Epilog

196 28 2
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

10 tahun kemudian

Takashi menghela nafas melihat pemandangan di depan matanya terdapat tiga makam saling berjajaran dan takashi hanya terdiam melihat itu semua.

"Kenapa kau malah menyusul kaachan dan touchan sih, hiro?" Bingung Takashi.

"Padahal kukira kau akan membuka matamu lagi, namun nyatanya kamu malah tertidur untuk selamanya." Ucap Takashi.

"Aku belum bisa membuka hatiku untuk siapapun hiro." Ucap Takashi.

"Terkadang aku berpikir lebih baik tidak perlu berangkat sekolah saat itu." Ucap Takashi.

"Aku merasakan perasaan akan kehilanganmu dan yah perasaanku menjadi kenyataan hiro." Ucap Takashi.

"Kupikir ucapanmu tentang melihat kebahagiaanku lalu pergi itu hanya candaan belakang, tetapi kau benar-benar pergi saat semua kebahagiaan dariku kurasakan." Ucap Takashi.

"Tidak ada canda tawa darimu membuat hariku sedikit buruk saat berada di rumah hiro." Ucap Takashi.

"Aku masih mengingat jelas tentang kabar buruk yang dibawakan oleh shigeru-san 10 tahun yang lalu." Ucap Takashi.

10 tahun yang lalu

Flashback on

Takashi sedang tertawa bersama dengan ketiga sahabatnya karena saat ini mereka sedang jam istirahat, tapi tiba-tiba ada panggilan dari ruangan kepala sekolah untuk takashi.

'NATSUME TAKASHI DIHARAPKAN DATANG KE RUANGAN KEPALA SEKOLAH SEKARANG ADA BERITA PENTING. SAYA ULANGI NATSUME TAKASHI SEGERA KE RUANGAN KEPALA SEKOLAH SEKARANG'

"Kenapa kau dipanggil natsume?" Heran Kitamoto.

"Entahlah mungkin soal pembayaran sekolah." Ucap Takashi.

"Bukannya sudah diurus oleh pamanmu itu ya?" Heran Nishimura.

"Mungkin ada data yang perlu diperbaiki." Ucap Takashi.

"Sepertinya." Ucap Nishimura.

Takashi berjalan menuju ke ruangan kepala sekolah, entah kenapa perasaan takashi menjadi tidak enak saat pergi ke ruangan kepala sekolah.

Takashi mengetuk pintu ruangan kepala sekolah disana ada fujiwara shigeru menatap takashi sangat sulit diartikan membuat takashi heran akan hal itu.

"Maaf sensei ada apa ya memanggil saya?" Tanya Takashi sopan.

"Silahkan fujiwara-san yang mengatakan sendiri saat ini aku tidak sanggup mengatakan itu semua." Ucap Kepala sekolah.

✔️ Natsume Takashi Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang