Sekitar pukul sepuluh pagi, Kyungsoo terbangun dengan kesadaran yang belum sepenuhnya. Ia ingin bangkit namun seluruh tubuhnya terasa lemas. Ia juga menyadari bahwa tangan kirinya di infus. Separah itukah dia tadi? Berapa lama ia pingsan?
Matanya menatap sekitar kamar. Tidak ada siapapun disana selain Kyungsoo. Mungkin mereka menunggu diluar karena tak ingin mengganggu Kyungsoo. Ah apakah Sehun memberitahu orang tua Kyungsoo soal kejadian hari ini? Semoga saja tidak.
Dan Yeri, Kyungsoo merasa tidak enak pasti gadis itu, ia pasti sekarang merasa sedih dan bersalah. Padahal semua murni karena kecerobohan Kyungsoo sendiri. Seharusnya ia tidak perlu berdiri terlalu dekat dengan kolam. Bahkan saat mengobrol dengan Yeri, Kyungsoo sempat merinding sendiri melihat kedalaman kolam.
Suara pintu terbuka mengalihkan pikiran Kyungsoo. Kyungsoo sedikit terkejut karena yang datang ternyata Jongin. Pria itu membawa nampan berisi semangkuk bubur dan juga air putih, yang Kyungsoo tebak sepertinya air putih hangat.
"Eh udah bangun? Gimana keadaan kamu? Pusing ga?"
Ah Jongin menggunakan honorifik 'aku-kamu' lagi.
Kyungsoo menggeleng pelan. "Udah enakan kok." Jawab Kyungsoo lemah.
"Makan dulu ya, aku buatin bubur." Jongin membantu posisi Kyungsoo agar bisa duduk bersender dengan nyaman. Kyungsoo tidak banyak protes tentu saja. "Aku suapin aja ya, kamu masih lemah." Lanjut Jongin sambil mengaduk-aduk bubur dalam mangkuk.
Samar-samar Kyungsoo ingat bahwa ketika ia hampir tenggelam tadi, Jongin adalah yang pertama menyelamatkannya, sama seperti delapan tahun lalu. Lagi-lagi hati Kyungsoo tersentuh, betapapun menyebalkan Jongin saat ini, ia tetap Jongin yang sama yang selalu peduli padanya.
Kyungsoo menerima suapan Jongin sedikit demi sedikit, karena ia juga tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa sedari tadi perutnya keroncongan. Dan bubur yang Jongin buat pun rasanya enak sekali.
Setelah menghabiskan satu mangkuk bubur, Jongin kembali membantu Kyungsoo berbaring dan membetulkan posisi selimut Kyungsoo. "Hari ini kamu istirahat aja dulu. Acara ke pantai ditunda sampai besok kamu sembuh."
"Ditunda?"
Jongin mengangguk. "Gapapa, semuanya setuju kok. Gausah ngerasa bersalah."
Meski begitu Kyungsoo tidak enak hati. Anak-anak lain pasti ingin sekali pergi ke pantai hari ini harus ditunda karena Kyungsoo. "Yeri gimana?"
Raut wajah Jongin sedikit berubah tak suka ketika Kyungsoo bertanya soal Yeri. Jongin masih sedikit kesal pada gadis itu. "Gapapa kok dia juga lagi istirahat."
Kyungsoo bernafas lega. Nanti saat kekuatannya sudah kembali pulih, Kyungsoo harus menemui Yeri dan meminta maaf padanya. "Yaudah lanjut tidur aja lagi. Aku tinggal bentar ya." Pamit Jongin sembari bergegas membereskan mangkuk dan alat makan.
"Jongin?" Panggil Kyungsoo lembut.
Jongin berbalik dan tersenyum. "Hmmm?"
"Makasih ya."
Jongin tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Ia tersenyum semakin lebar dan mengangguk. "Bukan apa-apa kok."
Kyungsoo mau tak mau ikut tersenyum. "Makasih juga udah nyelamatin aku.." Kyungsoo terdiam sejenak. "Lagi." Lanjutnya.
Jongin hanya mengangguk sebagai jawaban kemudian keluar dari kamar Kyungsoo dengan senyum cerah mengembang di wajahnya. Rasanya lega dan menyenangkan, akhirnya Jongin merasakan perasaan seperti ini lagi.
***"Sorry ya, Jun. Gara-gara aku kalian semua ga jadi ke pantai hari ini." Kyungsoo duduk bersandar sambil memperhatikan Junmyeon yang sedang menata barang-barangnya di koper. Kemarin ia terlalu malas merapikan barang-barangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal Move On
RomansaPernahkah kamu gagal move on bertahun-tahun? Gimana rasanya? Apa jadinya kalau pas kamu mau move on, kamu justru harus ketemu dia lagi bahkan mengharuskanmu kembali dekat dengannya? Kyungsoo mengalami itu semua. Main cast : Kim Jongin ...