Jaechan terus melangkah kan kaki turun menampaki anak tangga lalu ketika dia membuka pintu utama suara tangis Hyung nya semakin keras terdengar dari atas tangga
Jaechan membalik tubuhnya menatap lurus pria jangkung yang saat itu tengah menangis sambil berlutut menatap nya pula
Tatapannya begitu memilukan membuat jaechan lemah namun dia pula tak ada pilihan dia ingin lepas dari Hyung nya mencari kebahagiaan nya sendiri dan membiarkan hyungnya tetap hidup normal seperti ketika mereka belum dekat
Jaechan melempar senyum dari kejauhan kepada Hyungnya sementara Seoham justru mencembik tak bisa lagi mengatakan apapun dia ingin jaechan tetap tinggal bersamanya selama lama nya
"Hyung , Aku akan baik-baik saja jaga dirimu bail baik aku janji aku akan sukses. aku akan tetap belajar dengan baik dan kau juga harus janji kepadaku kau akan selalu bahagia meski tanpa Aku"
Jaechan menahan sesak di dadanya meskipun dia mencoba tersenyum mata nya tak bisa berbohong bahwa dia ingin tetap bersama seoham dan hidup dengan nya
Seoham hanya tertunduk pasrah dia berharap Jaechan tak benar benar melangkah pergi tapi malam itu sayang nya jaechan benar benar sudah membulatkan tekad dia keluar meninggalkan mansion besar itu
Seoham meremat kuat dada nya yang terasa sangat sakit
"Oke hiks jika itu pilihanmu!" Lirih seoham yang tak akan di dengar oleh jaechan .
.
.
.
Malam pertama tidur di dorm baru mereka semua kaget melihat kamar dan beberapa ruangan lainnya yang terlihat sangat rapi dan mewah semua tampak elegant dan expensive
Ada dua kamar di dalam dorm tersebut , Jaechan memilih tidur satu kamar dengan Jonghyeong dan Munik sementara Wondae dengan Yoon. malam itu mereka tidak sempat lagi untuk banyak mengobrol karena sudah terlalu lelah