Semua ini berkat Lintar, entah bagaimana cara laki-laki itu bisa memasukkan lamaran ke perusahaan Akhdan dan sebelum memergoki sahabatnya itu dengan sang atasan di dapur Laksa menerima panggilan langsung dari sekertaris Akhdan bahwa dia diterima bekerja sebagai sopir pribadi kedua kakak Noura.
"Luna pasti senang mendengarnya." Lintar mengucapkan selamat karena lamaran Laksa diterima.
Laksa mengangguk. Bayangan semalam antara sahabat dengan sang atasan masih menjadi tanda tanya, ia tidak ingin bertanya takut sahabatnya tersinggung.
"Kamu bekerja di dua perusahaan, sudah siap ngebut?"
"Aku sedang memikirkannya." Laksa punya ide. "Bagaimana kalau kamu yang menggantikan posisiku?"
"Aku tidak suka diperintah."
"Kalina yang memberi perintah bukan wanita lain."
Lintar bungkam. Ah... wanita itu.
"Deal kan?" tepat panggilan telepon Laksa tersambung. "Aku ingin bertemu."
Ini kali pertama Laksa menghubungi Kalina dan meminta bertemu.
"Aku belum memutuskan bagaimana---"
"Aku harus membalas dendamku, kamu tidak keberatan kerjasama denganku." Laksa mematikan sambungan teleponnya.
Lintar bungkam, kenapa Laksa yang mengaturnya? Memangnya kenapa kalau Kalina yang memberikan perintah, dia bisa saja menolak perintah wanita itu.
"Boleh aku bertanya sesuatu?"
"Tidak," jawab Lintar dengan cepat lalu berdecak. Ada apa denganku?
"Ya sudah." Laksa menahan senyum dan tentunya Lintar paham, ia meninju bahu sahabatnya. "Kamu melihatnya kan?"
Bukan tidak paham maksud Lintar tapi bukan itu yang dimaksud oleh Laksa.
"Ini karena sup daging itu, sepertinya aku alergi." tiba-tiba bernafsu pada tante-tante, argh.... Lintar tidak berhenti mengumpat dari semalam.
"Aku pikir kalian punya hubungan."
"Demi Tuhan Laksa! Dia tante-tante. Kamu tahu benar seleraku."
"Apa salahnya, kamu juga terlihat menikmati."
"Itu semua gara-gara sup daging!" Lintar kesal setengah mati. Malam itu bukan pertemuan pertamanya dengan Kalina, sumpah sedikitpun dia tidak tertarik pada wanita itu.
"Berakhir di mana?"
"Mobil," ketus Lintar. "Jangan tanya berapa ronde, aku bisa gila!" semoga tante itu tidak hamil.
Laksa tersenyum. Ia pernah melakukan kesalahan karena mabuk, tapi semalam Lintar tidak mabuk kan?
"Siang ini aku diminta menghadap langsung."
"Good luck." Lintar masih putus asa. Ia tidak paham kenapa bisa se-gila itu.
Jika dipikirkan semakin membuatnya marah, kenapa harus tante-tante coba?
******
"Saya dengar kamu mau langsung bekerja."
Laksa menganggukkan sekali dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selaksa cinta Noura
RomanceTiga tahun yang lalu gadis itu hampir diperkosa oleh segerombolan pemuda, Noura tidak menghafal satu persatu wajah mereka ketika kakaknya membawa seorang laki-laki ke depannya Noura mengatakan dia salah satu pelakunya. Dia Laksa, pria tertuduh yang...