Delapanbelas

287 30 10
                                    

A/n : Oke gaiseu, di chapter ini full romance ya. Kita simpen dulu hantunya.

Happy reading..

❤️❤️❤️

Wonyoung mempercepat langkahnya untuk membuka pintu karena sedari tadi bel rumahnya berbunyi, "Siapa sih masih pagi udah ke rumah?" Gerutunya sambil melihat ke arah jam dinding yang baru menunjukan pukul setengah 8.

"Pagi calon istri." Sapa Haruto dengan senyuman khasnya saat pintu terbuka.

Wonyoung langsung tersipu malu, aih! Kenapa pagi-pagi sudah membuat jantung orang lain berdegup tidak karuan.

"Ganggu ya?" Tanya Haruto kikuk karena Wonyoung hanya diam.

"A-ayo masuk!" Wonyoung berjalan terlebih dahulu dan diikuti Haruto dari belakang, "Tumben ke sini pagi-pagi tanpa ngabarin dulu."

Haruto tersenyum, "Kangen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto tersenyum, "Kangen."

"Astaga Ruto, bercanda mulu." Wonyoung berjalan ke dapur, ia melanjutkan sesi memasaknya yang hampir tertunda.

Haruto menyusul ke dapur, ia memeluk Wonyoung dari belakang. "Aku pengen ngajak kamu ketemu orang tuaku."

Ohok!

Wonyoung hampir saja tersedak oleh sup yang sedang ia cicipi, "Sekarang?"

"Iya, biar mereka tau kalo aku udah punya pilihan sendiri."

Wonyoung berbalik menatap Haruto, ia mengalungkan tangannya di leher Haruto. "Aku belum siap."

"Kenapa?"

"Aku takut...mereka gak ngerestuin hubungan kita." Ucap Wonyoung lirih, "Mereka kan maunya kamu sama Hikaru. Gimana kalo nanti aku dimarahin mereka terus diusir?"

Haruto tak bisa menahan tawanya, "Drama banget sih yang, mama sama papaku gak kaya gitu."

"Ini kan kalo misalnya, sayang." Wonyoung mempoutkan bibirnya kesal.

Haruto menarik pinggang Wonyoung agar mendekat ke arahnya, "Aku yang jamin, mereka bakalan ngerti kok."

"Kalo gak?"

"Nikah lari mau gak?" Goda Haruto.

"Gak mau! Cape!" Wonyoung dan Haruto malah tertawa bersama karena percakapan random mereka.

"Kita sarapan dulu ya, nanti ke rumah kamu." Wonyoung mematikan kompornya.

"Iya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Other Side || Travicky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang