Hujan tadi pagi, aku mendengarnya
nyanyiannya menggema sampai ke dalam ruangan
yang dilanda sunyi bekas lelap semalam
Hujan tadi pagi, aku melihatnya
berkejar-kejaran, kemudian hilang
berusaha menjauhi kelopak langit
yang akhirnya, menyatu ke tanah jua
Hujan tadi pagi, aku menciumnya
aroma petrichor menguar dari dalam tanah
tanda kekhasan dari sebuah hujan
Hujan tadi pagi, aku merasakannya
bulirnya terhempas ke wajah, sejuk
menjejak di permukaan
Dan untuk
hujan yang akan datang, jangan
sampai jatuh dari bola matamu yang teduh, ibu
Serang, 11 Mei 2015
(P.S. selamat ulang tahun yang ke-52,
wanita dengan kepedulian yang tak ada habisnya)
KAMU SEDANG MEMBACA
sajak;
PoetryBaca darimana saja, sesukamu. #409 IN POETRY (7/21/2017) #124 IN POETRY (12/11/2017) #33 IN PUISI (11/02/2019) #31 IN PUISI (2/05/2019) copyright © 2013-2018 by Amal Keumala