Jaemin keluar dari lift setelah ia tiba di lantai menuju kamar pesanannya. Langkahnya melambat saat ia tiba di kamar 104.
Dia terdiam sejenak menatap pintu bercat coklat itu, jemarinya yang lentik bergerak hendak memutar knop pintu.
Drttt
Jaemin tersentak saat mendengar ponselnya berdering, dia putuskan meraih benda pipih didalam tas mininya, aslinya bertaut saat melihat panggilan masuk dari Lino.
“Halo” Sapa Jaemin
“Pergi dari hotel itu sekarang Tuan, Tuan Muda dalam perjalanan menuju hotel. Sepertinya, Presdir berusaha mencuci otak Tuan Muda” Tutur Lino, bola mata Jaemin sontak membola mendengar penuturan tangan kanannya itu.
Tanpa basa-basi, Jaemin langsung berbalik untuk pulang. Dia dengan cepat berlari saat lift membawanya menuju lantai dasar. Jaemin harus pergi sebelum Jisung melihat mobilnya terparkir pada basement hotel.
Tak berselang lama setelah Jaemin pergi, mobil milik Jisung tiba pada basement hotel, dia berlari masuk ke dalam gedung hotel dan mencari kamar 104 seperti yang dikatakan Jeno.
Pria itu nampak kacau, wajahnya sudah berantakan karena memerah memendam seribu kekesalan. Dalam sehari, dunianya hancur tanpa tersisa.
Setelah lift terbuka, dia berlari menyusuri koridor dan langkahnya terhenti saat ia tiba didepan kamar 104.
Jantungnya berdetak sangat cepat bak orang habis lari maraton berkilo-kilo meter. Tangannya mengepal dan matanya berkaca-kaca menatap pintu bercat coklat itu.
Jisung telah kehilangan akal saat Jeno mengatakan bahwa Jaemin janji bertemu dengan seseorang disini. Tanpa berfikir jernih, dia langsung melaju menuju hotel yang dimaksud sang Daddy. Tapi dia tersadar, dia takut mendapat kekecewaan dua kali.
Bagaimana jika Jeno benar?
Membayangkannya saja, Jisung sudah hancur. Ada perasaan nyeri yang menusuk tepat ke jantungnya menghantarkan getaran teramat sakit ke sekujur tubuhnya.Jika Jaemin juga berselingkuh, pada siapa dia harus menaruh kepercayaan saat kebahagiaan yang dia miliki selama ini ternyata hanya sandiwara.
Tak ada lagi cinta dalam rumah tangga kedua orang tuanya.
Tangannya bergerak naik untuk mengetuk pintu, dengan mengumpulkan seluruh kekuatannya. Dia akan menerima apapun yang ia lihat nanti.
Nafasnya seperti tercekat saat pintu secara perlahan terbuka. Matanya yang sipit langsung membola saat melihat seorang pria mengenakan pakaian rapi keluar dari sana dengan seulas senyum.
Hanya sesaat namun senyum itu pudar.
Yeonjun tersentak saat melihat Jisung berdiri didepan kamar tempat ia janji bertemu dengan Jaemin. Tubuhnya menegang sempurna, bagaimana putra Jaemin itu tahu kamar ini.
“Papaku, dimana Papaku?” Tanya Jisung dengan gemetar
“Hei, nak. Siapa Papamu?” Tanya Yeonjun
“Menyingkir” Umpat Jisung mendorong tubuh Yeonjun lalu masuk ke dalam kamar hotel.
Alis Yeonjun bertaut melihat Jisung nampak panik, dia menyusul pria jangkung yang sibuk mencari keberadaan Papanya itu.
“Papa, keluarlah. Aku tahu Papa disini” Teriak Jisung, dia mengitari seisi kamar dan memeriksa kamar mandi.
Namun nihil karena Jaemin tak ada di kamar itu. Jisung mengusap wajahnya frustasi, kemudian menatap Yeonjun yang melempar senyum miring kearahnya.
“Papamu tidak ada disini. Aku tidak tahu dari mana kau mendengar berita keberadaan Papamu” Ucap Yeonjun
“Dan dari mana kau bisa yakin bahwa aku bertemu dengan Papamu?” Tanya Yeonjun kemudian.

KAMU SEDANG MEMBACA
BE STRONG [NOMIN]✓
Fanfiction[COMPLETED] "Apa lagi yang Jaemin pertahankan jika ternyata Jisung tak menginginkannya" BXB!!! MARRIAGE LIFE!!! M-PREG!!! THIS IS NOMINSUNG, NOMIN WITH JISUNG, TRIPLE J FAMS. ‼️Book ini mengandung kekerasan dalam rumah tangga dan perselingkuhan. Tid...