18 September 2022, adalah hari dimana akan dilangsungkannya pernikahann antara Argi dan Santi, mereka akan melaksanakan ijab pada pukul 8 pagi nanti. Argi pemuda berusia 28 tahun, dia bekerja sebagai freelance produk makanan. Argi menikah dengan Santi atas dasar perjodohan dari orangtua mereka. Santi saat ini masih berusia 20 tahun. Dia masih kuliah semester 4 disebuah Universitas Negeri dikotanya.
Argi awalnya menolak perjodohan ini, dengan alasan bahwa ia sudah mempunyai orang yang ia sayangi dan cintai. Namun setelah perdebatan panjang antara dirinya dan orangtuanya akhirnya ia harus menerima perjodohan ini.
Pagi ini terasa berbeda karena sebentar lagi akad dilangsungkan akad nikah antara Argi dan Santi. Hajatan mereka dilaksanakan di kediaman mempelai putri. Argi sedang duduk di ruang ganti mempelai putra dengan gelisah, entah mengapa dari 2 malam kemarin perutnya terasa kencang dan kram, dan ia juga sedang menunggu penghulu yang tak kunjung datang.
"Aduh....perut aku kok sakit sihh..". Keluh Argi.
"Kamu kenapa gi? Kok wajah kamu terlihat pucat? Kamu sakit?" Tanya ibu Argi yang duduk disebelah Argi.
"Enggak apa-apa Bu, cuma ini perut Argi sakit banget Bu". Tutur Ardi dengan mimik muka menahan sakit.
"Gi, sebentar lagi akad nikah kamu dimulai lho gi, tahan sebentar ya.. biar ibu ambilkan kamu minum dulu". Tutur ibu Argi.
"Engghhh... Iya Bu Argi tunggu disini".Setelah Argi minum teh panas, kondisinya sudah agak membaik daripada sebelumnya. Dan tak selang berapa lama akhirnya penghulu pun datang.
Argi sudah duduk didepan penghulu, sedangkan Santi masih didalam kamar pengantin menunggu prosesi ijab selesai dan setelahnya ia baru bisa keluar.
"Bismillahirrahmanirrahim... Bapak dan ibu sekalian untuk acara ijabnya bisa kita mulai yaa?". Tanya pak penghulu kepada hadirin yang datang.
"Iya.. pak silahkan bisa dimulai, saya sebagai wali nikah dan para saksi sudah siap". Tutur Ayah Santi sebagai wali nikah putrinya."Mas Argi sudah siap ya?" Tanya pak penghulu kepada Argi.
"Engghhh... Aduhhh... I.. iya pak". Argi menjawab sambil mengasuh dan mengelus perutnya yang terasa sakit kembali.
"Mas Argi gapapa kan?". Tanya pak penghulu melihat dan mendengar ekspresi Argi yang kesakitan.
"Gapapa pak, kita lanjut saja.. pak". Tutur Argi.
"Bismillahirrahmanirrahim...Monggo pak Manto...bisa kita mulai...". Titah pak penghulu kepada pak Manto selaku wali nikah mempelai putri.
"Enghhh sebentar pak... Saya ijin ke toilet sebentar". Ardi berkata seraya berdiri dan cepat cepat ke kamar mandi.Didalam kamar mandi
"Enghhhh... Aduh...sakit banget...". Keluh Argi tak tahan lagi.
"Gi... Argi kamu gapapa kan?". Ibu Argi mengetuk pintu kamar mandi.
"Gapapa bu... Sebentar lagi Argi selesai".
"Iya sudah .. ibu tunggu didepan ya..". Tukas ibu Argi.Argi sudah tak tahan lagi, ia menurunkan celananya dan membuka korset yang ia pakai selama ini. Dan akhirnya semuanya terjawab. Ia membuka korset dan akhirnya terlihat perutnya yang bulat sempurna menyembul. Iya... Perutnya bulat, karena ternyata selama ini Argi hamil. Argi hamil dan sekarang usianya sudah 9 bulan lebih 2 minggu. Ia tak tahu, kalau hari ini ia akan melahirkan. Karena setaunya saat ke bidan hplnya Minggu depan.
"Eungghhhh.... Eungghhhh....". Argi reflek mengejan.
"Bentar ya dek...sabarr...". Monolog Argi sembari mengelus perutnya.
"Eungghhhh... Eungghhhh...haahhh... Hahhh... Engghhh...". Rasanya ia sudah tak kuat lagi.Ibu Argi gelisah menunggu anaknya yang tak kunjung keluar dari kamar mandi. Ayah Argi juga menyusul, karena khawatir.
Sementara keadaan di depan rumah Santi, tampak penghulu yang gelisah karena terlalu lama menunggu juga para tamu, ayah dan ibu Santi juga tampak khawatir. Terlebih Santi yang sudah diberi kabar oleh salah satu kerabatnya tentang hal yang terjadi pada Argi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tersayang
General Fictioncerita fiksi oneshot/twoshot male pregnant Bxb Bxm Mpreg Birth scene yang kecepetan