Chapter 7

131 22 0
                                    

"Tidak mau!!!"

"Tidaaak!!"

"Hey (name)!"

Tepukan sedikit kuat di pipinya, membuat (name) terbangun. Wanita itu segera memeluk sosok yg kini berdiri di sisi ranjangnya.

"Aku takuut.... Chuuya San." Adunya seraya menguatkan pelukannya.

Chuuya nampak heran dengan mimpi mimpi buruk yg terus datang pada wanitanya, Chuuya dapat menghitung bahwa dia mendapat mimpi buruk lbh dari 3x dan kebanyakan hanya mengungkap rasa takutnya tanpa penjelasan hal apa yg membuatnya takut.

Drrrtttt.....

Tak berapa lama ponsel Chuuya bergetar, membuatnya melerai pelukan pada (name).

Chuuya dapat melihat notifikasi yg menunjukan nama seseorang 'Dazai Sialan'

'Chuuya bawa wanita mu datang ke taman kota.'
Begitulah isi pesan yg masuk ke inbox milik Chuuya. Pada awalnya pria itu menolak namun karena Dazai mengatakan akan memberi tahu sesuatu soal (name).

••••

Begitu tiba di taman Chuuya melihat Dazai bersama dengan seorang wanita bergaun putih.

"Apa mau mu Dazai?" Meski blm tiba di hadapan Dazai, Chuuya sudah bertanya dengan nada tak suka.

"Ternyata kau di sini, (Name) Chan."

(Name) yg semula menggenggam tangan Chuuya, kini melepaskan genggamannya. Wanita itu namak memasang mimik wajah takut dan tdk suka.

Meski buta, ia nekat berlari dari taman. Berlari tak tahu arah dan tujuan, meski beresiko wanita itu tetap berlari.

"(NAME)!!!!!"

Karena kebodohan (name), wanita itu jatuh ke bawah tempat sungai berada. Chuuya bahkan sampai mengaktifkan abilitynya untuk menyelamatkan (name).

"KAU INI BODOH ATAU APAA HAHH?!!!" Marah Chuuya.

"Tidak ak tidak mau ikut dengannya ak tdk mau!!!!!" Jerit (name).

"(Name) Chan, dengarkan ak dulu. A-"

"TIDAK MAU TIDAAAAK!?! KAU DAN MEREKA HANYA INGIN MENGGUNAKAN TUBUHKU, AK LELAH AK LELAAAAAAH. APA KAU FIKIR AK INI APAAA, SETIAP SAAT ORANG ORANG YG BERSAMA KU SEMUAAAAANYA MATI. SUSAH PAYAH AK MELARIKAN DIRI TAPI TETAP SAJA TERTANGKAP, SEKARANG AK BEBAS."

"(Name) ka-"

"Chuuya San, ak mohon pada mu. Tolong bawa ak pergi ke mana pun kau pergi, ak ingin bersama mu selamanya."

Kata kata (name) sudah mampu membuat Chuuya berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga wanitanya. Tanpa menunggu penjelasan, Chuuya langsung pergi membawa wanitanya.

"Yare yare..."

Kedua orang yg ditinggal pergi hanya bisa menatap kepergian mereka.

••••

"Apa blm puas soal kemarin?!"

Kali ini hanya Chuuya yg datang menemui Dazai, maniak bunuh diri itu masih membawa seorang wanita bergaun putih.

Dazai melirik ke arah wanita yg duduk di sisinya.
"Namaku Aina Matsuyama, ak seorang dokter sekaligus perawat anak anak di panti asuhan. Maaf soal kemarin dan hari ini, Nakahara San tp ada hal yg harus ak bicarakan." Aina bicara dengan nada sopan supaya tdk ada kesalahan lagi.

"Soal ?" Chuuya mengangkat sebelah alisnya sembari meminum kopi yg sudah tersaji di atas meja restoran.

Aina menunjukan beberapa foto dari mulai gadis kecil sampai gadis berumur belasan tahun.
"Dia adalah (Full Name) wanita yg bersamamu, dia itu anak asuh di panti asuhan."

"Lalu?"

"Ak tahu anda sudah berjanji untuk menjaganya tp (Full Name) benar benar harus ak bawa pergi-"

BRAK!!!

"APA YG MAU KAU LAKUKAN PADANYA HAH?!!" Emosi Chuuya.

"(Full Name) adalah salah satu anak yg menjadi korban objek percobaan gila dari seorang ilmuan yg ku kenal."

"LALU KAU DATANG AGAR DIA BISA DIJADIKAN MONYET PERCOBAAN LAGI BEGITU!!!"

"Ak-"

"KAU PIKIR HIDUP ADALAH SEBUAH PERMAINAN BELAKA ? MANUSIA DIJADIKAN BAHAN UJI COBA, KAU PIKIR KAMI TIDAK PUNYA PERASAAN!! AK TIDAK AKAN BIARKAN KAU MENGAMBILNYA DARIKU JIKA KAU ATAU ORAMG LAIN MENYENTUHNYA AK AKAN MEMATAHKAN LEHER KALIAN." Marah Chuuya.

"Tenanglah Chuuya.." Dazai berusaha menetralkan emosi Chuuya yg meledak ledak sejak tadi.

"Ak datang ke sini untuk menyelamatkannya." Sahut Aina.

Chuuya yg sedari tadi kesal berangsur tenang, pria itu menatap tenang ke arah Aina yg ingin menyelamatkan (name).

"Dia buta karena efek dari penelitian, ak kesini ingin mengobatinya." Lanjut Aina, berusaha meyakinkan Chuuya.

"Apa ak bisa mempercayai mu ?" Chuuya tak pernah percaya pada siapapun sebab itu ia bertanya lagi pada Aina.

"Anda bisa membunuhku jika ak berbohong." Jawab Aina.

"Ak tandai itu."

Chuuya langsung pergi begitu saja meninggalkan dua orang duduk di meja cafe.

.

























.
Bersambung......

The first and last love | N.Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang