✨ Happy Reading ✨
Kelas baru saja selesai, setelah pamit dengan teman-teman sekelasnya. Becca langsung standby berdiri di depan lobi kampusnya. Dengan sabar ia menunggu Freen untuk menjemputnya.
Suasananya ramai, banyak mahasiswa yang berlalu lalang. Hingga ada satu laki-laki dengan tinggi lebih dari 170 Senti datang menghampirinya. Mata Becca langsung risih melihat kehadirannya.
"Becca...."
"Kak- Bintang? Eh, hai--"
"Kamu nunggu siapa? Ayo saya anterin pulang"
Glup....! Ia menelan ludah. "Aku udah ada yang jemput kak, kak Bintang silahkan pulang duluan aja"
"Gapapa, ayo saya anterin aja"
Menurut kebanyakan orang, peringatan untuk setiap mahasiswa baru ada pada point pertama, yakni; 'Jangan pernah terlalu dekat dengan kakak tingkat, kecuali memang ada urusan penting, relasi boleh, namun jika sampai menebar pesona lebih baik tinggalkan.'
Ini yang menjadi pendomanya sejak masuk ke bangku perkuliahan. Ia sudah muak dengan beberapa cerita lama mengenai laki-laki. Kebanyakan cerita pasti selalu berakhir dengan, Patah hati.
"Lain kali bilang saya aja kalau butuh jemputan, saya bisa antar kamu pulang kok"
Becca menghela napasnya, saat suasananya semakin mendesak, tiba-tiba satu tangan melingkar di pinggangnya. Tubuh Becca merespon dengan terkejut, lalu saat Indra penciumannya menghirup aroma parfum yang ia kenal, kepalanya secara perlahan menoleh untuk melihat ke belakang. Oh ini pasti--
"P'Freen...." Lirihnya.
Freen tersenyum. Kini bukan hanya lengan yang melingkar di pinggangnya, tapi sekarang ada dagu milik Freen yang dengan sengaja ia taruh dibahu milik Becca. Hidung Freen menghirup aromanya perlahan, lalu bergumam "Mmm.." wangi Becca
"Aku terlalu lama ya? Traffic hari ini jelek banget" sesalnya.
Sambil tersenyum Becca menggeleng kuat. "Engga apa-apa, ayo pulang"
Freen bersikap manja di depan kating Becca. Bintang yang melihat langsung tertegun kala melihat mereka, dari raut wajahnya bisa dilihat bahwa ini adalah pemandangan yang aneh sekaligus menjijikkan baginya.
Tak habis pikir, Bintang langsung berkata. "Mbaknya Kaka Becca ya? Lain kali Beccanya biar saya aja yang antar biar mbak gak kerepotan untuk jemput"
Kini emosi Freen memuncak, selain kesal karena dirinya dipanggil 'mbak', Ia juga risih karena ada laki-laki yang berani mendekati Becca.
Tangan Freen dengan berat hati melepas pelukannya pada pinggang Becca, lalu lengannya kembali ia lingkarkan dengan sempurna. Freen tak ingin membiarkan Beccanya terlalu jauh dari jangkaunya.
Dirinya menghela napas, sembari terus memberi afirmasi pada otaknya dengan kalimat. 'Tenang Freen, dia cuma kating bukan Bapaknya'
Lalu Freen dengan beraninya berkata. "Masnya gojek kah? Kalau iya nanti saya kasih ongkos lebih karena udah mau nganterin pacar saya sampai kerumah, untuk sekarang- saya cancel ya"
Duarrrrr
Yang diajak bicara langsung insecure, lalu Freen mengajak Becca untuk segera pergi. Tangannya ia genggam dengan kuat, kemudian Becca berpamitan dengan sopan.
"Kak, kita duluan ya"
Masih gigih dengan pendiriannya untuk mendekati Becca, laki-laki itu dengan cepat mengejar mereka berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Day Imagine | AU
Fanfiction"Bayangkan satu hari, jika cinta pertamamu mencintaimu setiap hari." Tentang Freen dan Becca yang sama-sama mencintai, berawal dari Becca si gadis cantik berwajah bule yang menyukai Freen kakak teman kelasnya membuat Becca terus mengagumi dan berhar...