Seoham menggenggam tangan jaechan untuk masuk bersama ke dalam rumah seoham memaksa jaechan untuk duduk di sofa sementara dia mengambil obat di lemari kecil sebelah dapur kemudian dia kembali lagi
Jaechan melirik kesegala arah takut kalau nenek Chun tiba-tiba muncul dan menyindir nya macam-macam
Seoham menekuk lututnya di atas lantai tepatnya di depan Jaechan yang duduk di sofa, Pria tingga itu mulai membersihkan luka di sudut bibir kecil jaechan. Jaechan pun refleks memekik sakit kemudian seoham memperlan tekanan kapas di sudut bibir itu
"Maka nya nggak usah aneh-aneh"
Celetuk seoham sembari membuka plester yang baru saja dia ambil kemudian menutup luka itu
Jaechan menahan gejolak di dada nya melihat dekat jelas wajah tampak Hyung tiri nya yang selama ini dia kenal dingin Jaechan memang sudah lama kagum pada sosok kakak tiri nya selain tampan dia juga sangat tinggi siapapun pria pasti ingin memiliki tubuh sempurna seperti Seoham termasuk Jaechan
Berkat visual nya itu Seoham sering kali di tawari untuk main film tapi dia selalu menolak dengan alasan dia tidak mau terkenal dan hidup nya terusik dia sudah cukup terganggu dengan para gadis di kampus nya
aneh kan jika orang lain ingin di kejar para gadis cantik seoham justru bosan dan tidak ingin melihat para gadis berjajar menunggu dan menyapa nya bak artis papan atas
"Apa aku tampan sampai kamu terpesona?" Celetuk seoham melihat sang adik yang tanpa sadar mengulas senyum sambil menatap wajah nya , Jaechan tersentak dan melirik ke segala arah untuk menghilangkan kecanggungan
"Kuasa hukum Ayah bilang padaku bahwa kamu berhak atas separuh dari harta Ayahku jadi kamu tidak perlu khawatir ini rumah kita bukan cuma rumahku , dia menyayangimu sama seperti dia menyayangiku dan jujur aku baru sadar betapa tulus dan baik nya Ayah ku itu . soal biaya kuliah bahkan Ayah sudah membayar jaminan sampai kita lulus jadi jangan pikirkan itu kau hanya perlu fokus dan membuat Ayah ibuMu bangga " Ujar seoham memberi senyum manis membuat Jaechan bingung karena baru pernah dia melihat seoham tersenyum
"Aku tidak ingin semua itu Hyung aku hanya ingin hidup tenang " Jawab nya m
"Jangan dengarkan apa kata nenek ku dia memang begitu lagipula dia tidak akan tinggal lama disini dia akan segera pulang ke Belanda" Kata Seoham
"KATA SIAPA!" suara keras Nenek Chun membuat Jaechan dan Seoham menoleh ke arah Nya . Jaechan langsung tertunduk dengan dada yang berdebar
"Nenek sudah putuskan untuk tinggal disini untuk mengawasi anak ini agar dia tidak bisa merebut hartamu! akh nenek juga sudah menyuruh Paman mu dan sepupumu untuk tinggal disini jadi sementara kamu kuliah semua perusahaan di handle oleh paman mu"
Seoham berdiri dengan wajah tampak marah karena sang nenek tidak bertanya dulu pendapat Seoham .
"Aku tidak suka mereka datang ke sini lagipula hubungan Ayah dan paman kan tidak baik kenapa nenek nggak tanya suham dulu? " Ujar seoham kecewe kepada nenek nya
"Paman sepupu dan bibi mu itu keluarga kamu juga sedangkan dia bukan! malah kamu ijinin orang asing tinggal disini "
" Nek dia adik suham , Ayah sudah berpesan pada suham buat jagain dia dan suham bakalan jagain dia jadi nenek setuju apa enggak dia bakalan tetep tinggal disini "
Jaechan yang merasa tak enak hati pun berdiri ingin pergi lagi dari sana tapi tangan nya langsung di genggam oleh seoham membuat jaechan berhenti melangkah
"Hyung aku ... "
"Ini rumah mu juga tidak usah peduli apa kata nenek " Kata seoham kemudian menarik tangan jaechan untuk keluar dari rumah itu menuju ke mobil