BRUK
Suara tubuh Safira jatuh membuat mereka menoleh dan di suguhkan dengan tubuh mungil yang tergeletak di tanah dengan wajah yang pucat
" Safira " teriak Ani menghampiri Safira yang sudah tidak sadarkan diri.
Sedangkan farel yang melihat itu juga khawatir namun tetap berwajah datar saat akan menghampiri Safira, Bian lebih dulu berlari dan mengangkat Safira ala bridal style ke arah UKS membuat farel menghentikan langkahnya dengan tangan terkepal erat.
Di UKS
Bian meletakkan tubuh Safira dengan pelan dan memanggil Apr yang bertugas bernama nadin " Din tolong periksa dia tadi pas upacara tiba tiba pingsan" ujarnya dengan raut wajah khawatir" Oke" ucap Nadin memeriksa kondisi Safira
Beberapa menit kemudian " dia cuma kecapean dan juga belum sarapan Lo tenang aja sebentar lagi juga bangun, cuma saran gue dia jangan sampai kecapean apalagi telat makan takut nya nanti jadi fatal " jelas Nadin meninggalkan Bian dan Safira berdua karena Ani kembali mengikuti upacara.
Bian mendekati Safira yang masih pingsan menggenggam tangan mungil itu " gue gak suka ngeliat orang cerewet kaya Lo tiba tiba pingsan, gue khawatir " ucapnya lembut
" Gue beli makanan dulu ya " pamitnya
Diruang UKS itu hanya ada keheningan dan kesenyian namun suara lenguhan gadis kecil memecah keheningan " enghh " lenguh Safira
" Ini di UKS ya " ucapnya melirik ke kanan dan kiri namun tidak ada orang selain dirinya, lalu berbaring melihat atap UKS dan melamun
Cklek
Bunyi pintu dibuka membuat Safira kembali sadar lalu melihat kearah itu dan terlihat lelaki tampan dengan kresek ditangan mendekati dirinya ." Lo udah sadar " tanya Bian setelah di depan Safira
" U-udah kakak siapa ya " jawab nya membuat Bian tersenyum manis
" Nama gue Bian gue yang udah bawa Lo kesini " ucap Bian membuat Safira melotot yang terlihat lucu di matanya.
" Oh makasih ya kak pasti tubuh aku berat ya " ujar Safira sehingga Bian tertawa, dari mananya yang berat orang badannya aja mungil batin Bian
" Hahaha Lo gak berat kok ringan banget malah " ucap Bian setelah menetralkan tawanya
" Ohya ini makan gue udah beliin " lanjutnya menyerahkan keresek yang sedari tadi di pegang ke Safira
" Gak usah kak nanti jadinya ngerepotin" ujar Safira menolak
" Sayang nya gue gak peduli pokoknya Lo harus makan pasti belum sarapan kan mangkanya Lo jadi pingsan tadi " ucap Bian membuka bubur ayam dan meletakkan ke tangan Safira
" Tap... "
" Dan gue maksa " lanjut Bian saat Safira akan menolaknya lagi
" Ya udah deh makasih ya kak " ucap Safira di angguki oleh Bian dan mulai menyendok bubur itu.
Bian duduk di brangkar sebelah dan melihat Safira yang makan dengn lahap hingga pipinya semakin chubby ' mengemaskan ' batin Bian mengepalkan tangannya kuat menahan agar tidak mencubit pipi tembem gadis itu.
Jangan lupa tetap vote, komen dan share cerita ini yaa..
Happy reading (✿^‿^)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAFIRA LEONEL
Teen Fictiongadis mungil yang dipaksa oleh keadaan untuk menjadi gadis tangguh dan pekerja keras guna memenuhi kebutuhan hidupnya ia harus berjualan kue bernama SAFIRA LEONEL