08

8.6K 755 79
                                    

Masih dengan gemetar, Jisung membuka seluruh folder yang ia punya. Ia buka video saat perayaan ulang tahun pernikahan kedua orang tuannya.

Matanya memerah dan berkaca-kaca saat dia memperhatikan dengan jelas dimana sang Daddy datang dengan seorang gadis, tautan jemari keduanya terlepas ketika memasuki aula acara.

Meski dengan resolusi rendah, Jisung dapat melihat dengan jelas pengkhianatan sang Daddy. Bahkan setelahnya Jeno dengan penuh senyum, merengkuh pinggang mungil sang Papa.

Tak kuasa melihat pengkhianatan sang Daddy, Jisung langsung menutup seluruh folder dilaptopnya. Dia terdiam sejenak masih memutar kembali kilas balik tentang sang Daddy.

Brak!!!
Jisung yang sudah tak bisa membendung emosinya hanya bisa menggebrak meja belajarnya. Dia lantas beranjak dari kursi dan berjalan hilir mudik. Tiba-tiba saja ia merasakan kepalanya teramat sakit karena terlalu memikirkan kenyataan yang ia dapat malam ini.

Ia bawa tubuhnya duduk ditepi ranjang dan meremat surai blondenya.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Jisung turun menuju lantai bawah, menghampiri kedua orang tuanya yang sudah duduk manis di ruang makan.

Bola matanya bergerak menatap sang Daddy dan Papanya bergantian. Bibirnya bergetar hendak menangis melihat senyum Jaemin sangat indah pagi ini.

Membayangkan akan seperti apa luka yang di alami Papanya jika tahu sang Daddy berselingkuh dibelakangnya. Lalu Jisung beralih menatap Jeno dengan tajam.

“Selamat pagi, Sayang” Sapa Jaemin tersenyum manis, mendongak menatap Jisung yang berdiri disebrangnya.

“Aku berangkat duluan” Tutur Jisung seraya beranjak membuat Jeno dan Jaemin mengerutkan kening mereka.

Keduanya saling tatap dan melemparkan pertanyaan yang sama lewat raut wajah mereka. Tak tahu apa yang terjadi pagi ini dengan putra mereka yang mendadak dingin.

“Jisung” Panggil Jaemin seraya berdiri, dia putuskan untuk menghampiri sang putra.

“Kenapa? Kau bertengkar dengan Chenle?” Tanya Jaemin

“Tidak, Pa. Aku berangkat duluan. Aku sedang tidak ingin sarapan di rumah” Ucap Jisung tersenyum manis kearah Jaemin.

Pria jangkung itu mengusap lengan sang Papa lalu beranjak pergi. Helaan nafas keluar dari bibir Jaemin lalu ia beralih menatap sang suami.

“Sepertinya terjadi sesuatu dengannya” Ucap Jeno setelah menyesap kopi paginya.

Jaemin putuskan untuk kembali ke kursinya dan mulai menyantap sarapannya. Dia mungkin akan bicara lagi dengan Jisung nanti.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Mobil milik Jisung terparkir rapi di halaman parkir gedung kantor sang Daddy. Dia nampak fokus memperhatikan keluar, menunggu sang Daddy.

Setelah cukup merenung tadi malam, dia putuskan untuk mencari tahu kebenarannya. Bisa saja, ia salah lihat.

Sulit baginya untuk percaya bahwa Jeno dengan tega mengkhianati Jaemin dan juga dirinya. Hatinya hancur berkeping-keping tapi Jisung tak ingin gegabah. Dia percaya pada Jeno, sepenuhnya.

Alis Jisung bertaut saat melihat Jeno keluar bersama dua orang pria, dia tarik tubuhnya yang semula bersandar pada kursi dan menyipitkan matanya guna mempertajam pengelihatannya.

Dia lihat sang Daddy asik berbincang dengan dia pria didepannya lalu satu pria yang berusia seusia dengan Daddynya pergi.

Bola matanya membola sempurna saat melihat Jeno merengkuh pinggang pria bertubuh mungil itu, tangannya mengepal saat melihat pria itu bahkan mengecup pipi Daddynya.

BE STRONG [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang