🍋full

2.9K 202 27
                                    

Met menikmati xixixixixi~~












"Bang bangun" [m/n] merasa pundaknya ditepuk seseorang, ia menegakkan badannya.

Loh, Rin?

[m/n] mengerjapkan matanya berusaha menjernihkan pandangannya.

Ia melihat Rin sedang duduk didepannya dengan wajah yang bertumpu pada lipatan tangandiatas meja.

"Kok bingung sih bang?" Tanya pemuda bersurai ungu itu dengan senyuman.

[m/n] kembali merasakan debaran, ia mengalihkan pandangannya kearah lain berusaha menyembunyikan raut wajah aneh yang kerap kali muncul saat melihat Rindou.

"Enggak, lo kenapa di kelas gue rin?" Tanyanya setelah merasa agak tenang.

Rindou menatap kearah luar jendela sambil tersenyum kikuk.

"Ada yang mau gue bilang" gumannya pelan, jika bukan karna pendengaran [m/n] yang tajam kemungkinan pemuda tampan itu tidak akan mendengarnya.

[m/n] terkekeh pelan "ya bilang aja sih rin, kayak sama siapa aja lo" ujar [m/n] sambil mengelus puncak kepala Rindou gemas.

Rindou menggelengkan kepalanya "gue yakin lo pasti bakal ketawa atau mungkin lo bakal benci gue..." ungkap Rindou dengan nada panjang diakhir kalimatnya hal itu membuat [m/n] bertanya-tanya hal apa yang akan diungkap oleh pujaan hatinya itu.

"Em... itu, eng... anu.."

Melihat Rindou yang tampak kebingungan [m/n] hampir tak bisa membendung tawanya, hampir saja ia akan sedikit menjahili Rindou yang tergagu jika bukan karna kalimat Rindou yang mengagetkannya.

"G-gue suka itu... anu... sama l-lo"

[m/n] merasakan seluruh tubuhnya kaku, ia menatap tak percaya pada sosok yang sudah bertahun-tahun disukainya itu.

Sementara Rindou yang melihat keterkejutan [m/n] segera menundukkan kepalanya dengan kedua tangan yang terkepal kesal.

"Ha-haha gue bercanda bang, jam dianggap serius, yaudah gue mau pulang dulu ya bang, lo juga pulang bang udah mau sore ini" kata Rindou dengan panik sambil bergegas bangkit dan berniat meninggalkan kelas [m/n] yang memang sudah sepi.

Baru saja ia akan pergi tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik hingga membuat tubuh Rindou juga ikut tertarik kebelakang.

Hal itu membuat Rindou kaget bukan main, apalagi saat merasakan tubuhnya dipeluk dari belakang dan telinganya yang merasakan hembusan hangat nafas yang sedikit terengah-engah.

"Ulangin, ulangin sekali lagi apa yang lo bilang"

Seru napas hangat yang menerpa telinganya membuat Rindou gelisah, ia berusaha melepaskan pelukan orang dibelakangnya, namun tidak bisa.

"Bang lepasin!" Sentak Rindou panik.

Bukan malah lepas, pelukan [m/n] semakin mengerat dan deru napasnya semakin cepat.

"GUE BILANG ULANGIN!" Bentak [m/n] membuat Rindou terdiam.

[m/n] yang menyadari bahwa ia kelepasan membentak sang pujaan lantas memaki dirinya sendiri dengan suara rendah, ia akhirnya mulai melonggarkan pelukannya, membuat Rindou langsung mengambil kesempatan untuk menjaga jarak.

"Gue... maaf rin" desah [m/n] frustasi, ia mengutuk dirinya yang sudah membentak Rindou

Sementara itu Rindou yang berdiri tak jauh dari [m/n] juga terdiam.

Ia merasa kaget saat sosok yang selalu penuh kelembutan padanya itu membentaknya.

Ia tak terbiasa.

Rindou terdiam sesaat sebelum akhirnya kembali menatap [m/n] yang masih menunduk.

 STALKER ||Haitani Rindou×[MaleReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang