Part 18

440 22 0
                                    

Happy reading gaistyyy.
Jangan lupa share ceritanya, biar banyak orang tau cerita ini yaa....

Jangan lupa share ceritanya, biar banyak orang tau cerita ini yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Papa dengar-dengar di sekolah kamu bakal ada acara camping, ya, Fa?"

Tomi membuka topik di meja makan. Rifa yang duduk bersebelahan dengan Raka hanya mengangguk, lmembenarkan bahwa lakan ada acara camping yang diselenggarakan pada akhir pekan. "Iya, tapi Rifa nggak ikutan," sahut Rifa.

"Loh, kenapa nggak ikutan?" tanya Sarah, sambil menuang air putih ke gelas lalu meminumnya. "Bukannya dari dulu kamu excited banget ya kalau ada acara-acara gitu?"

"Iya, emang. Tapi selalu nggak diizinin kan, sama Papa?" sindir Rifa.

"Dulu, Papa melarang kamu ikut-ikutan begitu tuh karena Papa tuh khawatir sama kamu. Kalo kamu ilang di hutan gimana?"

"Tapi buktinya nggak ada yang ilang di hutan, kan?" balas Rifa.

"Iya, makanya sekarang Papa izinin kamu ikutan. Soalnya sekarang Papa udah yakin kamu pasti aman. Kan, udah ada Raka yang bakal jagain kamu."

Rifa melirik ke arah Raka. Ia menunjuk cowok itu dengan sendok. "Kak Raka ikutan camping?" gadis itu tertawa meledek. "Dia mana bisa seneng-seneng sih? Orang datar gitu."

"Walaupun saya nggak suka acara gituan, tapi saya harus tetep ikut buat jagain anak-anak. Siapa tau ada yang bandel masuk hutan terus nyasar. Anak kecil kan biasanya aneh-aneh." Raka menekan kata "anak kecil" yang sengaja ditujukan untuk Rifa.

"Nah betul itu. Apalagi si Rifa, kamu tau sendiri, kan, Raka kalo istri kamu ini bandelnya minta ampun. Mama takutnya kalo nggak dijagain dia malah nyasar," timpal Sarah.

"Ya Allah, lebay banget. Rifa tuh udah gede, ngapain pake acara nyasar. Lagian ya, kalo hutan pinggir kota sini doang mah masih tembus sinyal kali. Nyasar dikit masih bisa pake maps," sahut Rifa sesumbar.

"Iya kalo nyasarnya pas lagi bawa hp. Kalo nggak, gimana?"

Rifa mati kutu. "Yaudah iya, iya. Jadi beneran nggak nih, Rifa dikasih izin buat ikutan camping?" tanya Rifa memastikan.

"Iya, tapi kamu nggak boleh jauh-jauh dari suami kamu," sahut Tomi.

"Dih, masa harus deket-deket mulu. Geli banget, iyuuhhh!"

"Rifa!" tegur Sarah. "Hati-hati mulutnya, sama suami sendiri juga."

"Iya, iya, maaf."

***

"Wah, serius lu dikasih izin ikitan camping?" Udin terdengar excited begitu pula dengan Susan.

"Bokap lu kesambet apaan, tiba-tiba ngasih izin, Fa?"

Rifa menggeleng, "nggak tau. Tiba-tiba aja dikasih izin ikutan camping. Aaa gua seneng banget!"

"Demen banget dah gua kalo lu bener ikutan. Dua tahun ada acara ginian lu kagak pernah ikut." Tak bisa dibohongi kalau Udin memang jauh lebih bersemangat setelah mendengar Rifa juga ikutan. "Nanti gua bawa gitar dah, biar bisa nyanyi-nyanyi kita."

Guru BK Ngeselin Itu, Suami Gue! [COMPLETED√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang