5. Indra x Yanto

4.5K 50 7
                                    

Indra seorang pria yatim piatu berusia 28 tahun dan dia bekerja sebagai petugas SPBU. Dia tinggal disebuah rumah sederhana peninggalan orangtuanya. Sudah beberapa bulan terakhir dia tinggal bersama Yanto teman "pria"nya. Yanto adalah teman lebih tepatnya seorang yang Indra paling sayangi dan cintai karena hanya dialah satu-satunya orang yang mau menerima dirinya apa adanya. Yanto adalah orang yang tak sengaja Indra jumpai disaat dia rapuh. Yanto berusia 30 tahun dia awalnya bekerja ditempat yang sama dengan Indra. Namun karena kondisi Yanto yang sekarang sedang berbadan dua dia akhirnya berhenti bekerja karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan. Yanto memang seorang pria yang terlahir sebagai seorang carrier. Dan wajar jika dia hamil, dan Indra dengan senang hati akan bertanggung jawab. Karena bagaimanapun dia adalah ayah dari bayi yang dikandung Yanto.

"Ndra, kamu kok belum siap siap berangkat ke SPBU ndra?" Tanya Yanto heran karena biasanya Indra berangkat pukul 5 pagi saat jatah shift pagi,sedangkan sekarang sudah pukul 05.10 pagi.
"Bentar mas, gak tau kenapa hari ini aku pingin berangkat agak siangan aja" jawab Indra dengan lesu.
"Ndra, gak biasanya kamu kaya gini? Ayo cepet ndra, nanti kamu telat!!" Suruh Yanto ke Indra, namun Indra tetap saja malas malasan.
"Iya, iya mas...sabar, gak tau kenapa hari ini aku pingin lebih lama sama kamu???" Jawab Indra dengan manja sembari memeluk  Yanto dari belakang.
"Iiihhhh apaan si ndra, malu tau ahh..." Tutur Yanto dengan wajahnya yang memerah.
"Ya gapapa dong mas, kita kan pasangan sekarang, apalagi sebentar lagi anak kita lahir" jawab Indra dengan mudahnya.
"Sudah... Sudah cepetan kamu berangkat udah siang ini ndra!!!" Tukas Yanto sembari mendorong Indra yang tak mau melepaskan pelukannya dari Yanto.
"Iya iya ... Masssss" balas Indra sembari mencuri ciuman di bibir lembut Yanto.

Setelah Indra berangkat bekerja, seperti biasanya Yanto mencuci pakaian kotor mereka di kamar mandi tradisional dirumah milik Indra. Bagaimana tidak tradisional jika untuk mengambil air saja harus menimbanya. Capek memang namun mau bagaimana lagi. Setiap pagi dan sore Yanto dengan perut besarnya harus menimba air hingga puluhan kali, capek memang tapi Yanto menikmatinya.

"Krieet krieettt krieettt..." Bunyi tuas untuk menimba air.
"Hufft ... Lelah sekali" keluh Yanto sembari mengelap peluh didahinya.
"Nnghhhh... Sabar yaaa dek sedikit lagi ibu selesai menimba, tunggu sebentar yaa" monolog Yanto dengan perutnya yang berisi jabang bayi.

Entah mengapa sudah beberapa hari terakhir ini perutnya sering kram, apa mungkin karena hplnya yang sudah dekat, Yanto juga tidak tahu karena tidak pernah memeriksakan kandungannya ke dokter, apalagi ke bidan didesanya. Perutnya sudah bulat sempurna, badannya yang sixpack sekarang sudah tak ada lagi. Tapi Yanto sangat menikmati masa-masa kehamilannya.

Kram diperutnya semakin menjadi. Untuk berdiri saja rasanya susah, akhirnya Yanto duduk dipinggiran sumur tempat dia mencuci baju. Karena sebenarnya dia belum selesai mencuci.

"Ngghhhhh.... Shhhhh... Duh dekk kamu mau keluar apa gimana si dek" monolog Yanto.
"Kalo mau keluar nanti dong dekkk nunggu bapak kamu pulang dulu yaa". Tutur Yanto sembari mengelus perutnya yang mengencang dan keras.
"Ngghhhh... Aduh sakitttt" Yanto tak bisa lagi menahan rasa sakitnya.
"Nggggghhhhhh...... Ngghhhh... Ndra Indra.... Sakitt ndraa" keluh Yanto yang sekarang airmatanya keluar dengan derasnya.

Yanto berada di posisi terduduk dilantai sumur sekitar 15 menit dan karena sudah tak tahan lagi dengan sakitnya dan dia juga merasakan seperti ada air yang pecah dan keluar dari bagian lubang lahirnya akhirnya dia mengecek lubang lahirnya dan ternyata dia merasakan seperti ada rambut halus yang menjumbul dilubangnya. Akhirnya dia berusaha mengejan dengan tangan yang berpegangan pinggiran sumur.

"Ngghhhhhhhhhh..... Ngghhhhhhhhh.."
Yanto mengejan sekuat tenaga.
"Ennnnnghhhhhhh..... Ndra tolong aku ndraaa..." Yanto memanggil nama Indra berharap Indra pulang dan menolongnya.
Yanto menangis Merakan sensasi sakit yang luar biasa.
"Ennghhhhhhhh... ... Dekkkk ayo deekkkk keluar yaa" pinta Yanto ke anaknya agar lekas keluar.

30 menit berlalu

"Ngghhhhhhh.... Ngghhhhh.." Yanto mengejan lagi setelah istirahat sejenak.
"Nnngghhhhhhhh....." Tenaga Yanto sudah terkuras dengan wajah yang sudah penuh peluh dan pucat.
"Ayoo nto kamu bisa nto" monolog Yanto memberi semangat dirinya sendiri.
"Ngghhhhhhh ....."
"Mas Yanto .... Mas... Kamu dimana mas..." Yanto mendengar suara Indra dari dalam rumah.
"Sini ndraaa aku di sumur ndraaa" teriak Yanto dengan sisa tenaganya.
"Astaghfirullah mas... Kamu kenapa mas... Kamu mau melahirkan yaa mas .." Indra kaget melihat kondisi Yanto yang sudah tak karuan.
"Ndraaaa sakit ndraaaa Anak kamu gak mau keluar ndraaa" Yanto mengadu sembari menangis.
"Iya mas gapapa mas... Aku udah ada disini sekarang, ayoo mas kamu bisa mas" Indra memberi kata kata penyemangat untuk Yanto dan setelah itu  Yanto seperti memiliki kekuatan lagi untuk mengejan.

Indra yang tiba-tiba pulang karena dia merasa ada sesuatu yang akan terjadi karena sejak tadi malam dia melihat Yanto yang tidur tak nyenyak dan gelisah. Dan dia merasa sepertinya Yanto akan melahirkan. Akhirnya saat dia berangkat kerja dan setelah sampai dia meminta ijin atasannya untuk pulang karena di SPBU dia muntah muntah dan badannya terasa dingin. Dan benar saja feeling-nya, kalau Yanto sedang tidak baik baik saja dirumah.

"Nggghhhhhhh..." Erangan Yanto terdengar pilu.
"Satu tarikan nafas mas.. kamu pasti bisa mas... Demi anak kita"
"Iya ndra, demi anak kita"
Dengan satu tarikan nafas panjang akhirnya....
"Ennnnnnnnggggghhhhhhhh......"
"Oekkkkk... Oekkkkkkk....oekkkk" suara tangis bayi mereka terdengar nyaring.
"Alhamdulillah mas anak kita lahir dengan selamat mas.." Indra menangis haru melihat perjuangan Yanto melahirkan anak mereka.
"Selamat mas kamu melahirkan anak perempuan yang cantik" kata Indra ke Yanto.
"Iya ndraaa ... Makasih ya ndra kamu sudah semangati aku ndra..."

Setelah banyinya dibersihkan dan Yanto juga sudah di pindahkan ke kamar akhirnya si bayi cantik sudah berada di dekapan ibunya. Dan ternyata Asi Yanto keluar. Dia menimang bayinya dan memberikan ASI-nya ke si cantik.

"Mas Yanto, kita beri nama siapa anak kita mas? Tanya Indra
"Emm, aku sudah punya satu nama buat dia. Bagaimana kalo kita kasih nama Aisyah".Tutur Yanto dengan wajah yang bahagia.
"Wahhh bagus mas..... "Balas Indra
"Selamat datang Aisyah anak ibu dan bapak yang paling cantik..."

-sekian-

Yang TersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang