01

25.7K 1.3K 97
                                    

Warning :
Story ini berat, full konflik. Kalo ga suka story berat bisa skip book ini. Ini short kok.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Tak!!!
Suara ledakan confeti beriringan dengan riuh tepuk tangan memenuhi aula hotel dimana tengah diadakan sebuah acara perayaan anniversary.

Ditengah aula, sepasang suami berpakaian formal memegang pisau kue dan dengan senyum cerah keduanya saling memegang pisau dan mulai memotong kue besar bertingkat dengan cream putih dan miniatur pengantin diatasnya.

Didepan mereka, seorang pemuda dengan rambut blonde berdiri memegang kamera dengan senyum cerah, mengabadikan moment haru kedua orang tuanya.

Suara riuh tepuk tangan semakin meriah setelah pasangan suami itu berhasil memotong kue.

“Selamat ulang tahun pernikahan yang ke dua puluh dua tahun sayang” Ucap sang dominan dengan senyum cerah disambut anggukan dan senyum manis sang submissive.

“Selamat ulang tahun pernikahan untuk kita” Balasnya.

Satu tangan besar sang suami menyelinap dibalik pinggang ramping suami mungilnya lalu meninggalkan kecupan pada pipi lembut submissive berambut coklat itu.

Mereka berbalik dan dengan cepat menyambut jabatan tangan para rekan bisnis suaminya yang memberikan ucapan selamat. Ditengah haru bahagia itu mereka menoleh saat putra mereka datang dengan senyum cerah.

Sang Daddy merentangkan tangannya memeluk putra kebanggaannya.

“Dad, selamat ulang tahun pernikahan untuk kalian” Ucapnya memeluk erat sang Daddy.

“Daddy malu sekali tapi ingat, pesta ini untukmu” Ucapnya lalu melepas pelukan hangat sang putra. Tangannya bergerak mengacak surai blonde putranya.

Setelahnya pria bertubuh jangkung itu menghampiri sang Papa yang berdiri disamping suaminya dan ikut memeluk Papanya. Satu tetes air mata pria itu turun dan dengan cepat dia menghapusnya.

“Papa, selamat ulang tahun pernikahan” Ucapnya dengan suaranya yang berat.

Pelukan keduanya terlepas dan sang Pap dengan penuh sayang melayangkan ciuman pada pipi putranya membuat pria jangkung itu tersenyum malu mendapati godaan dari rekan kerja Daddynya.

“Jaemin, aku kesana dulu”

Suara berat Jeno menginterupsi acara perayaan anniversary mereka, pria bernama Jaemin dengan surai coklat itu menoleh dan mengangguk lalu netranya mengikuti pergerakan sang suami yang berjalan meninggalkannya dengan putra mereka, Lee Jisung.

“Sayang, tunggu disini. Papa ingin ke toilet” Ucap Jaemin seraya mengusap sayang pipi putranya.

Jisung hanya mengangguk, pria jangkung itu kini asik menikmati kue ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya. Jaemin tersenyum lalu melangkah hendak menuju toilet.

Kepalanya tertunduk dengan senyum kecut selama ia melangkah menyusuri koridor untuk keluar. Saat kepalanya mendongak, dihadapkan pemandangan suaminya tengah asik bercumbu dengan seorang wanita yang tengah bersandar pada dinding.

Nafasnya tercekat melihat bagaimana bibir tipis sang suami mengulum senyum seraya mengusap dagu kekasihnya lalu keduanya tertawa.

Sang wanita lebih dulu menoleh dan langsung memasang wajah datar begitu melihat Jaemin berdiri ditengah koridor dengan senyum getir. Jeno yang menyadari perubahan wajah kekasihnya sontak menoleh dan melihat suami mungilnya berdiri memandangi mereka.

Jaemin kembali melanjutkan langkahnya menghampiri sang suami.

“Bahkan kau tak bisa menahan dirimu pada acara perayaan pernikahan kita” Dengus Jaemin dengan suara berat menatap wanita muda disisi kanannya.

BE STRONG [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang