◽17

517 70 10
                                    

Day 1

"TOLONG!!!"

"HAKKAI! BANG TAIJU! TOLONG!!!"

"Tolong... hiks, tolong!" Tak sanggup menahan isak tangisnya lagi, Yuzuha terduduk diam dilantai.

Didalam ruang dengan pencahayaan remang-remang itu, Yuzuha tak sanggup menahan rasa sakit dari pergelangan kakinya yang melepuh dan berdarah.

Yuzuha tidak mengerti apa yang terjadi, mengapa dia disini, dan dimana [m/n].

Jelas-jelas dia ada dimobil bersama abang kelasnya itu, lantas ketika bangun mengapa dia berakhir diruangan kecil dengan pergelangan kaki terlilit besi panas.

Yuzuha tak kuasa menahan teriakan kesakitan ketika merasakan besi panas itu seperti melelehkan kulitnya, rasa sakit menembus kedagingnya membuat Yuzuha hampir beberapa kali merasa bahwa ia akan mati.

Walau sekarang Yuzuha tau besi itu telah kehilangan suhu panasnya namun tetap saja pergelangan kakinya terluka dan itu sungguh sangat sakit.

Luar biasa sakit sehingga Yuzuha memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Namun ia tidak tahan, ia masih ingin hidup, masih ingin selamat.

Tapi mengapa hal ini terjadi padanya?

Day 2

Bersandar lemah pada dinding, Yuzuha tidak bisa lagi menangis ataupun melolong kesakitan, ia terlalu lemah untuk bisa melakukan itu.

Tenggorokannya sakit, kemungkinan efek terlalu banyak berteriak, matanya terasa lengket sehingga membuat Yuzuha tidak nyaman.

Haus, Yuzuha tidak tau sudah jam berapa ini, ia lapar dan haus, pergelangan kakinya mulai membengkak, rasanya semakin sakit.

Kapan ini berakhir?

Day 3

Meringkuk didinginnya lantai, Yuzuha tak mampu menggerakan anggota tubuhnya, Yuzuha bahkan tidak bisa bergerak untuk menuntaskan keinginan buang air kecilnya, hingga akhirnya ia tidak tahan dan tidak sengaja mengencingi area yang ia duduki.

Mencium bau tidak sedap pada diri sendiri membuat Yuzuha mual, kakinya yang terluka sudah mulai mengeluarkan cairan, apa itu mulai bernanah? Yuzuha tidak peduli.

Dia lapar dan sangat haus.

Mungkin memang sudah takdirnya mati seperti ini.

Kala berpikir seperti itu, ia melihat pintu diujung ruangan seperti bergerak dan terbuka.

Ia melihat sepasang kaki terbalut sepatu pria berjalan kearahnya, diruangan sunyi itu Yuzuha bisa mendengar pria itu mendengus jijik.

Mata Yuzuha melirik keatas menatap wajah pria itu yang memakai topi dan masker hitam dan hanya memperlihatkan mata dingin dan kejam.

Apakah orang ini yang melakukannya? Tapi mengapa? Yuzuha ingin bertanya namun tidak bisa mengeluarkan suara yang jelas.

Ia melihat pemuda itu mengeluarkan sesuatu dari jaketnya dan menjatuhkan tepat diwajahnya.

Itu sebungkus roti biasa dan air!

Melihat dua hal itu Yuzuha ingin menangis, ia berusaha meraih sebotol air namun telapak tangannya diinjak secara tiba-tiba membuat Yuzuha menggeram kesakitan.

"Tch" decih pria itu sebelum berbalik pergi dan menutup pintu dengan kasar.

Day 5

Lapar, dingin dan haus.

Pria itu, kenapa tidak datang?

Yuzuha tidak merasa salah, tubuhnya kotor dan bau kakinya mulai membusuk sesekali akan ada lalat yang menghinggapinya.

Mata Yuzuha kosong menatap pintu, pria itu kapan datang?

Day 6

Pria itu datang lagi! Kali ini sekaleng ikan fermentasi, mencium baunya Yuzuha menelan ludah mengabaikan tatapan penghinaan dari pria itu ia menatap kaleng ikan ditangan pria itu dan mulai mengerang beberapa kata.

"Anak baik bakal dapet hadiah~" mendengar itu Yuzuha mendongak menatap pria dengan masker itu.

Anak baik dapet hadiah?

Day 13

Jadi anak yang baik bakal dapet hadiah!

Yuzuha berjongkok disudut, matanya manatap nyalang pada pintu disebrang, tubuhnya sudah tidak terlalu kotor lagi, ruangannya sudah berbeda.

Pria itu membawanya bersih-bersih! Jadi anak baik bakal dapet hadiah.

Menunduk menatap kakinya yang terbalut perban Yuzuha menyeringai bodoh.

Jadi anak baik bakal dapat hadiah!

Day 19

"Panggil tuan"

"TUAN!"

Day 22

Tuannya tampan! Yuzuha menatap obsesif pada pria berekpresi lembut didepannya.

Dengarin kata tuan bakal dapet makanan enak! Ga boleh nakal nanti dihukum.

Day 28

"anak nakal HARUS DIHUKUM!"

Tuannya marah.

Tapikan Yuzuha cuma ngintip keluar pintu, Yuzuha anak nakal!

"Tangan!" Yuzuha dengan tubuh bergetar menyerahkannya tangan kanannya pada pria didepannya.

Ia berusaha menahan tangis ketika melihat pria itu tersenyum manis padanya, pria itu menaruh jari kelingkingnya diatas meja kayu sebelum mengarahkan ujung pisau pada jarinya.

"Anak nakal harus dihukum~"

CTAKKK

Air mata Yuzuha tak terbendung kala merasakan jari kelingkingnya terputus begitu saja, darah mengalir sepanjang tangannya.

Ia berteriak meraung kesakitan.

Anak nakal harus dihukum! Kalo nakal tuan bakal marah.











_______________________________

Jangan lupa vote dan koment

SALAM AUTHOR♡

LisaBila7

 STALKER ||Haitani Rindou×[MaleReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang