen favorit nya.
"Ttcchh.. memangnya orang demam bisa sembuh hanya memakan ini?", monolognya sendiri. Senyum terukir di bibir tipisnya.
~~~
Diatas gedung flat itu ia akhiri pelariannya, nafasnya terengah engah. Menghindari kejaran seseorang dibelakangnya yang membuatnya ketakutan hingga bergetar seluruh badannya. Ia bersembunyi dibalik tangki air besar disana.
Derap langkah sepasang kaki dilawan arah kini mulai mendekat ke arah Hyunjin. Sepertinya persembunyiannya dengan sangat mudah ditemukan.
Tangannya menyergap pipi Hyunjin. Tubuh kurus itu dihempas ke sisian dinding. Hyunjin yang dalam kondisi lemah tak bisa mengeluarkan tenaganya untuk sekedar melawan. Orang itu terbahak bahak didepan wajah Hyunjin yang sedang terisak.
"Jika saja tadi kau tak menolak ku, maka aku tak akan memperlakukanmu seperti ini Hyunjin!", suara lantang Park Jinyoung, ayah Hyunjin, tidak, faktanya ia adalah ayah tirinya.
"Ayah... tolong lepaskan aku", ucapnya dengan suara bergetar. Air matanya sudah bercucuran di kedua sisi pipinya.
"Semakin kau merengek seperti ini, aku semakin ingin memperkosamu Hyunjin!"
"Hhaahah... Asal kau tahu! Sedikitpun aku tak pernah mencintai ibumu yang lacur itu. Menjadi ayah tirimu selama tiga tahun ini hanyalah akal akalan ku untuk memiliki mu Hyunjin! Dan sekarang adalah saatnya. Ibumu tak akan peduli karena dia sudah menikah lagi dengan orang lain! Kau tau itu!?? Hahhahaahha....", tawanya mengerikan.
Hyunjin meraung, menangis, meminta tolong sebisanya. Berulang kali Hyunjin menolak saat tuan Park dengan berang melecehkannya.
Tanpa ia sadari sedari tadi ada sosok yang sudah berdiri disisi lain. Bahkan melihat dan mendengar apa yang baru saja terjadi.
BRUGGH!!!
"JAUHI DIA BANGSAT!!", seru Minho dengan menarik kedua sisi kerah tuan Park.
BUGH!!
Minho arahkan satu tonjokkan keras ke sisi pipi kanan. Ia tindih badan tuan Park yang kira kira berumur hampir lima puluh tahunan itu. Secara brutal ia pukul kedua pipi tuan Park sampai mengeluarkan cairan merah di sisi mulutnya.
"Aku sudah merekam semuanya, jika kau tidak ingin mendekam di jeruji sebaiknya kau enyah dari sini!! Jauhi Hyunjin!!!! ", manik tajam nya menyoroti wajah yang sudah berdarah darah dibawah sana. Satu kepalan terakhir ia landaskan di pipi kiri tuan Park.
Berlari tergopoh tuan Park meninggalkan tempat itu. Minho dengan segera menghampiri Hyunjin, memeluknya. Hyunjin merasa tiada lagi orang yang bisa dia andalkan sekarang selain Minho. Bayang bayang nya selalu ada di pikirannya setiap kali ia ketakutan, berharap Minho lah yang selalu datang untuknya. Didalam dekapan Minho ia menangis sekuat tenaga yang sekarang ia punya.
~~~
Netra nya terbuka perlahan. Ia lihat sekitar. Oh .. ternyata ia sudah berada di kamar flat nya. Minho yang sedari tadi menungguinya.
"Kau sudah bangun? Kau tadi pingsan, lalu aku membawamu kesini", ucapnya seraya mengusap pelan kening Hyunjin.
Yang ditanya mengangguk pelan.
Ia angkat tubuhnya dan bersandar di headboard tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot : HYUNHO 🐰🥟
Dla nastolatkówWelcome to HyunHo / HyunKnow stan ❣️ Kumpulan One/Two/Three Shoot BxB HYUNHO Minho (dom) x Hyunjin (sub) ~ sorry aku gak nulis Minho as Sub 😋. ~ bahasa semi baku [ Disclaimer ] •Mungkin akan mengandung 🔞 •Gay Phobia silakan leave ya Ini cerita j...