Thank's! 4K viewsnyaaaa gaistyyy. Bantu share ceritanya yuk biar banyak yang ikutan baca.
Support biar cepet 5k hihi.
Happy reading!
Rifa menekuk lutut, duduk sambil menyeka peluhnya yang bercucuran. Habis panas telinganya mendengar ceramah Bu Warsiah yang panjang kali lebar mendakwanya bersalah tanpa mendengar pembelaannya sama sekali. Hukuman membersihkan toilet sekolah pun diterimanya lagi dan kali ini Rifa melakukannya tanpa banyak bicara.Sekolah sudah sepi, siswa lain sudah ke rumah mereka masing-masih, mungkin juga pacar dan teman-temannya sudah pulang. Ia bangkit, berkaca pada cermin. "Emang gua seburuk apa sih sampai nggak ada yang percaya kalo gua nggak salah?" ia bertanya pada pantulan diri yang terlihat lusuh berkeringat. "Mereka cuma liat apa yang tampak doang, padahal yang sebenernya terjadi nggak kayak gitu," adunya pada cermin.
Hal yang membuatnya down adalah ketika Raka membentaknya di tengah-tengah siswa lain. Entahlah, tetapi benar-benar menjadi sangat menyakiti hatinya. Raka tidak tahu apa-apa, yang salah bukanlah Rifa. Raka sama sekali tidak mau mendengarkan, ia tertipu dengan wajah polos Adelia yang meringis kesakitan.
Raka melalukannya lagi. Raka menjatuhkan harga dirinya di depan Adelia. Terlihat betul gadis itu bersandiwara, bukan semata menuduh, akan tetapi Rifa memang sudah mengenalnya sedari lama sehingga tahu betul bagaimana sifat asli gadis itu.
"Fa? Kamu masih di dalam?" seseirang mengetuk pintu toilet. Suaranya Rifa kenal, itu adalah Abian.
"Kamu pulang duluan aja, Yan. Aku bisa pulang sendiri." Rifa menyahuti.
"Aku nggak bakal pulang kalo kamu nggak pulang. Kamu itu pacar aku, Fa."
Rifa menarik napas yang bercampur cairan bening di hidung. Disekanya air mata yang sempat lolos itu hingga bersih lalu ke luar menemui Abian. "Aku kira kamu udah pulang," ucap Rifa.
"Aku nggak bakal pulang tanpa kamu, Fa." Abian membawakan tas Rifa yang tertinggal di kelas. "Bisa abis aku sama Udin, kalo sampe ninggalin kamu."
"Terus, Udin sama Susan ke mana?" tanya Rifa. Sejak tadi mereka sama sekali tidak menemui Rifa.
"Udin pulang duluan, jemput nyokapnya dulu."
"Susan?"
"Dia kan nebeng Udin, Fa. Jadi Udin anterin Susan dulu, baru jemput nyokapnya."
Rifa mengangguk paham. Berjalan beriringan bersama Abian menuju parkiran. Cowok itu menenteng tas Rifa, tak mau membiarkan gadisnya semakin pegal. "Aku minta maaf, Fa. Tadi itu, aku nggak bermaksud nyalahin kamu. Aku cuma nggak mau kamu kena masalah," ucapnya di perjalanan menuju parkiran.
"Aku ngerti kok, Yan. Emang susah buat percaya sama orang yang punya banyak catatan pelanggaran kayak aku." Rifa tersenyum kecut. "Bahkan sekali pun aku bener, bakal tetep keliatan salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru BK Ngeselin Itu, Suami Gue! [COMPLETED√]
JugendliteraturDia tetanggamu yang tiba-tiba jadi guru BK di sekolahmu. Dia yang sejak kecil menjengkelkan, mengaturmu dengan banyak aturan dan tiba-tiba menjadi suamimu? ============================================ Karena sebuah insiden yang menimpa kakaknya, Ri...