Pagi ini suasana ruang makan keluarga Lee nampak tenang, Jeno sudah duduk dikursi utama dan sang suami setia menemani pada kursi sisi kanannya sementara maid berdiri di sudut ruangan menunggu keluarga itu selesai menyantap sarapan mereka.
Jaemin yang tengah mengolesi selai pada rotinya menoleh saat mendengar derap langkah kaki, itu putra semata wayang mereka yang baru saja turun, mengenakan kaos dibalut kemeja kotak-kotak dan menyandang tasnya, seperti biasa satu telinganya tersumbat dengan earphone.
"Selamat pagi Daddy, selamat pagi Papa" Sapa Jisung dengan senyum.
Jeno yang sudah menyantap sarapannya hanya menoleh sementara Jaemin menyambut dengan senyum, dia kecup sayang pipi Jisung yang menghampirinya minta di peluk seperti kebiasaannya yang tak pernah berubah lalu i berputar dan duduk disisi kiri sang Daddy, berhadapan dengan Papanya.
Ia letakkan ponsel dan ranselnya pada kursi kosong disebelahnya duduk dan mulai bergabung dengan kedua orang tuanya menikmati sarapan.
"Dad, Papa. Ini masih hari bahagia kalian. Daddy sudah ingin masuk kantor lagi?" Tanya Jisung masih sibuk mengoles selai pada rotinya, Jeno hanya menoleh sekilas masih sibuk dengan sarapannya.
"Ada pekerjaan yang harus Daddy selesaikan Jisung" Tutur Jeno.
"Ayolah, pergi berlibur ke Itali atau Prancis setidaknya satu Minggu" Rayu Jisung menarik dirinya bersandar membuat Jaemin tersenyum simpul.
Padahal Jeno kerap menunjukkan bahwa ia sudah enggan berduaan dengan suami mungilnya itu tapi Jisung yang terlalu menaruh harapan atas keluarganya yang ia banggakan sempurna tidak peka. Jelas saja, mereka bersandiwara begitu apik didepan putra mereka.
"Akan Daddy pikirkan setelah pekerjaan Daddy selesai" Jawab Jeno sekenanya.
Dan selalu, Jeno akan memanjakan Jisung. Sejak kecil, dia akan menuruti apapun yang Jisung minta. Karena dia adalah putra mereka satu-satunya, tentu saja akan menjadi calon penerus Lee Grup. Jeno akan melakukan apapun demi Jisung.
"Kenapa kau begitu bersemangat agar Papa dan Daddymu pergi berlibur hmm?" Tanya Jaemin membuat Jisung tersenyum malu.
"Kau tidak akan mengatakan bahwa kau tidak ingin diganggu berkencan dengan Chenle kan?" Goda Jaemin membuat putranya menunduk dengan seulas senyum malu, dia menutupi seyumnya dengan tangan besarnya yang mengepal lalu menggeleng.
Jeno sempatkan menoleh dan ikut tersenyum. Melihat putranya yang sedang jatuh cinta.
"Tidak Pa, kami baru saja berkencan dan aku tidak boleh melewati batas. Dominan gentleman tidak merusak dan melukai pasangan mereka. Seperti Daddy..."
Senyum diwajah Jaemin pudar mendengar kalimat terakhir Jisung begitu pula Jeno. Keduanya mendekhem tanpa suara guna membuang perasaan canggung yang mendadak menyerang. Ucapan Jisung telak menyentuh relung hati keduanya.
Ada senyum kecut yang kemudian terpancar diwajah Jaemin dengan kepala sedikit tertunduk. Dia lirik suami dan putranya bergantian sementara Jeno hanya meneguk air mineralnya.
"Aku benar-benar salut pada Daddy dan aku ingin seperti Daddy. Aku akan menjaga dan mencintai Chenle untuk waktu yang lama" Puji Jisung lagi melihat kedua orang tuanya bergantian.
"No" Sahut Jaemin membuat Jisung mengerutkan alisnya.
"Kau harus menjadi dirimu sendiri Sayang" Tambah Jaemin membuat Jisung pada akhirnya mengulum senyum sementara Jeno membuang pandangannya kesal.
"Kau harus mencintai Chenle dengan caramu, yang terpenting adalah tidak menyakitinya dari hati dan fisik dan juga tidak mengecewakannya" Tutur Jaemin sarat akan sindiran pada suaminya, Jeno hanya berdecak lalu kembali meneguk air mineralnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE STRONG [NOMIN]✓
Fanfiction[COMPLETED] "Apa lagi yang Jaemin pertahankan jika ternyata Jisung tak menginginkannya" BXB!!! MARRIAGE LIFE!!! M-PREG!!! THIS IS NOMINSUNG, NOMIN WITH JISUNG, TRIPLE J FAMS. ‼️Book ini mengandung kekerasan dalam rumah tangga dan perselingkuhan. Tid...