◼18

500 72 16
                                    

"Sebulan! Sebulan lebih kakak gue gak ada kabar!" Hakkai mengacak-acak surainya kesal.

Duduk termenung dikamar, Hakkai menghela napas lelah, 24 jam setelah Yuzuha hilang tanpa kabar Hakkai yang ditemanin Rindou langsung melapor ke kantor polisi.

Awalnya memang Hakkai memiliki dugaan bahwa Yuzuha hanya lari dari rumah, namun setelah polisi melakukan pencarian selama berhari-hari dan selalu menemui jalan buntu entah mengapa Hakkai menduga bahwa kakaknya bukan lari dari rumah tapi lebih seperti diculik?

Walaupun menyimpan kecurigaan sesaat pada [m/n] abang kelasnya itu namun semua itu sirna ketika polisi sempat meminta keterangan dari [m/n] sebagai saksi dari kasus menghilangnya Yuzuha.

Bahkan polisi langsung menetapkan [m/n] sebagai saksi dan tidak akan masuk dalam daftar orang yang dicurigai.

Meskipun Hakkai berkata dia tidak lagi meragukan  [m/n], didalam lubuk hatinya Hakkai benar-benar memiliki firasat jika [m/n] ada hubungannya dengan hilangnya sang kakak.

Namun tidak ada bukti yang bisa menguatkan dugaan Hakkai terlebih jika ia mengatakan bahwa ia memiliki kecurigaan pada [m/n] kepada orang lain, Hakkai tau tidak akan ada yang mempercayainya.

Citra seorang [m/n] cukup berakar dihati orang lain.

Simurid pintar yang berprestasi, tampan, baik walaupun sedikit acuh dan yang paling penting pemikiran orang-orang bahwa [m/n] tidak akan melakukan hal-hal berbau kriminal seperti itu.

Namun nyatanya [m/n] pada usia belianya pernah melakukan penusukan terhadap seorang laki-laki.

Walau dikatakan bahwa tidakan [m/n] terjadi sebagai bentuk perlindungan terhadap Rindou yang hampir menjadi korban asusila.

Mengetahui hal itu Hakkai cukup kaget dan bersimpati pada Rindou, ia tidak menduga bahwa temannya itu memiliki masa lalu yang cukup buruk.

Namun yang menjadi titik fokus Hakkai adalah [m/n] melakukan penusukan untuk melindungi Rindou, kalimat ini mengingatkan Hakkai terhadap sikap tidak wajar yang dimiliki [m/n] tiap kali bersama Rindou.

[M/n] selalu bertingkah aneh dan cukup menyeramkan, mungkin dulu Hakkai tidak akan terlalu memperdulikan keganjilan ini.

Namun hari itu saat ia dan Rindou pergi kerumah [m/n], mengingat tatapan dingin yang dilemparkan padanya, Hakkai merasakan ketakutan dan perasaan tidak nyaman yang luar biasa.

Tapi tatapan ini juga yang tanpa sadar membuat Hakai berpikir bahwa [m/n] itu palsu. Munafik dan kejam.

[M/n] sebenarnya bukan orang yang tidak peduli pada popularitas, pemuda itu sebenarnya sangat peduli pada citranya, [m/n] orang yang menyukai perhatian, ia suka mengendalikan segala sesuatu terutama pada Rindou.

Sikap acuhnya hanya tameng untuk menutupi kegilaan yang pemuda itu miliki.

Dan mengapa [m/n] mungkin adalah dalang dari hilangnya Yuzuha? Karna Rindou menyukai kakaknya dan Yuzuha mendekati Rin agar dapat berhubungan dengan [m/n].

Coba ingat beberapa hal yang dulu Hakkai sempat abaikan, dulu saat masih smp Rindou tergabung dalam eskul basket,  seingat Hakkai ada sebuah turnamen basket antar sekolah namun saat itu Rindou tidak terpilih sebagai pemain inti dan malah jadi pemain cadangan.

Saat itu Hakkai tidak sekelas dengan Rindou jadi tidak terlalu tau mengapa Rindou yang jelas-jelas pemain cadangan berubah menjadi pemain inti pada saat turnamen.

Namun setelah mencari tau apa yang terjadi pada tahun itu, Hakkai tidak bisa menahan perasaan merinding, bocah yang seharusnya menjadi pemain inti pada turnamen mengalami insiden penusukan brutal dua hari sebelum jalannya pertandingan.

 STALKER ||Haitani Rindou×[MaleReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang