●ANGKASA 44 ✅️

56 4 0
                                    

SUPPORT

HAPPY READING~
.
.
.
.
.

Malam dipuncak angin bertiup tidak begitu kencang. Raraa menikmati suasana ini, dengan nafas lega setelah kejadian kemarin malam.

Seseorang dari belakang menyampirkan jaket dipundak Raraa lengkap dengan pelukan hangat.

"Haii cantiknya gue." ,sapa Angkasa.

"Haii Saa." ,balas Raraa.

"Kok lu balesnya gitu?" ,tanya Angkasa.

"Gitu gimana?" ,tanya balik Raraa.

"Gue bilang hai cantiknya gue, lo balas hai Saa. Bukan itu jawabannya Raa." ,kesal Angkasa.

"Hai sayangnya aku." ,ucap Raraa membuat Angkasa bungkam.

Raraa menoleh kebelakang.
"Gitu sayang?" ,goda Raraa.

Angkasa menatap wajah Raraa intens.
"Iya sayang." ,Angkasa terkekeh salah tingkah membuat Raraa ikut terkekeh.

"Ngapain malam-malam disini?" ,tanya Angkasa.

"Pengen aja, kemarin malam diikat di gudang soalnya." ,ucap Raraa.

Angkasa mengusap pelan pergelangan tangan Raraa yang masih menyisakan luka.

"Mereka salah nyentuh milik gue." ,ucap Angkasa.

Raraa mengusap lengan Angkasa.

"Udah lo balas Saa, jangan diperpanjang lagi ya." ,ucap Raraa yang diangguki Angkasa.

"Gimana perasaan lo berada diruangan sempit, pengap gitu Raa?" ,tanya Angkasa pelan.

"Sejujurnya gue takut, cuma kalau mereka tau gue bisa habis disana. Gue ngelawan aja, ta-"

"Tangan kotor mereka nampar lo." ,geram Angkasa.

Raraa berbalik menghadap Angkasa.
"Lo tau Saa?" ,kaget Raraa.

Angkasa mengangguk. Ada kilatan amarah yang belum padam di mata Angkasa. Angkasa mengusap wajahnya sesaat.

"Keluar yuk Raa. Disini anginnya kurang kerasa." ,Angkasa menggandeng Raraa keluar.

Angkasa dan Raraa berjalan bergandengan tangan, suasana malam sepi dan temaram. Diertai bunyi hewan malam.

Hoo-h'Hoo-hoo-hoo

"Astagfirullah." ,kaget Raraa melihat seekor burung hantu dengan mata yang tajam diatas pohon.

"Saa, mau kemana sih? Lo ngak macem-macem kan?" ,tanya Raraa.

"Satu macem aja Raa." ,ucap Angkasa.

Raraa mengikuti langkah Angkasa, hingga mereka sampai disebuah danau yang dipenuhi dengan lampu kelap kelip.

"Tunggu sini bentar." ,Angkasa ingin beranjak namun ditahan Raraa.

"Kemana? Jangan tinggalin gue Saa." ,melas Raraa.

Angkasa mati-matian menahan senyum melihat wajah Raraa memelas.

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang