Hari itu Jaechan dan munik tidak ada kelas sehingga mereka menikmati waktu free di dorm berdua sementara KY , wondae dan JH sudah pergi ke kampus
Sekitar jam 9 pagi ketika Jaechan dan munik sedang memasak mie untuk sarapan mereka tiba tiba doorbell berbunyi dua kali, Munik pun berlari ke arah pintu menyuruh jaechan untuk mengurus mie nya yang sedang di rebus
Munik membuka pintu dengan tergesa gesa.
CEKLEK ... (suara pintu)
seorang kurir gofood memberikan senyuman manis kepada munik, kening munik mengerut seraya melirik bungkusan yang ada di tangan kurir tersebut
"Hyung salah rumah?" tanya munik karena merasa dia dan jc tidak memesan makanan
"tidak kok, ini bener dorm membernya dongkiz kan?" ujar kurir tersebut sembari memberikan alamat tujuan kepada munik
"Iya tapi kita tidak memesan makanan kok"
Jaechan berlari ke depan setelah mie mereka matang , ia penasaran apa yang membuat munik begitu lama di depan. jaechan menepuk bahu munik lalu menatap pria yang berdiri di ambang pintu
"Ada apa?" tanya Jaechan ke munik
"Ini ada yang ngirim makanan ke dorm kita tapi kan kita nggak mesen, apa wondae hyung yang mesen buat kita?"
Jaechan menggerdikkan bahu nya tak tahu
"Kalau gitu buat hyung aja karena kita nggak merasa mesen ini" ujar jaechan kepada kurir tersebut
"Ih! gimana sih kok dikasih orang" munik menyenggol lengan jaechan
"Ya habisnya nggak jelas juga siapa yang ngirim kan , kalau misalkan bukan wondae hyung gimana? kalau misalkan ada orang jahat yang mau ngeracunin kita gimana?" ujar jaechan
Munik tak mendengarkan kata kata jaechan dia malah meraih bungkusan tersebut
"Makasih hyung bilang kepada orang yang telah mengirim ini untuk lebih sering mengirim makanan hehwh" kata munik
Dia pergi meninggalkan jaechan dan si kurir , jaechan melempar senyum kepada sang kurir laly kurir itu pun pamit pergi . jaechan berlari ke meja makan untuk mencegah munik tapi munik sudah asik melahap makanan itu
"kalau beracun gimana!" ujar jaechan
"Bawel banget sih, enak nih . cobain deh"
"Nggak mau" jaechan lebih memilih makan mie yang sudah melar
"Serius kamu nggak mau chan?"
Tanya munik seraya menggoda jaechan, jaechan menelan ludahnya dia juga pengen makan itu kelihatannya juga enak tapi jaechan takut keracunan
"Sumpah ini makanan paling enak yang pernah aku makan, lihat aku nggak papa kan? nggak ada racun" kata munik lagi terus menawari jaechan
Sampai akhirnya jaechan tergoda dan mencicipi satu lalu ketagihan dan mereka menghabiskan makanan tersebut, jaechan sampai tak peduli kalau setelah itu perutnya akan sakit .
.........
"Dia sudah menerima makanan itu"
Ujar kurir suruhan seoham , seoham tersenyum lalu memberikan imbalan kepada kurir tersebut dan pergi begitu saja
"Apa kau pikir aku akan membiarkanmu lepas dariku? tidak chanie aku akan tetap menjaga mu meski kita berjauhan" katanya dalam hati.
Hari demi hari kini jaechan lewati bersama dengan sahabat sahabat barunya , meski rasa rindu kepada seoham hyung selalu membuat dia merasa sakit dan lemah setidaknya masih ada mereka member dongkiz yang selalu berusaha membuat jaechan tertawa
malam itu ketika para member dongkiz asik bermain games dengan kartu , siapa yang kalah akan di coret wajahnya dengan lipstik
jaechan malah keluar dorm dan duduk di depan teras sendiri sambil memeluk kakinya menatap ke atas , kini bukan hanya rindu kepada ayah Lee dan ibunya yang menyakitkan akan tetapi merindukan hyung nya juga tidak kalah menyakitkan
Jaechan tidak pernah melihat lagi seoham hyung di kampusnya tapi seoham tetap ke kampus hanya saja dia sudah tidak pernah datang ke area fakultas jaechan
"Bukankah ini menyedihkan? aku yang memutuskan untuk pergi lalu kenapa aku yang sangat merindunya?! bahkan aku yakin bahwa sekarang hyung pasti sangat membenciku hikss aku sudah keterlaluan membiarkan dia memohon seperti malam itu. tapi itulah satu satunya cara agar aku bisa pergi dan melupakan rasa yang tidak pantas ini hyung, aku sangat menyayangimu sampai aku takut rasa sayang itu berubah menjadi sebuah obsesi, hikss hyung aku rindu apakah kamu baik baik saja ? aku yakin pasti kau baik baik saja tanpaku kan atau bahkan kini kau sudah melupakan ku"
Pria jangkung dari sabrang jalan yang gelap menatap ke arah teras dorm yang terang , ia tersenyum melihat pria kecil kesayangannya yang kini tengah duduk memeluk kakinya sendiri
Meski dari ke jauhan park seoham bisa melihat kalau kala itu jaechan sedang sedih , tetes air mata pria tampan itu tak terbendung
ingin rasanya saat itu juga ia lari dan memeluk jaechan tapi tidak bisa , dengan melakukan itu justru ia akan kehilangan jaechan
Memang lebih baik melihat pria terkasihnya dari jauh setidaknya seoham dapat melihat raut manis nan cantik sang adik yang selalu membayangi pikirannya
"Aku tau kamu juga sedang merindukan ku kan , aku tau kita sama sama rindu. chanie aku janji aku akan membuat percaya bahwa aku serius kepadamu aku ingin hidup dengan mu dan tidak ada yang bisa mengganggu kita , hiks aku janji chan untuk saat ini memang lebih baik begini aku mengawasi mu dari jauh. i love you channie"
........
PRAK....
sebuah tamparan keras melayang ke pipi park seoham dari sang kekasih, kathryn. kathryn tidak terima karena saat itu dia diputuskan sepihak oleh seoham dengan alasan yang tak jelas
akan tetapi kathryn tau bahwa alasan seoham memutuskan nya adalah tentu karena jaechan apalagi semenjak kepergian jaechan dari rumah sikap seoham juga lebih dingin kepada kathryn
"Ini karena adik tirimu itu kan! ia kan"
Teriak Kathryn dengan keras , mereka sedang berada di sebuah taman. banyak mahasiswa mahasiswi yang berada di area itu menyaksikan perbebatan antara Seoham dan kathryn
mereka terkejut pasalnya keduanya adalah pasangan yang jarang sekali ribut , tapi memang akhir akhir ini keduanya jarang terlihat berdua
"Tidak ada kaitanntmya dengan dia jangan bawa bawa dia dalam urusan ini" lirih seoham kepada mantan kekasihnya
"Hah? lalu apa! sejak kematian ayah lee dan ibu nya itu kamu dan dia makin deket , kamu selalu mengabaikan aku demi dia"
"Sudah aku bilang ini tidak ada kaitannya sama dia! jika kamu mau membenci seseorang satu satunya adalah aku! aku siap menerima resiko apapun kamu bisa mengatakan aku bajingan atau apapun! tapi jangan pernah bawa bawa dia dalam masalah kita"
Seoham pergi meninggalkan mantanya sendirian , kedua tangan kathryn mengepal tatapan matanya tajam menatap punggung seoham yang kian menjauh
"Kamu pikir kamu bisa lepas dariku gitu aja? tidak! aku akan membuat adik tirimu itu hilang dari muka bumi ini , anak sialan! aaakh shit"
NEXT