●ANGKASA 35 ✅️

56 5 2
                                    

SUPPORT

HAPPY READING~
.
.
.
.
.

"Sshh."

Raraa mendesis saat kepalanya kembali berdenyut. Netra Raraa menangkap Angkasa yang tertidur disamping tempat tidur Raraa dengan menggenggam erat tangan Raraa.

"Kesal tau Raa liat lo make tuh jersey." ,racau Angkasa membuat Raraa terkejut.

"Maaf ya Saa, gue terpaksa." ,gumam Raraa sembari mengelus kepala Angkasa pelan.

Raraa melihat jam, pukul 1 siang. Seingat Raraa pertandingan selesai pada pukul setengah 11 sebelum akhirnya Raraa berada disini.

"Saa.." ,panggil Raraa masih mengelus kepala Angkasa.

"Hmm?" ,gumam Angkasa menikmati sentuhan tangan Raraa dikepalanya.

"Heiii, ngak shalat sayang?" ,ucap Raraa reflek.

Tersadar dengan yang Raraa ucapkan, Raraa mengatup bibirnya erat. Sayang? Kata itu membuat Raraa salting sendiri.

"Gue yang nyebutin, gue yang salting." ,ucap Raraa.

"Bentar lagi sayang." ,serak Angkasa.

Angkasa mendengarnya? Haduh! Mau dikemanakan muka Raraa. Angkasa mengangkat kepalanya menatap netra Raraa.

"Udah baikkan Raa?" ,tanya Angkasa.

"Udah. Saa, ayo keluar dari sini lo belum shalat kan?" ,tanya Raraa.

"Belum, kamu ngak shalat?" ,tanya balik Angkasa.

Kamu? Astagfirullah jantung Raraa berdetak lebih kencang hanya karna kata itu.

"Datang bulan." ,jawab Raraa.

"Ooo, sini aku bantuin." ,Angkasa berdiri menggeser kursi yang ia duduki tadi, lalu membantu Raraa untuk turun.

Baru satu langkah, kepala Raraa kembali berdenyut membuat Raraa oleng. Untung saja, dengan sigap Angkasa menopang tubuh Raraa.

"Kenapa Raa? Masih sakit kepalanya?" ,khawatir Angkasa.

"Bentar Saa." ,Raraa berdiri tanpa pergerakan apapun dengan Angkasa yang masih menopang tubuh Raraa.

Selang beberapa menit, Raraa menggeleng pelan.

"Udah yuk keluar." ,ajak Raraa yang diikuti Angkasa dari belakang.

"Ngapain sih tadi Raa?" ,tanya Angkasa kepo.

Tentu saja Angkasa kepo bagaimana tidak, Raraa diam seperti seseorang yang sedang menerawang masa depan. Kalo masa depan mereka berdua yang diterawang Raraa, ya Angkasa setuju-setuju aja. Eh!

"Ngak ngapa-ngapain cuma diem ditempat aja. Terus sakitnya hilang." ,ucap Raraa.

"Emang bisa gitu?" ,tanya Angkasa.

"Dibisain." ,balas Raraa.

Raraa menahan tawa melihat komuk Angkasa yang kebingungan, sebenarnya Raraa juga tidak tau apa yang ia lakukan. Entah keajaiban apa yang terjadi.

*****

"Araa!!" ,Natan berlari memeluk Raraa erat memastikan tidak ada luka ditubuh Raraa.

Lalu Natan melihat Raraa dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Kata Angkasa lo kena bola tadi, sekarang lo gapapa? Masih ada yang sakit?" ,tanya Natan.

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang