Part 6

229 13 0
                                    

Puas memberi tanda di leher dan di dada, Naomi menghisap puting susu Velyn sedangkan tangannya perlahan mulai berpindah ke vagina Velyn saat dia tahu Velyn sudah menikmati sentuhan dia.

"Aahh Nao,"

Jujur Velyn merasa ini salah, tapi dia tidak membohongi permainan Naomi sangat mendominasi dan mengontrol dirinya.

Membuat dia mau tidak mau menikmatinya, walau berusaha mati-matian menahan desahan akhirnya desahan itu keluar juga.

"Aahh ppeellaann-ppeellaann Nao,"

Naomi tidak peduli, dia terus menghisap rakus puting susu Velyn. Setelah menyusu, Naomi turun tepat di depan vaginanya lalu menjilati vagina Velyn yang sudah basah.

"Aahh tterruuss Nao, lleebbiihh cceeppaatt aahh,"

Sadar atau tidak Velyn mulai terbuai dengan sentuhan Naomi dan lupa kalau dia lagi diperkosa Naomi, Naomi tidak masalah saat dirinya bisa mengendalikan Velyn di atas ranjang.

Naomi mengikuti kata Velyn, dia menjilati vagina Velyn dengan sangat cepat tidak mau bermain cepat, hingga Velyn benar-benar ingin keluar.

"Aakkuu mmaauu aahh kkeelluuaarr aahh,"

Tidak lama kemudian Velyn orgasme yang pertama, Naomi melihat Velyn kelelahan tapi itu belum cukup.

Naomi mulai melepaskan pakaian hingga naked setelah itu dia melebarkan kaki Velyn, Velyn sangat kaget melihat Naomi memiliki alat kelamin pria.

"Nao, ku mohon jangan, hiks," lirih Velyn pelan.

"Terima saja hukumanmu, Ve. Kamu juga menikmatinya tadi," balas Naomi datar.

Naomi mengarahkan juniornya ke vagina Velyn, Velyn yang merasa ada sesuatu yang ingin masuk ke vaginanya merasa sangat kesakitan.

"Aarrgghh ssaakkiitt Nao hiks,"

Naomi tahu kalau Velyn kesakitan, dia tidak punya cara lain meredakan kesakitan Velyn jadi dia mencium bibir Velyn sambil memaju-mundurkan juniornya supaya masuk semua ke vagina Velyn.

Velyn yang tahu Naomi tidak berhenti bersetubuh dengannya, dia mencengkram kuat seprei kasur untuk mengurangi rasa sakitnya.

"Aarrgghh ssaakkiitt hiks,"

Jleb!

Darah keluar dari vagina Velyn, Naomi senang karena dirinya yang pertama mengambil mahkota Velyn walau dipaksa.

Naomi kembali memaju-mundurkan juniornya dengan tempo sedang, Velyn meringis sekaligus nikmat saat junior Naomi bergesekan dengan dinding vaginanya.

"Aahh eennaakk Nao,"

Velyn kembali pasrah, dia tidak bisa membohongi kalau ini sangat nikmat dan sakit. Tidak lama, sesuatu ingin keluar.

"Aahh, aakkuu mmaauu aahh kkeelluuaarr, Nao,"

"Bersama, Ve,"

Setelah beberapa menit akhirnya mereka orgasme, tentu saja Naomi orgasme di dalam vagina Velyn. Orgasme mereka sangat banyak, hingga cairan itu keluar dari selangkangannya.

Velyn merasakan hangat dalam vaginanya, dia sangat sedih karena dirinya menikmati sentuhan Naomi yang bukan siapa-siapa dia.

Maafin Ve yang tidak bisa menjaga kehormatan Ve, Ma, batin Velyn lirih.

Velyn kelelahan, dia terlelap membiarkan tubuhnya yang kelelahan. Naomi yang melihat Velyn tertidur, dia tersenyum kecil. Dia menyusul Velyn ke alam mimpi sambil memeluk dengan bagian mereka masih menyatu.

Makasih, Ve, batin Naomi lalu menyelimuti tubuh naked mereka.

Sedangkan Shane, dia mendengar suara desahan dari kamar Naomi. Tanpa ditanya, dia tahu apa yang terjadi di dalam.

Shane hanya berharap, Naomi bertanggungjawab atas apa yang dia lakukan terlebih dia benci orang yang merusak orang lain dan lari dari tanggungjawab.

2 jam kemudian, Naomi terbangun lebih dulu. Dia mengeluarkan juniornya pelan-pelan supaya Velyn tidak terbangun, lalu dia ke kamar mandi.

Setelah bersih-bersih, dia membersihkan tubuh Velyn dengan air hangat dan memakaikan pakaian untuk Velyn, setelah itu mengganti seprei yang kotor supaya Velyn nyaman tidur.

Urusan lainnya sudah dia selesaikan, barulah dia turun ke bawah. Di kamar juga buat apa? Karena dia tidak ngapa-ngapain.

Di ruang tamu, dia melihat Shane duduk santai sambil menonton film kartun kesukaannya. Walau dibilang sudah remaja, Shane tetap menyukai kartun.

Shane yang menyadari kehadiran Naomi langsung menoleh, dia tidak keberatan dengan kehadiran Naomi terlebih dia harus menyampaikan hal penting.

"Kak, Kakak harus nikahin Kak Ve segera," suruh Shane dibalas gelengan.

"Kakak tidak akan menikahi dia," tegas Naomi, Shane menghela nafas.

Naomi tetaplah Naomi, keras kepala. Shane harus sabar memberitahu, terlebih dia tidak mau Naomi lari dari tanggungjawab.

"Tapi Kakak sudah bercinta dengannya, kalau Kak Ve hamil bagaimana?" tanya Shane menatap Naomi.

"Kakak pastikan dia tidak akan hamil anak Kakak," balas Naomi santai.

Shane ingin sekali memukulnya, kalau dia tidak ingat orang di depannya ini kakak kandungnya.

"Kak, jangan gila! Kakak mau bunuh anak Kakak sendiri? Keluarga kita butuh keturunan juga!" bentak Shane, Naomi acuh tak acuh seolah angin berlalu.

"Kakak akan berikan keturunan, sudah jelas bukan dari rahim dia," balas Naomi tetap pada pendiriannya.

Di saat mereka bertengkar, seseorang tidak sengaja menguping pembicaraan mereka. Ya Velyn, mendengar semua.

Velyn sudah terbangun sejak Naomi memakaikan dia pakaian, dia mencari Naomi walau berjalan tertatih-tatih dan menahan rasa perih di area bawah.

Tapi Velyn tidak menyangka kalau dia akan mendengar kata menyakitkan yang keluar dari mulut Naomi, rasa sakit tak kasat mata yang lebih parah.

"Kalian tidak perlu bertengkar lagi, sore ini aku ke rumah sakit untuk mengangkat rahimku. Biar Naomi bisa melakukan sex tanpa membuatku hamil," jelas Velyn membuat mereka menoleh.

Jujur Shane kaget karena dia tidak menyadari kehadiran Velyn, sedangkan Naomi bersikap biasa saja seolah Velyn tidak ada.

Rasanya sakit, Nao. Apa aku tidak berhak memiliki anak walau kamu tidak akan mengakuinya? batin Velyn lirih.

"Jangan gila, Kak Ve! Aku tidak setuju," tolak Shane keras.

"Tidak apa, rasa sakitku tidak punya anak tidak sebanding dengan kalian yang kehilangan orang tua. Aku sudah buat janji dengan dokter, aku izin pergi nanti sore. Aku permisi," kata Velyn memberi pengertian lalu dia pergi.

Velyn pergi ke taman, dia ingin memenangkan dirinya. Walau dia baru mendengar pembicaraan mereka, dia berbohong soal janji dengan dokter.

Di taman, barulah Velyn membuat janji dengan dokter kandung untuk sore ini. Jika ini mau Naomi, dia akan melakukan walau sakit rasanya.

Shane yang masih di ruang tamu, mengacak-acak rambutnya frustasi, padahal masalah ini bukan masalah dia tapi dia sendiri yang kepusingan.

"Kakak gila! Sebejat-bejatnya aku, segila-gilanya aku, aku akan bertanggungjawab walau orang itu musuhku sendiri," bentak Shane ke Naomi lalu menyusul Velyn.

Shane tidak peduli jika dia dibilang kurang ajar karena membentak Naomi terus-menerus, dia ingin Naomi sadar atas perbuatannya.

Naomi hanya menghela nafas melihat kepergian sang adik, dia tahu dia salah.

Dia mengambil apa yang bukan menjadi miliknya, dia tahu apa yang dia katakan menyakitkan tapi balik lagi semua dikalahkan dengan dendam yang dia miliki.

TBC...

20. Revenge and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang