◽19

793 83 9
                                    

"Kenapa muka lo kusam banget rin?"

"Blom cuci muka pake vape kali si rindou"

"Anjir, ONE PUSH VAPE SEKALI PUSH NYAWA AUTO ILANG"

"awokwokwok"

Rindou menatap datar ke Takemichi dan Chifuyu, ini dua makhluk kenapa gak tau tempat banget jokenya, ga tau apa Rindou itu lagi gegana, gelisah, galau, merana.

Mana jokenya cringe.

"Lu pada gak punya peri kepertemanan banget sih, balik sono jadi zigot!" Kata Emma sambil menggeplak belakang kepala duo patner itu.

"Rin, gimana? ada kabar apa dari hakkai?" Tanya Emma prihatin.

Gimana gak prihatin, Rindou yang ceria dan  suka polos-polos goblok auto menjadi suram semenjak ilangnya kakak Hakkai.

Emma jadi kepikiran, kalo dia ilang si Mikey ama Draken bakal panik gak sih? Penasaran, apa coba aja ya?

Tapi kalo ntar mereka malah party gimana?

"Belum ada, malah gue jadi ribut lagi sama itu anak" rutuk Rindou kesal.

"Hm? Sihakkai masih curiga ama bang [m/n]?" Tanya Takemichi sambil ngunyah martabak punya chifuyu yang katanya hasil Baji nodong abang kelas.

Rindou hanya mengangguk, matanya ngelirik dikit kearah martabak coklat keju itu, gaboleh makan Rin! Tahan! Ntar dosanya Baji nodong orang kecipratan sama Rindou lagi.

Biarlah si uke Baji dan si cengeng Takemichi aja yang makan, ntar kalo kepengen martabak minta aja sama bang [m/n] karna kalo minta ama si Ran jangankan martabak, uang jajan adeknya aja dikorup.

Itu yang katanya mau jadi anggota  dewan perwakilan rakyat? Tch, uang jajan adeknya aja dikorup apalagi uang negara.

"Emang apasih yang bikin hakkai curiga ampe segitunya sama bang [m/n]?" Sungut Chifuyu yang dari tadi nyimak sambil makan.

Makan aja imoed ini anak, pantesan Baji suka gak kuat.

"Gatau" jawab Rindou sekenanya, lagi gak mood, udah cinta bertepuk sebelah tangan, terus sicrush ngilang ditambah pertemanan Rin dan Hakkai yang merenggang.

Kenapa hal ini harus terjadi sama doi coba?

"Menurut kalian gue pembawa sial gak?" Tanya Rindou pelan, adek dari siplayboy cap kadal aka Haitani Ran itu bimbang.

Satu sisi gak pengen percaya sama perkataannya Hakkai tapi disisi lain Rindou entah kenapa ngerasa hilangnya Yuzuha memang ada hubungannya dengan dirinya.

"Masih inget gak ama pembahasan kita yang soal stalker?" Ucap Emma membuat Rindou menoleh.

"Tapi kan gue ga punya stalker" sanggah Rindou gak terima dikatain punya stalker.

"Iya ya, emang siapa yang mau jadi stalker lu" hina Takemichi songong.

Wah belum tau dia Rindou punya bodyguard, lapor bang [m/n] auto kena mental ini anak.

Sementara kita tinggalkan Rindou dengan kegusarannya, disalah satu kelas tiga yang katanya paling banyak cowok ganteng menghuni.

Ada Ran yang lagi mesem-mesem gegara disuruh maju buat jawab soal dipapan tulis, ada anak pinter seperti [m/n] kenapa harus orang tamvan sepertinya yang berkorban.

Tidak adakah keadilan bagi Ran?

"Jangan planga-plongo itu soal gak akan bisa selesai kalo kamu kayak orang goblok ngantri bansos padahal kamu bukan penerimanya" kata pak juned aka guru fisika dan segudang rumusnya.

Ran yang udah kayak patung cuma bisa diem melototin itu papan tulis, lagian Ran itu bakatnya bukan difisika tapi di bidang gombalin cewek!

"A-anu pak-"

"Ana anu ana anu! Saya nyuruh kamu meyelesaikan soal bukan ana anu!" Tolong goloknya satu Ran cuma bisa tersenyum kecut.

Matanya berseliweran diantara para temennya berharap bisa dapat bantuan, benar aja mata Ran bersitatap dengan Mitsuya.

Dengan segara Ran mengirim telepati meminta bantuan, masa udah bertahun-tahun temenan Mitsuya gak paham.

Paham dong, tapi apakah dia peduli? Oh tidak.

Masi nyimpen dendam pas kerja kelompok Ran cuma numpang nama, cowok tampan itu pura-pura gak tau dan memilih sok sibuk dengan pulpen pilotnya yang suka macet.

Mamam tuh! Makanya jadi anggota kelompok yang berguna dong!

Melihat tanggapan Mitsuya yang keliatan gak ingin membantu Ran misuh-misuh sendiri.

'Liat ntar lo Mitsuya, gue bakal jadi anggota perwakilan rakyat gue bikin sengsara lu!' Batin Ran ngayal.

Dih anggota dewan, lulus sma aja syukur-syukur.

Mata Ran kembali mencari bantuan dan berhenti pada wajah datar [m/n] yang kayak gak memiliki semangat idup.

Kali ini Ran bukan cuma telepati tapi bibirnya juga ikut komat-kamit, melihat  [m/n] kayaknya paham ama kode Ran, abangnya Rindou itu auto berbunga-bunga.

Nah ntar kalo Ran jadi anggota dewan, [m/n] bakal diangkat jadi ajudannya, jasa mu akan dikenang wahai kawand ku.

Melihat [m/n] yang membuka mulut untuk membantunya, Ran mempererat pegangannya pada spidol.

Ayo selesaikan semua ini dan balik ke kursi mu, masih banyak cewek yang mengunggu balasan chat mu ran!

"Pak, ran kode saya buat minta contekan" ucap [m/n] dengan muka lempeng, mengabaikan Ran yang syok dan kena mental.

"RAN!"
















_____________________________

Btw gimana chap ini menurut kalian?

Jangan lupa vote dan koment☆

SALAM AUTHOR♡

LisaBila7

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 STALKER ||Haitani Rindou×[MaleReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang