Pagi harinya Safira terbangun pada jam 05:08 pagi, ia tidak membuat kue mengingat kakinya yang masih sedikit sakit.
Bangun membereskan tempat tidur dan membuka jendela menghirup udara yang sejuk sebentar, berjalan ke luar menuju dapur cuci muka lalu memeriksa kulkas dan mengambil telur ia akan membuat terlur ceplok kesukaannya.
Memanaskan nasi yang sudah ia masak tadi malam sambil menunggu telur ceplok itu matang, setelah matang ia mengambil kotak makan bergambar Minion's tak lupa membersihkan meja kompor dan mencuci tempat penggorengan.
memasukkan nasi panas dan telur ceplok di atasnya namun tidak ia tutup agar tidak terlalu panas nanti nya, jam masih pukul 05:23 menit.
masih banyak waktu jadi Safira memutuskan untuk menyapu lantai terlebih dahulu tak lupa membuka jendela dapur yang berhadapan langsung dengan kebunnya.
Safira berjalan ke kamar mandi dengan langkah pelan dan sedikit pincang, sekitar 25 menit ia keluar mengambil seragam sekolah yang ia gantung dan memakainya.
Memasang dasi beserta atribut lainnya memasukkan buku buku yang sudah ia siapkan saat belajar tadi malam ke dalam tas dan mengendong nya, berjalan ke luar menuju dapur menutup kotak bekal memasukkan ke tas.
Menutup pintu dan berjalan melangkah ke sekolah ia berencana untuk berjalan kaki karena tak mungkin untuk menggunakan sepeda dengan kondisi kakinya yang seperti ini.
Di jalan Safira menghirup udara segar dengan bahagia karena jam masih pukul 05:56 jadi masih lama untuk masuk kelas gadis itu berjalan pelan sesekali tersenyum kepada orang yang ia temui.
Membutuhkan sekitar 30 untuk sampai di sekolah karena ia berjalan kaki, memasuki gerbang Safira menoleh ke kanan kiri mencari Ani hingga rambut nya yang ia kuncir dua dengan jepitan strowbery nya bergerak gerak lucu hingga terlihat sangat menggemaskan.
" Ani " teriak nya ketika melihat seluit Ani yang pasti juga sedang menunggu dirinya.
" Safira sini " ujar Ani berteriak dengan melambaikan tangannya, Untung saja belum terlalu banyak yang murid karena masuk nya jam 07:25 menit sehingga tidak terlalu malu pikir mereka berdua.
Tanpa Safira sadari sedari ia memasuki gerbang sekolah dirinya sudah di perhatikan oleh Inti geng Lucifer terutama Farel, Marvel, dan Bian yang terus menatapnya dengan lekat.
Maaf karena banyak kesalahan- kesalahan yang ada di cerita ini mungkin karena ini cerita pertama ku jadi mohon harap maklum.
Jangan lupa untuk selalu vote, komen, dan share terus cerita ini yaa...
Next part:
(◍•ᴗ•◍)❤
Warning:
Tolong mampir ke cerita aku yang lain terutama yang judul THE FOGORTTEN (yang terlupakan), jangan lupa untuk vote, komen, dan share sebanyak mungkin terima kasih...... ( ˘ ³˘)♥
KAMU SEDANG MEMBACA
SAFIRA LEONEL
Novela Juvenilgadis mungil yang dipaksa oleh keadaan untuk menjadi gadis tangguh dan pekerja keras guna memenuhi kebutuhan hidupnya ia harus berjualan kue bernama SAFIRA LEONEL