PROLOG

97 2 5
                                    

©copyright by ar_zedka

8.30 PM.
Saturday, 31st Dec 2022






















•Mysterious Leader•

Sofa yang berada di rooftop rumah menumpu berat tubuh dari pemuda yang berbaring di atasnya. Di bawah sinar matahari yang bersuhu 25 derajat, lelaki itu meletakkan lengan untuk mengurangi panas menyengat mentari dari matanya.

Cuaca panas hari ini seakan memanggang sempurna tubuh hanya dalam sepersekian detik. Namun, pemuda itu tak kunjung pergi. Dia justru menikmati setiap perubahan suhu dalam tubuhnya ketika bertabrakan langsung dengan sinar UV.

Melatih kebugaran tubuh di bawah panasnya sinar mentari yang menghasilkan keringat berlebih bukanlah hal yang patut ditiru. Umumnya, orang-orang akan berolahraga pada pukul 5 pagi sampai 8 pagi. Namun pemudia itu justru berolahraga di jam 11 hingga pukul 12 saat ini.

Dadanya yang bertelanjang, naik turun mengikuti napas lelah yang dikeluarkan lelaki itu. Keringat melumuri tubuh atletisnya dengan begitu sempurna. Seakan melihat berlian yang berkilau di dalam lautan.

"Bang."

Kelopak mata yang tertutupi lengan, terbuka secara perlahan. Tanpa menyingkirkan lengan, pendengarannya ia tajamkan untuk mendengarkan ucapan dari salah satu adiknya yang berkelamin laki-laki.

Diberi pergerakan sedikit dari lengan sang kakak, saudaranya yang bernama Jevan itu mengangguk. "Ada temen-temen lo. Mereka di bawah. Apa gue suruh mereka ke-."

"Suruh mereka pergi! Gue gak mau ketemu siapa pun."

Keivan Alvasius. Nama dari kakak pertamanya yang tengah berbaring di atas sofa yang tak jauh darinya. Sikap Keivan yang berubah menjadi seperti ini, membuat satu keluarga mencoba beradaptasi dengan sikap baru Keivan.

Keras kepala, tempramen, dan sering menimbulkan masalah adalah suatu sikap yang sangat jauh berbeda dengan sifat Keivan terdahulu.

Keivan yang menjadi penengah masalah antara peperangan kedua adiknya, Keivan yang selalu bersabar untuk banyak hal, dan Keivan yang mengalah untuk suatu hal.

Sifat itu ... mereka tak lagi menemukannya.

Kematian salah satu teman Keivan yang bernama Arvin, terenggut nyawanya di sebuah Insiden Berdarah yang memiliki kaitan dengan Angel Wings.

"Keiv!"

"Brengsek!" umpat Keivan kala mendengar suara dari salah satu teman yang sangat ia kenali.

Tak perlu bertanya, Keivan sudah sangat mengenal sikap dari keempat sahabat karibnya itu. Walau dijauhi, mereka seakan memiliki koneksi untuk masuk ke dalam rumahnya tanpa izin. Beranjak dari tidur, Keivan mengambil kaos yang dia lepas, kemudian memakainya. Keivan berabalik badan untuk menatap keempat temannya.

Semburat surya yang turun ke bumi, menyalakan seri di rupa penuh pesona. Goresan takdir berukuran 4 cm di bagian alis tercetak begitu sempurna di sana. Sebuah luka yang didapat dari 'Pembalasan Dendam' Insiden Berdarah yang terjadi beberapa minggu lalu, menyisakan luka begitu dalam bagi 'mereka', terutama Keivan.

Melihat keempat temannya di sini, Keivan seakan kehilangan akal. Rekaman Arvin yang meninggal kembali berputar di kepalanya.

"Pergi njing!" Satu kalimat berisi perintah yang ditujukan untuk mereka, membuat salah satu dari temannya menjawab.

Joseph berkata dengan sedikit lantang, "Anjing anjing, emang lo kira kita hewan peliharaan lo?!"

Salah satu dari mereka berempat, melangkah ke depan. Pemilik nama Irgi itu mulai mengangkat suaranya, "Soal Angel Wings-."

"Gue gak peduli." Untuk kesekian kalinya, Keivan kembali memutus ucapan.

Suasana kali ini agak suram. Ditambah panas menyengat, membuat Jevan yang berada di sana merasakan hawa tak sedap yang mengelilingi sekitar. Lelaki yang berbeda 1 tahun dari Keivan itu berdiri di antara Keivan dan juga keempat temannya.

"Bang. Kalian pergi aja. Bang Keivan lagi gak mau diajak ngomong." Jevan mencoba membujuk mereka agar segera pergi.

"Terus lo maunya gimana, Keiv?"  Prasatya, Mantan Ketua Angel Wings di generasi sebelumnya dan juga kakak kelas mereka itu menghembuskan napas.

Alis Keivan yang menyatu berguna untuk menetralkan panas menyengat dan juga sebagai ekspresinya ketika berhadapan dengan keempatnya.

"Hiatus tanpa ada rencana selanjutnya? Atau .... " Kellan Aldarian, kakak kelas sekaligus Anggota Angel Wings itu mengajukan pertanyaan, " .... lo mau bubarin Angel Wings?"

Keivan tidak mengerti.

Dia bingung harus bagaimana.

Di sisi lain, Keivan sungguh ingin menghentikan dan memberantas organisasi seperti ini. Maraknya risiko negatif yang terjadi dapat menambah korban baru yang seharusnya tak pernah ada.

Namun di sisi lain, Keivan tidak ingin melanjutkan organisasi yang dia pimpin satu tahun yang lalu, kemudian kembali menciptakan banyak korban.

Sulit memutuskan.

Melepas atau melanjutkan.

Segalanya didasari oleh rasa khawatir dan juga ego Keivan.

Terlebih semua orang yang di dekatnya terkena dampak.

Satu orang kehilangan nyawa.

Dan satu orang pergi meninggalkan Bandung.

Apa mereka bisa mencapai visi dan misi jika mereka kehilangan satu persatu anggota?

•Mysterious Leader•





























AR♡


Sehari sebelum Tahun baru

Dilihat dari prolog, udah tahu endingnya gimana hmm

HAHAHAHA

Jadi ga usah kaget kalau endingnya kayak 'gitu'. Wkwk

Fun fact :
1. Sejujurnya aku masih belum ingin publish cerita teman Alisher di Bandung karena aku berniat untuk memperkenalkan 'tokoh ini' di cerita ALISHER dulu.

2. Tapi karena ide alur cerita untuk ALISHER tiba-tiba terputus, akhirnya aku berani publish cerita baru ini. HAHAHAHA. Ide ku terputus karena Alisher kebanyakan konflik, jadi beberapa konflik yang ada, aku bagi ke cerita lain daripada harus Alisher yang menanggung WKWK

3. Alasan kenapa aku publish cerita ini karena ini ada kaitannya dengan ALISHER dan juga konflik yang aku berikan di sini (tentang Arvin) tapi bedanya, kalau di cerita ALISHER itu sudut pandangnya di Jakarta, kalau cerita ini di Bandung (begitu ya .... )

4. Tentunya tokoh Alisher dan Keivan memiliki konflik sendiri yang membuatnya berbeda. Yang sama cuma kisah masa lalu mereka yang kehilangan Arvin.

5. Tau gak? Sebenarnya rencana setelah Alisher end, aku ingin publish cerita Brandon, Neon, atau enggak si Ariash. Tapi ya, karena ada kendala ketika aku melanjutkan cerita Alisher, jadi aku berani publish cerita Keivan. Untuk pengalihan biar kalian ga suntuk (EH BTW, KALIAN INGET ARIASH?)

6. For Your Information : nama Keivan yang dulu bukan itu HAHAHAHA

Semoga kalian memahami kondisi aku :) dan maaf, kalian selalu jadi badut WKWK

MON MAAP KAKK

HUJAT AJA HUJAT, KALI AJA NANTI MENTAL AKU TAMBAH KUAT HEHE

MEMPERTAHANKAN KONSISTEN MEMANG SUSAHH, TAPI AKU AKAN BERUSAHA!!!

Setelah nulis cerita ini, aku harap aku bisa terinspirasi lagiii

SEMANGAT UNTUK DIRI SENDIRI :D

Part depan akan aku perkenalkan dengan SMA Ksatria _^




Thanks for read!

See you on the next chapter!

Vote here!
👇🏻

KEIV | MYSTERIOUS LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang