Kutatap hening di udara
dengan beribu kata tersirat
Jeritan tak ubahnya kesunyian
melebur bersama angkasa
Jugakah
kau melihatnya?
Lihatlah
bahkan gemintang tunjukkan kebolehan
menari di tengah kegelapan
sisakan pesona langit di jalan
Apakah
sudah sampai?
Setiap malam
kutiupkan salam
diam-diam
melalui angin yang kusulam
Akankah
sampai padamu?
tak lupa kubisikkan tujuannya
kepada seorang bernama papa
kubungkus dengan berlembar doa
dan sesimpul pita rindu
Aku tahu
akhirnya akan sampai jua
Kuteguk lagi
secangkir rindu hangat
dengan dua sendok kenangan
yang tak pernah habis
Semoga
sudah sampai.
Serang, 1 Mei 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
sajak;
PoetryBaca darimana saja, sesukamu. #409 IN POETRY (7/21/2017) #124 IN POETRY (12/11/2017) #33 IN PUISI (11/02/2019) #31 IN PUISI (2/05/2019) copyright © 2013-2018 by Amal Keumala