"Nih pesenan lo!"Aliya melempar kantung plastik ke arah Gerald yang sedang bermain ponsel di atas tempat tidurnya.
"Tumben cepet, biasanya lo lemot kalo di suruh beliin roti doang?"Gerald menatap ke arha Aliya sedikit kagum.
"Tadi gue lagi du di jalan, jadi sekalian mampir.."jawab Aliya sembari memainkan kuku jarinya yang mulai panjang.
"Emang nyokap lo nggak ngomel?"
"Bukan sama nyokap gue."
"Terus sama siapa?"
"Nico"
Gerald mengangkat sebelah alisnya menatap Aliya bingung. "Siapa lo bilang tadi? Nico?"
Aliya hanya manggut-manggut merespon pertanyaan Gerald.
"Ini gua nggak salah denger, Al? Lo punya cowok lagi akhirnya.."
Buk!
Satu bantal bersarung putih itu akhirnya mendarat tepat di wajah Gerald setelah cowok itu berujar. Sedangkan si pelaku hanya menatapnya dengan tajam. "Gue nggak punya cowok!"
"Lah itu barusan? Apa lagi kalo bukan cowok lo? Pulang bareng, dianterin sampe rumah.."
"Cuma kenal. Dia itu cowok yang gue ceritain ke lo waktu itu"
"Yang suka manggil Lo Naya itu?"
Aliya kembali mengangguk.
"Kok bisa sama lo?"
"Jadi tadi waktu pulang dari kampus gue nggak dijemput sama Bunda, terus Nico dateng nawarin buat pulang bareng. Ya gue iya in aja, masa rejeki ditolak?"
"Dia masih sering manggil Lo Naya?"
Kali ini Aliya menggelengkan kepalanya. "Nggak"
"Anak fakultas mana?"
"Ya mana gue tau? Emang gue emaknya?"ketus Aliya.
"Cakep nggak?!"
Aliya memutar bola matanya sembari berdecak kesal. "Lo kenapa sih nanya-nanya kaya begituan sama gue! Gue itu cuma kenal sama dia bukan berarti gue tau semuanya tentang dia!"
"Kalem aja bisa nggak sih jadi cewek? Sewot banget ditanya gitu doang marah."
_Nicolas Argara_
Seorang cowok sedang tersenyum memandang layar ponsel yang menampilkan nama dari kontak seorang perempuan yang akhir-akhir ini selalu menyita perhatiannya, siapa lagi kalau bukan Aliyana Fahara? Gadis berparas manis itu selalu berhasil mengusik fokusnya kepada hal lain, seolah-olah gadis itu memang selalu ingin diperhatikan.
Kontak yang diberi nama Aliyana itu sudah menjadi tontonan wajib bagi Nico semenjak cowok itu dengan susah payahnya meminta nomor Whatsapp Aliya. Gadis itu terlampau kaku dan keras kepala dengan sikapnya pada Nico, hingga hanya dengan memberikan sebuah nomor telepon saja bisa menjadi hal yang begitu sulit baginya.
"Minta nomor hp kamu dong?"ujar Nico yang saat itu sedang menyetir mobil sembari mengulurkan ponselnya pada Aliya.
Hal itu sontak membuat gadis yang berada di sampingnya langsung melempar tatapan bingung padanya, sebelum berujar. "Buat apaan?"
Nico menolehkan kepalanya sekilas ke arah Aliya sebelum kembali fokus pada setir dalam jalan di depannya. "Ya buat chatingan lah. Buat apa lagi?"
"Lagian aneh kan kalo kita udah saling kenal tapi nggak punya nomor masing-masing?"sambungnya memberikan senyum manis kepada Aliya.
Sedangkan Aliya hanya bergeming di tempat duduknya sembari menatap Nico yang tak henti-hentinya memberikan senyuman aneh itu padanya. Jika boleh memilih Aliya pasti lebih memilih untuk keluar dan jatuh dari dalam mobil ini, daripada harus berada di satu ruangan bersama cowok aneh seperti Nico. Demi Allah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NICOLAS ARGARA | QIAN KUN [HIATUS SEMENTARA]
RomansaAwalnya Nico adalah cowok yang penuh dengan kehangatan yang akan membuat orang lain merasa nyaman akan sosoknya, ditambah dengan dirinya yang pertemukan dengan sosok Naya si cewek yang lemah lembut bagaikan seorang bidadari. Namun kebahagiaan Nico t...