You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
👻 Takashi saat senggang
Aku bersekolah di tempat baru berbeda dengan toshiro yang memilih bekerja entahlah adikku memang sulit ditebak.
Aku masuk kedalam kelas melihat satu-persatu teman sekelasku dalam diam.
"Silahkan perkenalan dirimu." Ucap Guru.
"Namaku natsume takashi salam kenal." Ucapku.
"Kalau begitu kau boleh duduk di bangku yang masih kosong natsume-kun." Ucap Guru.
"Baik sensei." Ucapku.
Aku menuju ke bangku kosong dekat jendela dan pelajaran dilanjutkan kembali seperti biasanya.
Jam istirahat aku didekati teman sekelas tapi aku mengabaikan mereka semua dan pergi dari kelas menuju ke atap sekolah.
Di atap sekolah aku melihat ada youkai tapi dia tidak berniat mengejarku jadi aku hanya diam saja.
"Hiro kenapa harus bekerja sih." Monologku.
"Aku sendirian disini." Monologku.
Aku menikmati jam istirahat di atap sekolah dan kembali ke kelas saat bel masuk berbunyi.
Aku mengikuti pelajaran dengan tenang walaupun banyak youkai di sekitarku tapi aku hanya diam saja kalau mereka tidak menyerangku tidak masalah.
Pulang sekolah aku keluar kelas dan dikejutkan dengan kedatangan toshiro di depan kelasku.
"Kau ini membuatku kaget saja." Ucapku.
"Hehehe gomen." Tawa Toshiro.
"Eh kau adiknya natsume-kun!"
"Kita pergi saja dari sini." Ucapku.
Aku menarik tangan toshiro menjauh dari jangkauan temanku entah kenapa kurasa dia selalu mengawasiku sejak aku masuk ke kelas memperhatikanku terus.
Di jalan toshiro melihat kearah sekeliling ternyata banyak youkai mengintai kami berdua tapi mereka tidak bisa mendekat karena ada toshiro.
"Mager niisan ledekin youkai yuk!" Ajak Toshiro.
"Pulang saja ke rumah bertemu paman dan bibi." Ucapku.
"Iya deh." Ucap Toshiro.
Aku hanya melirik kearah toshiro yang terlihat seperti memikirkan sesuatu entah apa itu.
"Kenapa tidak bersekolah bersamaku?" Tanyaku.
"Aku bodoh percuma sekolah juga jadi lebih baik bekerja saja." Ucap Toshiro.
"Keluarga besar mengganggap kita aneh dan orang gila karena kemampuan ini." Ucapku.
"Pasti ada hikmahnya kita memiliki kemampuan seperti ini." Ucap Toshiro.
"Sejauh ini malah membuat kita rugi saja hiro." Ucapku.
"Tapi niisan sepertinya aku malas berinteraksi dengan youkai lagi." Ucap Toshiro.
"Kenapa begitu?" Tanyaku.
"Masa tadi pagi aku diajak melakukan hubungan suami istri oleh seorang youkai wanita!" Kesal Toshiro.
"Eh?!" Kagetku.
"Aku ini masih polos niisan tidak mau melakukan itu semua." Ucap Toshiro.
"Kalau kau polos pasti tidak akan menolak itu semua." Ucapku.
"Hehehe." Tawa Toshiro.
"Tapi aku heran dengan buku yang ditinggalkan oleh nenek reiko." Ucapku.
"Memang itu buku apa sih?" Tanya Toshiro.
"Entahlah aku tidak mengerti cuma aku disuruh menjaga buku itu saja." Ucapku.
"Circle keluarga kita membingungkan niisan tapi aku paham sih." Ucap Toshiro.
"Nenek reiko bisa dikatakan adik bungsu dari kakek kita yah begitulah penjelasan dari ayah kepada kita semua." Ucapku.
"Yah walaupun masih muda tapi secara garis besar dia nenek kita." Ucap Toshiro.
"Cuma sayang dia mati muda padahal dia baik sekali namun sifat pelupanya itu kadang membuatku kesal." Ucapku.
"Yah benar sih." Ucap Toshiro.
"Laper tidak?" Tanyaku.
"Ya laper gendong dong aku lemah dan letih." Ucap Toshiro.
Aku berjongkok di depan toshiro dan aku merasakan toshiro memeluk leherku dengan erat.
Aku menggendong toshiro di punggungku dan mulai melanjutkan perjalanan pulang.
Tiba di rumah kami berdua disuruh makan siang seperti biasanya namun kadang sifat anaknya itu membuatku sedikit kurang nyaman.
Selesai makan siang aku dan toshiro mencuci piring membantu bibi menyelesaikan pekerjaan rumah.
Malam harinya aku dan toshiro berdiam diri di kamar sambil memperhatikan langit malam yang berbintang.
"Niisan kenapa touchan pergi ya?" Tanya Toshiro.
"Sudah takdir jadi percuma mengeluh akan keadaan kita saat ini." Ucapku.
"Aku bukan mengeluh hanya saja begitulah." Ucap Toshiro.
"Apabila diantara kita berdua ada yang mati jangan saling menyusul ya." Ucapku.
"Kematian nenek reiko saja masih misteri sampai saat ini dan aku belakangan ini sedang menyelidiki itu." Ucap Toshiro.
"Sudah menemukan petunjuk?" Tanyaku.
"Petunjuk samar-samar saja membicarakan soal buku." Ucap Toshiro.
"Buku?" Bingungku.
"Entahlah niisan membuatku pusing saja lebih baik aku bekerja saja." Ucap Toshiro.
Aku tersenyum akan ucapan toshiro setelah itu hanya pembicaraan random saja soal kegiatan kita semua seharian ini.
👻 Berbicara banyak hal dengan toshiro
Nt Twins
~ 04 September 2022 ~
Lebih cepat update soalnya kouta habis
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Natsume Takashi Twins (oc male reader)
Short StoryTIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA My story doesn't exist on wattpad's other websites Ceritaku hanya ada...