Chapter 9

140 18 0
                                    

"JADI CHUUYA KUN JUGA INGIN AK PERGI ?!"

Melihat reaksi wanita itu, sudah cukup menjelaskan bahwa Chuuya baru saja membujuk (name) untuk ikut kembali bersama Aina.

"(NAME)?!"

"Tidak ku sangka, padahal ak merasa nyaman dan aman bersama Chuuya. Tapi nyatanya Chuuya Kun juga mendukung permintaan Dazai San." (Name) duduk di lantai sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "Setelah sekian lama, ak merasa bahagia sebab bertemu Chuuya. Ak merasa dilindungi dan disayangi. Tapi Chuuyaaa...." Air mata (name) meluncur begitu saja dari ujung matanya.

"(Name) a-"

"AK TIDAK MAU BERTEMU CHUUYA LAGI!!!" Pekik (name), wanita itu berdiri meski dalam keadaan lemah. Dengan nekat ia mencabut selang infus yg ada di tangannya dan langsung berusaha kabur.

Tapi dalam kondisi lemah, berpikir untuk kabur sanggat sulit baginya. Belum beberapa langkah (name) sudah hampir jatuh jika bukan Chuuya yg menahan tubuhnya.
Wanita itu terus meronta dalam pelukan Chuuya ia bahkan menjerit dan memukul tangan Chuuya.

"Ini demi kau!" Bentak Chuuya.

(Name) tdk pernah percaya pada orang orang yg pernah menyakitinya, dia sudah bersumpah akan hal itu.

••••

Menjadi sebatang kara bukanlah pilihan, saat menjadi sebatang kara tak ada satupun yg peduli.
Hari ini (name) membuat sebuah keputusan yg pasti akan membahayakan dirinya, dia memilih kabur dengan membayar seorang bawahan Chuuya dengan liontin pemberiannya.

"Nona anda mau pergi keana ?" Tanya seorang mafia yg berhasil dibujuk oleh (name).

"Tolong bawa ak ke hotel terdekat dengan kantor polisi." Pinta (name).

"Baik nona."

Setelah melakukan Cek In dan mendapat kamar, (name) memberikan liontin pada sang mafia dan memintanya pergi.

"Bagaimana jika Chuuya San-"

"Katakan saja bahwa ini keputusan ku, jika dia menyakiti mu bilang saja padanya 'ak akan membencinya 100x lipat jika menyakiti mu'."

"Ba-baik."

Setidaknya kedamaian kembali datang ke dalam hati (name), wanita malang itu hanya bisa berdoa dan berharap ia bisa terus melarikan diri.

"Kami-Sama, tolong lindungi ak."

••••

"KENAPA KAU BIARKAN DIA HAHH!!!"

Benar saja tak sampai berhari hari, rahasia yg disembunyikan terbongkar. Chuuya tau bahwa (name) melarikan diri bersama bawahannya.

"Ma-maaf."

Chuuya mencengkram kerah baju dan memelototi bawahannya itu.

"Tapi nona sendiri yg ingin pergi, dia bilang bahwa anda tidak boleh mencegahnya dan jika anda menyakiti ku maka nona akan membenci anda 100x lipat."

Chuuya merampas liontin pemberiannya dari tangan bawahannya, ia masih melirik kesal ke arah bawahannya yg mudah dibujuk.

"PERGI!! DAN AWASI (NAME)!" Usir Chuuya dan langsung mendapat anggukan dari bawahannya yg malang.

"(Name) kau nekat sekali. Ini akan membahayakan mu." Cemas Chuuya.

••••

TOK....

TOK...

TOK....

Sambil meraba raba, (name) berjalan menuju ke arah pintu untuk membukakan pintu. Namun saat hendak memutar knop pintu (name) mendadak curiga.

"SIAPA KAU? AK TIDAK PESAN APAPUN AK TDK PUNYA KELUARGA TDK PUNYA SIAPA SIAPA JADI KAU TAK BISA MENJEBAK KU." Teriak (name).

"Sayaang, ak yakin kau tdk lupa dengan ku."

(Name) langsung membeku, seluruh tubuhnya gemetar dan rasa takut menyerbu hatinya.
Terdengar suara tawa sesworang di luar pintu, suara tawa bak iblis.

"Aaah kawai, ak sudah membayangkan wajah kaget mu. Ak jadi ingat ya saat ak memaksa mu jadi kelinci ku." Suara itu kembali tertawa.
"Ada apa sayang, tdk ada yg melindungi mu ya."

Suara jerit (name) terdengar dari balik pintu, wanita malang itu sudah ada ditangan maut.

"Nana Sensei."

.



















.
Bersambung ......

The first and last love | N.Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang