END CHAPTER

14.7K 1K 179
                                    

Jeno berhenti mengunyah rotinya dan menoleh, melihat pria disampingnya menunjukkan surat tahanan. Sontak saja seluruh maid diruang makan menganga tak percaya.

Jeno menyambar sapu tangan diatas meja dan menyeka bibirnya lalu beranjak, dia masukkan kedua tangannya pada saku celana dan menatap pria itu tajam untuk beberapa saat.

“Siapa yang melaporkanku?” Tanya Jeno pada pria didepannya.

“Lee Jisung, dia bersaksi bahwa dia melihat Anda melakukan kekerasan pada suami Anda, Na Jaemin” Jelas pria itu, Jeno berdecak dengan seringai kecut.

Satu helaan nafas berat keluar dari bibir tipis Jeno, dia kemudian mengeluarkan kedua tangannya. Pria didepan Jeno memerintahkan bawahannya untuk memborgol tangan Jeno dan ia menurutinya.

Jeno hanya diam dan menurut saat petugas polisi membawanya keluar.

Sebuah pukulan telak mengenai Jeno pagi ini, Jaemin tanpa apa-aba menjebloskannya kepenjara dan tanpa mengatakan apapun, keluarganya meninggalkan dia.

Selama perjalanan menuju kantor polisi, Jeno hanya diam dan menundukkan kepalanya.

“Bisa tolong aku?” Pinta Jeno pada polisi disebelahnya.

“Apa itu?” Tanya Pria itu

“Tolong hubungi suamiku”

Sang polisi langsung merogoh ponsel Jeno disaku jas dan mencari kontak Jaemin. Namun sayangnya, Jaemin memblokir nomornya membuat Jeno mengulum senyum kecut.

Sang polisi menoleh dan melihat wajah Jeno yang memerah, dia merasa iba melihat kesedihan diwajah pria itu. Jeno hanya bisa menunduk dan meratapi nasibnya.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Jaemin hanya diam didalam sebuah cafe, menatap keluar jendela. Tak lama Yeonjun datang dan langsung duduk didepannya. Ada senyum tipis yang terukir di bibirnya.

“Kau yang menjebloskan Jeno ke penjara? Beritanya memenuhi tv pagi ini” Ucap Yeonjun yang dibalas gelengan oleh Jaemin.

“Jisung yang melakukannya” Tutur Jaemin.

“Akhirnya, kau berpisah dengannya...”

“Aku akan pindah ke Los Angeles setelah resmi bercerai dengan Jeno” Sahut Jaemin sebelum Yeonjun menyelesaikan kalimatnya, tentu saja itu membuat Yeonjun terkejut.

“Jaemin...”

“Maaf, sebaiknya kita lupakan saja untuk menikah dan membangun sebuah rumah tangga. Aku berfikir untuk sendiri, membahagiakan diriku dan Jisung, menebus seluruh luka yang kurasakan selama ini” Tutur Jaemin.

“Sulit bagi Jisung untuk menerima sosok Ayah. Aku tak bisa memaksa, dan aku juga masih begitu takut untuk memulai rumah tangga dengan orang baru, meski aku tahu kau seperti apa dan... Kejadian yang sama mungkin tak akan terulang” Jelas Jaemin.

“Kau yakin?” Tanya Yeonjun yang dibalas anggukan oleh Jaemin.

“Terima kasih, aku harus menemui Jeno dan membahas perceraian kami” Ucap Jaemin.

“Jaemin...”

“Berbahagialah” Ucap Yeonjun kemudian, Jaemin mengangguk dengan senyum tulus. Sangat tulus.

Yeonjun dapat merasakan ada kebahagiaan dari senyum itu, seperti Jaemin merasakan apa itu kebebasan. Bukan lagi senyum yang terbelenggu oleh luka.

Matanya mengekori tubuh mungil Jaemin yang berjalan meninggalkannya keluar dari cafe. Ia kemudian tersenyum tipis melihat Jaemin.

BE STRONG [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang