Angin menyapu jalan
Hasilkan senandung dedaunan
Getarkan keheningan senja
Di bawah naungan Tuhan
Langkah kecilnya bergetar
Menyisakan sendu di jalan
Bulir air menyeruak di pelipis
Mengalir dengan secercah harapan
Logam-logam terlepas dari genggaman
Ciptakan gemerincing di jalan
Kakinya tertekuk, terduduk
Tubuhnya terhempas ke tanah
Pandangan bola matanya kabur
Lukiskan kenangan di langit
Dunia perlahan menghitam
Namun ujung bibirnya tetap terangkat
Setidaknya ia masih tersenyum
Setidaknya ia tetap berharap
Setidaknya ia selalu merindu
Setidaknya ia tahu
bagaimana caranya bersyukur
Serang, Desember 2013
KAMU SEDANG MEMBACA
sajak;
PoetryBaca darimana saja, sesukamu. #409 IN POETRY (7/21/2017) #124 IN POETRY (12/11/2017) #33 IN PUISI (11/02/2019) #31 IN PUISI (2/05/2019) copyright © 2013-2018 by Amal Keumala