"Arrrghhhh!"
Bruk!
"Rutooooooo!" Wonyoung menjerit histeris saat tau Haruto berlari untuk menghalanginya. Alhasil gunting tersebut menancap di punggung Haruto.
"Ka-mu gak pa-pa?" Tanya Haruto sambil meringis menahan sakit. Darah terus mengalir di luka tusuknya.
Wonyoung menangis terisak, "Kamu bodoh ya? Malah nanyain aku!" Wonyoung memeluk Haruto yang mulai terlihat pucat dan berkeringat dingin. Ia berusaha untuk menahan darah yang terus mengalir di punggung Haruto.
"Hentikan nak! Hentikan!"
Hyunri menoleh ke arah sumber suara, ternyata ibunya datang bersama Haruto tadi. 'Ibu?'
"Tolong hentikan nak! Pulanglah ke alammu dengan tenang, mereka tidak bersalah." Ibunya memohon.
'Aku ingin mereka ikut bersamaku.' Hyunri menggeram.
Ibunya menggeleng, 'Jangan nak! Ibu saja yang ikut denganmu.'
Hyunri tak berkata apapun, ia menghilang dengan sekejap.
"Won..." Panggil Haruto dengan lirih, "Ka-lo aku gak ada...ja-ga diri ka-mu b-baik-baik ya."
Wonyoung menggeleng, "Jangan ngomong gitu Ruto, jangan tinggalin aku!" Wonyoung menoleh ke kanan dan kiri, "Tolong! Tolong selamatkan Haruto! Tolooong!"
Haruto memejamkan matanya perlahan. Pegangannya pada Wonyoung pun mengendur.
"Ruto?! Bangun Ruto?!" Wonyoung kalang kabut saat melihat Haruto seperti tidak bernafas.
Ibu Hyunri menghampiri mereka berdua, "Dokter, biar aku panggil Dokter lain yang bisa membantu kalian."
"I-iya bu." Wonyoung memeluk Haruto sambil menangis, "Rutoooo! Bangun!"
Sudah hampir 2 jam pun berlalu, Haruto masih berada di ruang operasi.
Wonyoung terus saja menangis, Jihan dan Minju mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu.
"Aku gak bisa maafin diri aku kalo Haruto gak selamat."
"Jangan ngomong gitu Won, semoga Haruto baik-baik aja." Jaehyuk menenangkan.
"Demi apa ini tuh gak masuk akal, tapi mau gak mau kita semua harus percaya." Jeongwoo masih tidak menyangka kalau semua ini ulah dari arwah seseorang yang dendam.
Pintu ruang operasi terbuka, para Dokter yang menangani Haruto terlihat panik sambil mendorong ranjang Haruto.
"Dokter Chanyeol, Ruto kenapa?" Tanya Wonyoung gusar.
"Kondisinya kritis, Dokter Ruto mau dipindahkan ke ruang ICU. Detak jantungnya melemah."
Wonyoung terduduk di lantai, ia menangis tersedu-sedu. Bagaimana jika Haruto pergi meninggalkannya?
"Won tenang Won." Jihan dan Minju membantu Wonyoung bangun.
Bruk!
Namun entah kenapa Wonyoung malah tak sadarkan diri.
"Wony!"
Jaehyuk dan Jeongwoo langsung membopong Wonyoung yang sudah pingsan.
Wonyoung membuka matanya perlahan, ia melihat ke sekeliling. "Di mana Ruto?" Tanyanya langsung.
Minju dan Jihan saling berpandangan, "Eung... Itu..
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Other Side || Travicky [Completed]
Fanfiction[Horror Romance] Percayalah! Kau akan tersiksa jika merasakan apa yang aku rasakan. ©DeviKim30, 2022 Cover by me