Seoham meneliti kamar jaechan yang dia huni bersama teman teman nya, sementara jaechan sambil berjalan mengambil segelas air untuk sang kakak mengagguk
"Pulang kerumah lagi ya?" Ujar seoham sembari menerima segelas air yang adik nya berikan , jaechan menggeleng .
"Aku nggak enak sama nenek" jawab nya
Dia pun duduk di sebelah seoham
"Kalau gitu biar aku sewakan rumah besar yang lebih layak , atau apartement" kata seoham lagi berharap adiknya luluh
"Hyung. Aku ini sudah dewasa aku juga ingin merasakan bagaimana sulitnya mencari uang sendiri lalu berbaur dengan teman teman baru, mereka baik kok aku nyaman disini" kata jaechan lalu meraih telapak tangan besar hyung kemudian merapatkan dengan jari jari kecil nya
"Hyung kita bisa ketemu kapan saja kok aku janji aku nggak bakalan ngindarin hyung lagi dan hyung bisa main kesini kapanpun hyung mau" katanya ingin membuat seoham tersenyum , sampai akhirnya senyum manis terlukis dari bibir pria yang beberapa minggu ini tidak minat untuk sekedar tersenyum
"Janji?" Seoham mengacungkan jari kelingking nya dan jaechan menautkan jari kelingking kecilnya
"Yeah"
Seoham menarik tiba tiba sang adik kedalam pelukannya, mendekapnya sangat erat sampai pemilik tubuh mungil itu pun merasa engap
"Uhukk hyung kamu terlaku erat mendekapku" jaechan mendongak
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seoham mendorong pelan adiknya sampai ia terbaring sempurna di atas sofa lalu perlahan pria jangkung itupun mulai merangsang bagian leher sang adik
"Hngg... " jaechan mengerang kecil kala hembusan nafas hangat kakaknya menyeruak ke kulit leher putihnya itu
"I miss you so bad!" Bisik seoham
"Hyung .. ah tunggu" kata jaechan saat hyungnya mulai menjulurkan lidahnya memainkan nya ke caping telinga jaechan
"Hngg hyung!" Jaechan menangkup paksa wajah kakak nya
"Why? You don't like it?"
"Bukan begitu hyung tapi aku takut anak anak akan pulang"
"Kalau begitu ayo ke hotel"
Jaechan di apit rasa ingin dan rasa ingin menolak , dia juga ingin melalukan itu lagi dengan hyungnya dia tidak munafik akan tetapi dia takut saja jika hyungnya hanya bernafsu tanpa perasaan
