12. We're Done

162 26 3
                                    

Wendy dan Irene tiba di pantai satu jam kemudian. Mereka lalu ikut bergabung untuk menikmati sarapan bersama Yeri dan Seulgi. Perasaan yang tadinya membuat Kyungsoo kesal, sekarang berubah jadi suasana hangat yang menyenangkan ketika Seongwoo, Randy, Sehun dan Mingyu berebuat makanan.

Kyungsoo merasakan kekeluargaan yang akrab dengan teman-teman yang lain. Ia juga bisa melihat sisi alay Seongwoo yang jarang ia tunjukkan ketika di resto. Atau sisi over percaya diri Mingyu yang selalu menganggap dirinya si paling tanpa sedunia, sifatnya ini mirip sekali dengan sifat Om Yeol.

"Seulgi mug lo mirip mug nya Pak Jokowi anjir!" Randy si paling berisik selalu pandai meramaikan suasana.

"Iya dong! Kita belinya barengan kali." Balas Seulgi diiringi gelak tawa. Ya, setidaknya liburan ini tidak gagal. Dan Kyungsoo tidak akan membiarkan patah hatinya membuat liburannya berantakan.

Usai sarapan semua bermain di pantai, kecuali Yixing, Om Yeol, Bang Yunho dan Bang Minho yang memilih berkeliling ke tempat lain, karena Om Chanyeol ingin berbagi pengalaman berbisnis katanya sekalian beli souvenir.

"Kak Kyungsoo, sinilah foto-foto." Randy mengajak Kyungsoo berfoto karena ia, Seongwoo dan Mingyu sedari tadi sudah sibuk berfoto ria.

Kyungsoo menggeleng. "Engga lah gue jelek. Lo aja udah cakep-cakep gitu."

"Yaelah Kak, iya gue tau gue emang lebih cakep daripada lo tapi ya kali-kali foto bareng gapapa kali." Mingyu seperti biasa memuji dirinya sendiri.

Seongwoo menyentil kepala Mingyu. "Orang gila dia, Kak."

Kyungsoo tidak mengindahkan tiga pria berisik itu, setelah ia memfoto mereka, ia langsung berjalan menjauh untuk menikmati suasana pantai yang tidak terlalu ramai tapi juga tidak terlalu sepi. Mungkin juga karena bukan musim liburan.

"Kyungsoo! Hei!"

Kyungsoo menghentikan langkahnya dan menyadari Wendy mengikutinya lalu berjalan sejajar dengannya. "Hai, Wen! Loh Irene mana?"

Wendy mengangkat bahunya. "Sama Yeri dan Seulgi deh tadi. Aku di tinggal." Bibirnya mengerucut sebal.

Kyungsoo tertawa. "Jongin kemana? Kok tunangannya dibiarin keliaran sendirian. Gak takut apa kalo ilang."

"Heh!" Wendy mendengus sebal. "Emangnya aku anak kecil apa segala ilang. Lagian sekarang kan aku sama kamu."

"Emang lo mau kemana Wen?" Tanya Kyungsoo.

"Kemana aja kamu pergi aku ikut. Daripada bete sendirian."

Kemudian mereka hanya berjalan menyusuri pantai sambil sesekali mengobrol dan memperhatikan teman-teman lainnya yang sibuk berenang di tepi pantai. Kyungsoo bahkan tidak tahu kemana perginya Sehun dan Junmyeon, entah mungkin ke Waterboom, berbelanja atau ke Circus Waterpark.

"Kyungsoo."

"Hmmm?"

"Menurut kamu jatuh cinta itu gimana sih?"

Kyungsoo mengerutkan keningnya karena pertanyaan Wendy tiba-tiba mengarah kesana. Sesungguhnya Kyungsoo malas membahas hal itu. Jika mengingat kata cinta, maka semuanya akan terhubung kepada Jongin, masa lalu mereka dan tentu saja Wendy.

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Kyungsoo penasaran alih-alih menjawab pertanyaan Wendy terlebih dahulu.

"Aku penasaran aja. Setiap orang pasti punya pendapat pribadi kan soal cinta? Aku kadang engga yakin sama perasaanku sendiri. Kadang aku ngerasa aku cinta tapi aku gatau bagian mana yang disebut cinta."

Suara deburan ombak dan hiruk-pikuk keramain pantai turun menemani pembicaraan Kyungsoo dan Wendy yang hari ini tiba-tiba saja berubah menjadi serius.

"Hmm ya gue juga engga yakin. Dulu gue pikir cinta adalah saat kita dan orang yang kita suka berada dalam satu perasaan yang sama, saat kita menatap masa depan bersama dan melalui hari-hari sulit bersama. Tapi, ketika gue akhirnya melewati hari-hari sulit itu sendirian, mungkin cinta udah bukan itu lagi artinya."

Gagal Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang