4. Kakakku melahirkan

7.5K 68 2
                                    

Saroh 17 tahun memiliki seorang kakak laki-laki yang berusia 25 tahun namanya Anto. Mereka berdua adalah anak yatim piatu sejak Saroh berusia 5 tahun. Orang tua mereka meninggal karena karena kecelakaan saat mereka mengendarai sepeda motor dari pasar menuju kerumah. Mereka ditabrak oleh truk pengangkut pasir dan akhirnya mereka berdua meninggal saat diperjalanan menuju rumah sakit.

Saroh sekarang sudah lulus SMA dan tidak ada niatan untuk melanjutkan kuliah karena terkendala biaya. Dan sekarang dia bekerja di toko baju dekat pasar. Sedangkan Anto bekerja menjadi kurir jasa expedisi. Mereka tinggal di gubuk tua peninggalan orang tua mereka.

Anto termasuk seorang pemuda yang baik, penyayang dan cenderung pendiam. Meskipun  pendiam dia mempunyai banyak teman.

Seperti hari biasanya, Saroh pergi bekerja ke toko berangkat pukul 8 pagi dan Anto juga pergi ke tempat kerjanya jam 8.30 pagi, mereka berangkat dengan menaiki sepeda motor matic satu-satunya yang mereka miliki.

"Mas Anto, kamu apa gak kepagian mas, kamu jam segini langsung berangkat kerja mas?" Tutur Saroh ke kakaknya.
"Gak lah roh, kita kan berangkatnya satu arah jadi gak masalah, paling nanti mas Anto mampir ke warung nasi dulu buat sarapan.. hehhe" jawab Anto
"Mas kok akhir-akhir ini mas Anto kelihatan pucet si mas, mas Anto pasti capek banget ya mas?" Tutur Saroh ke anto karena beberapa Minggu terakhir Anto terlihat pucat dan sering muntah-muntah.
"Mas gak apa-apa roh, mungkin cuma kecapekan" tukas Anto.

Sebenarnya Saroh agak curiga dengan kakaknya , selain terlihat pucat dan muntah-muntah, dia juga melihat banyak perubahan pada bentuk tubuh kakaknya yang semakin berisi, apalagi perutnya yang terlihat agak membuncit. Karena yang iya tahu selama ini kakaknya tergolong kurus. Apalagi saat ia mendapati ada struk pembayaran rumah sakit ibu dan anak di saku celana kakaknya saat ia hendak mencuci baju kakaknya.

Selang 1 bulan setelah obrolan Saroh dan Anto saat perjalanan berangkat ke tempat kerja.

"Mas Anto kamu kenapa mas?" Tanya Saroh saat melihat kakaknya yang lemas dan terkulai dikarpet ruang tengah rumah mereka.
"Mas gapapa roh, cuma perut mas Anto kram sama kepala mas pusing". Jawab Anto seraya mengelus perutnya. Dan hal itu sontak membuat Saroh penasaran, dan langsung memegang perut kakaknya.
" Mas perut kamu kok keras banget mas? Kok perut kamu juga besar gini mas kaya perut wanita hamil mas?" Tutur Saroh karena melihat perut Anto yang membulat sempurna.
"Aduhhh roh, kamu bisa ga si roh gak tanya-tanya terus roh, tolong ambilin kakak minyak angin roh". Titah Anto ke Saroh.
"Iya iya mas, tapi kamu harus jawab pertanyaan aku tadi mas". Tutur Saroh sambil bergegas mengambil minyak angin.

"Ini mas minyaknya, aku usapin ke perut kamu yaa mas". Kata Saroh sambil membuka tutup minyak angin.
"Iya roh, tolongin mas ya...". Pinta Anto sambil menahan sakit diperutnya.
"Mas perut kamu isinya apa si mas kok gede gini, oh iya kamu harus jawab aku ya g tadi mas".tutur Saroh meminta jawaban atas pertanyaannya tadi.
"Ehmmm.. roh sebenarnya mas sudah mau ngasi tau kamu dari beberapa bulan yang lalu tapi mas belum siap roh". Jelas Anto.
"Mas kita kan hanya tinggal berdua, jadi Saroh harap kita bisa saling terbuka mas, mas tau kan kalo Saroh hanya punya mas Anto didunia ini". Tutur Saroh seraya menitikkan air mata.
"Tapi kamu jangan kaget ya roh, dan mas harap kamu gak marah dan benci sama mas Anto". Pinta Anto ke Saroh.

Saroh terdiam mendengarkan penjelasan Anto.
"Saroh, sebenarnya mas ini hamil roh, didalam perut mas ini ada seorang bayi roh". Jelas Anto ke Saroh
"Bayi ini sudah ada perut mas Anto selama 8 bulan lebih roh, mas takut untuk jujur sama kamu, karena mas gak mau kamu kecewa dan jijik sama mas, mas takut kamu akan meninggalkan mas roh". Jelas Anto hingga berderai air mata.
"... Mas kenapa kamu gak bilang si mas, aku sebenarnya sudah curiga dari awal, sejak mas sering muntah-muntah". Tutur Saroh." Saroh gak akan pernah meninggalkan mas Anto dan Saroh juga akan menerima mas Anto apa adanya, apalagi anak yang dikandung mas Anto itu gak bersalah mas?". Jelas Saroh.
"Tapi mas, siapa yang menghamili kamu mas?" Tanya Saroh penasaran.
"....emhh... Mas... Tidak sengaja melakukan hubungan intim dengan Yadi, teman kakak di tempat kerja". Tutur Anto yang mulai jujur ke Saroh.
"Mas harus minta tanggungjawab ke mas Yadi mas, dia harus tau keadaan mas Anto". Tutur Saroh yang berapi-api.
"Mas sudah bicara sama dia tapi dia tidak mau bertanggung jawab dan 2 bulan yang lalu dia resign karena dia menikah dengan perempuan yang sudah dijodohkan orangtuanya". Dan Sekarang dia sudah pindah ke Lampung kampung halaman istrinya".  Jelas Anto
"Mas tapi bagaimanapun kamu harus temui dia lagi dan minta kejelasan anaknya yang sebentar lagi lahir bukan?". Tutur Saroh tak hapus pikir dengan Yadi.
"Sudahlah roh biarkan saja, aku sudah terima dengan semua yang telah terjadi, dan mas juga akan merawatnya dengan baik". Kata Anto seraya mengelus perutnya.
"Mass... Mas Anto kenapa kamu begitu baik si mas...? A..ku aku .. sebagai adikmu akan terus mendukung mas Anto dan akan membantu mas Anto membesarkan anak mas Anto ini". Tutur Saroh yang sudah berlinang air mata dan mengelus perut Anto dengan lembut.

Tiba saatnya Anto melahirkan bayi yang sudah dia kandung selama 9 bulan 2 Minggu lamanya. Saroh membawa Anto ke bidan desa dan Anto melahirkan di bidan tersebut dengan normal. Anto berjuang melahirkan secara normal dan didampingi Saroh yang selalu menggenggam tangan masnya itu. Hingga suara tangis bayi perempuan menggema diruang bersalin tersebut.

"Oekkkk .... Oeeekkk... Oekkkkk.." tangis bayi perempuan Anto menggema dengan keras.
"Mas.. mas Anto selamat mas... Anak mas Anto perempuan, dia cantik mas.." Saroh berkata dengan mata yang berkaca kaca karena terharu dan bahagia bercampur jadi satu.
" Iya roh, makasih yaaa sudah jadi tempat bersandar dan jadi adik mas Anto yang terbaik".balas Anto.

Anto sekarang sudah bersihkan dan dijahit bekas luka sehabis melahirkan dan si bayi yang sudah bersih, langsung di berikan ke Anto untuk diberi ASI oleh Anto, karena ternyata Asi Anto keluar. Hal itu bisa dilihat dari ukuran buah dada Anto yang besar dan putingnya juga mencuat, sehingga ia bisa menyusui anaknya.

" Roh, lihatlah anak mas Anto, dia lahap sekali roh".tutur Anto dengan tersenyum bahagia
"Iya mas, oh iya .. mau dikasih nama siapa mas bayi cantik ini?" Tanya Saroh ke Anto.
"Emmmhh...mas sudah menyiapkan nama untuknya". Balas Anto
"Siapa mas... Siapa... ". Tanya Saroh penasaran
"Namanya Aisyah Putri, bagaimana menurutmu roh?" Tanya Anto ke Saroh.
"Wah bagus mas... Dan panggilannya Aisyah, semoga Aisyah menjadi anak yang baik dan berbakti kepada mas sebagai ibu dan ayahnya Aisyah ya dek?".
Tutur Saroh seraya mengelus pipi bulat keponakannya tersebut.
"Iyaaa Tante...". Balas Anto dengan suara yang dimiripkan anak kecil.
"Hahhaha..."
"Hahhaha..."

Dan hari itu menjadi hari bahagia keduanya karena bertambah satu lagi anggota keluarga mereka.
Tamatttttt,.....

Ending yang sangat membagongkan bukaannn..... Hehehh
Maaf kalo kepanjangan.
🙏🙏🙏🙃

Dan maafkan pula karena ada beberapa hal yang masih kurang jelas didalam cerita diatas...

Yang TersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang