Wonyoung duduk di depan cermin rias yang ada di kamarnya. Entah kenapa ia tak bisa menghentikan senyumnya jika teringat kejadian tadi bersama Haruto.
"Ya ampun! Aku malu." Wonyoung menangkup kedua pipinya membayangkan Haruto sudah mencium bibirnya.
Tiba-tiba lampu di kamar Wonyoung redup kemudian menyala kembali. Terus seperti itu disertai angin yang bergemuruh di dekat jendela kamarnya yang entah sejak kapan terbuka.
"Ada apa ini?!" Wonyoung mulai panik, bulu kuduknya meremang. Suasana sangat horor malam ini.
'Hihihihihihi'
Terdengar cekikikan perempuan yang melengking di sekitaran kamarnya.
"Jangan ganggu aku! Pergi!" Pekik Wonyoung panik sambil menutup telinganya yang terasa berdengung.
Akhirnya lampu menyala normal kembali dan angin pun berhenti. Wonyoung membelalakan matanya saat melihat ada tulisan di cermin riasnya menggunakan darah.
'Jauhi Haruto jika tidak ingin mati di tanganku!'
Sreeet!
"Aaaaaaaa!" Jerit Wonyoung kesakitan saat ada sesuatu yang mencakar bahunya. Ia segera menoleh ke belakang namun tak menemukan siapapun.
Wonyoung meraba bahunya, ada darah segar di tangannya. Ia meringis, "Sakit banget ini." Ia melihat ke cermin ada bekas cakaran di bahunya.
"Apa ini ulah hantu yang suka sama Ruto?" Wonyoung melirik kanan dan kiri, "Aku harus gimana?" Ia terduduk lemas di lantai. Sungguh! Ini hal yang paling ia benci! Wonyoung sudah bosan berurusan dengan makhluk halus. Apalagi ini membahayakan dirinya sendiri, namun di sisi lain Wonyoung tidak mau lagi menghindar dari Haruto.
Jika boleh jujur, Wonyoung sangat menyukai Haruto. Jadi mana mungkin ia merelakan Haruto hanya untuk hantu.
#Flashback on...
"Dasar jelek!"
"Huh dasar orang miskin! Kenapa kamu kuliah di sini?!"
"Tidak tahu diri!"
"Lebih baik kamu mati!"
"Gak berguna!"
"Cukup!" Pekik si gadis yang sudah muak mendengar bullyan teman-temannya itu. Ia lelah setiap hari selalu diperlakukan tidak baik oleh teman sekampusnya.
Seorang temannya yang terlihat cantik menjambak rambut si gadis malang itu, "Heh Hyunri! Enyahlah dari kampus ini! Kamu menjijikan."
"Aku di sini cuma pengen belajar, aku gak merugikan kalian kan?" Hyunri memelas.
Teman-teman yang lainnya malah mendorong Hyunri sampai terjatuh di lumpur. Hyunri seharusnya sudah kebal dengan perlakuan ini, namun ia tetap saja akan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Other Side || Travicky [Completed]
Fanfiction[Horror Romance] Percayalah! Kau akan tersiksa jika merasakan apa yang aku rasakan. ©DeviKim30, 2022 Cover by me