03. Aileen Dwi Sadega

1.1K 103 1
                                    


Chap ini banyak menceritakan sudut pandang Aileen ya~ bisa di skip sampe °°° berikutnya kok.

°°°°

Aileen dwi sadega, remaja yang sudah berusia 16 tahun itu adalah anak kedua dari pasangan Bara sadega dan istrinya Dita sadega. Sejak kecil, Aileen selalu iri pada kakaknya karena selalu mendapat perhatian dan kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya, tidak seperti Aileen yang sejak kecil selalu diasuh oleh seorang babysitter dan jarang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

Aileen pernah bertanya pada orang tuanya kenapa mereka selalu mengabaikan Aileen, dan mereka hanya menjawab bahwa mereka sedang sibuk mengurus pekerjaan mereka. Tapi kenapa mereka selalu meluangkan waktu untuk kakaknya sekalipun mereka berdua sibuk?

Mereka selalu mengingat bahkan merayakan hari ulang tahun Vino, tapi tidak dengan Aileen. Tidak ada perayaan dan kue ulang tahun, mereka bahkan tidak memberinya ucapan atau mengingatnya. Padahal Vino dan Aileen sama sama anak mereka. Tapi kenapa mereka selalu pilih kasih? Dan entah sejak kapan Aileen mulai tidak menyukai Kakaknya.

Aileen tidak pernah menyerah untuk mendapat perhatian kedua orang tuanya, saat itu Aileen berusia 8 tahun dan Vino berusia 13 tahun. Aileen bertanya kepala orang tuanya apa yang bisa Aileen lakukan agar bisa mendapat perhatian orang tuanya. Dan mereka menjawab kalau Aileen tidak perlu melakukan apapun, karena mereka sudah mempunyai semuanya pada anak pertama mereka, pintar, cerdas, dan satu satunya yang akan menjadi penerus perusahaan mereka.

Walaupun berkata demikian, sejak saat itu Aileen mulai giat belajar untuk bisa seperti kakaknya. Namun, sekeras apapun Aileen berusaha, Aileen tetap tidak bisa menandingi Vino dan tetap tidak bisa mendapatkan perhatian kedua orang tuanya. Aileen semakin membenci Vino karena dia selalu mengambil semua perhatian orang tua mereka.

Hingga saat Aileen duduk dibangku kelas 8 SMP, untuk pertama kalinya Aileen masuk kedalam peringkat 10 besar di kelasnya. Walaupun mendapatkan peringkat 10 Aileen tetap senang.

Aileen pulang ke rumahnya dengan langkah yang riang, dia ingin segera memberi tau orang tuanya tentang peringkatnya, namun saat sampai dirumahnya Aileen melihat orang tuanya yang tengah bersiap siap menaiki mobil pribadi keluarga mereka.

Aileen mempercepat langkahnya untuk menghampiri orang tuanya, lalu dengan binar bahagia Aileen memberi tau peringkatnya pada orang tuanya. Tapi responnya tak sesuai dengan yang diharapkan Aileen, dia tidak mendapatkan pelukan atau pujian atas usahanya selama ini. Mereka lebih antusias untuk mendatangi hari kelulusan SMA Vino. Mereka membicarakan bahwa kakaknya mendapat nilai paling baik seangkatan.

Aileen hanya tersenyum kecut sambil memandang kepergian mobil yang dikendarai oleh orang tuanya. Lagi lagi Vino, apa mereka tidak pernah sekalipun memikirkan Aileen? Apa sebenarnya Aileen bukan anak mereka?

Belum 10 menit kepergian orang tuanya menuju acara kelulusan Vino, Aileen malah mendengar kabar bahwa orang tua mereka mengalami kecelakaan saat diperjalanan. Mobil mereka tertabrak oleh sebuah truk besar yang pengemudinya sedang mengantuk, mereka sempat dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun mereka meninggal saat para tenaga medis akan menindak mereka.

Aileen menangis sejadinya waktu itu, Aileen belum puas menerima kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya, Aileen belum sempat merasakan merayakan ulang tahun bersama kedua orang tuanya, tapi mereka sudah lebih dulu pergi meninggalkannya.

Aileen menatap bengis pada kakaknya saat pemakaman kedua orang tua mereka. Aileen menyalahkan Vino atas kepergian orang tua mereka, karena Vino orang tua mereka rela datang ke acara kelulusan sekolahnya dan mengalami kecelakaan.

Sejak saat itu Aileen semakin membenci kakaknya hingga sekarang, sekalipun kakaknya selalu bersikap baik dan memberi perhatian padanya Aileen tetap tidak peduli dan tetap bersikap dingin pada kakaknya.

Allo figure  [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang