05

9.2K 856 44
                                        

Jaemin menoleh saat merasakan bayangan suaminya tiba. Dia tersenyum menyapa kehadiran sang suami yang kini sudah duduk disampingnya. Pria dengan sorot mata tajam itu menatap Yeonjun dengan seulas senyum miring.

“Hai, lama tidak bertemu” Sapa Jeno yang dibalas senyuman oleh Yeonjun.

“Mana suamimu?” Tanya Jeno kemudian seraya menyandarkan tubuhnya pada kursi.

“Di London, kami sedang dalam kondisi yang kurang baik. Jadi aku memutuskan untuk kembali ke Korea” Tutur Yeonjun.

“Kalian berpisah?” Tanya Jeno lagi

“Belum, tapi mungkin akan segera” Balas Yeonjun mengendikkan bahunya.

Jeno sempatkan menoleh kearah Jaemin lalu ikut mengendikkan bahunya, Jaemin menggeleng lalu meraih gelas wine miliknya dan mulai meneguknya.

Seluruh perhatian tertuju pada pengantin yang baru saja naik ke altar karena acara pemberkatan di mulai. Jeno membawa tubuhnya lebih dekat pada sang suami kemudian memeluk pinggang ramping itu.

Dia melirik Yeonjun yang duduk didepan mereka dan mengulum seringai lalu kembali menatap pengantin yang tengah melakukan pemberkatan.

“Sudah dua puluh dua tahun sepertinya kalian menikah, aku iri melihat kalian masih harmonis” Tutur Yeonjun yang dibalas senyum kecut oleh Jaemin.

Sementara Jeno melempar senyum kebanggaannya. Dia tarik tangannya yang memeluk pinggang sang suami lalu merapikan rambut Jaemin yang sebenarnya tidak berantakan. Hanya bersikap sok romantis untuk memancing kecemburuan pria itu.

“Tentu saja” Balas Jeno.

Jaemin alihkan pandangannya kearah sang suami dan menuntut sebuah jawaban lewat tatapan matanya.

Tidak mungkin Jeno cemburu melihat ia bertemu dengan Yeonjun. Jaemin tidak mengharapkan itu, baginya sudah tak ada lagi cinta pada mereka berdua. Karena Jaemin sudah tak lagi merasakan hati Jeno untuknya.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Jaemin masuk ke dalam kamarnya selepas mendatangi acara pernikahan anak dari rekan bisnis suaminya. Dia meletakkan mini slingbag nya ke atas meja rias lalu membuka jas yang membalut kemejanya.

Mengabaikan Jeno yang baru saja masuk ke dalam kamar mereka.

Ia tarik dasi berwarna navy yang menjerat lehernya lalu membuka kancing paling atas kemejanya. Ia letakkan jas yang ia pakai pada sofa ruangan itu, menatap sang suami yang berjalan hendak mengambil piyama di dalam lemari.

“Sepertinya, Yeonjun tak merubah pandangannya terhadapmu” Ucap Jeno membuka pembicaraan, pria yang baru saja menyambar piyama dilemari itu lantas berbalik dengan alis bertaut.

“Aku melihat masih ada cinta di matanya” Tambah Jeno seraya membuka kancing kemejanya satu persatu.

“Begitukah?” Tanya Jaemin.

“Bagaimana menurutmu, dia kembali ketika pernikahannya di ambang kehancuran” Tutur Jeno.

“Segera ceraikan aku, maka aku akan menikah dengannya. Aku yakin dia tidak berniat melanjutkan pernikahannya” Ucap Jaemin dengan senyum miring ke arah Jeno.

Jaemin jelas melihat guratan kekesalan diwajah suaminya. Rahangnya mendadak mengeras mendengar balasan sang suami. Ekor matanya melihat Jaemin yang berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti baju.

Jeno dengan kesal membuka kemejanya dan membantingnya kasar ke karpet yang melapisi ranjang mewah mereka, ia dudukkan tubuhnya di tepi ranjang dan mengusap dagunya kesal. Dadanya naik saat ia menghembuskan nafas berat.

BE STRONG [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang