Anyway.. selamat hari Senin^^✨ Happy Reading ✨
Eh... Soulmate?
Becca sedang mengatur napas kala hatinya baru saja digonjang-ganjing oleh Freen, "ini kita jadian?" Becca masih tidak percaya, matanya kosong kala Freen menatapnya. kini perempuan itu tersenyum sambil memeluk dirinya dari belakang.
Tangan Freen dengan sempurna mengunci tubuh Becca, kepalanya ia taruh di bahu sebelah kiri untuk mencari kenyamanan. Bahkan sekarang gadis di depannya itu mampu merasakan udara hangat dari napas perempuan di belakangnya.
Sesaat pelukannya mulai mengendur, ada rasa kecewa di lubuk hati Becca. Gengsi, Becca enggan untuk menariknya lagi.
Kedua tangan Freen kini mengudara, ia menyentuh pipi gadisnya, sambil sesekali ia cubit, mata Freen fokus menatap Becca dengan gemas.
"Hehe bercanda, mau sampai kapanpun kita bakal tetep jadi adik kakak, kamu adik kecilku sama kaya Kun, cuma lebih spesial karena kamu 'My Tiny Nong' nya P'Freen." Saat telinganya mendengar Freen yang berbicara, jauh di lubuk hatinya ada jiwa yang kini langsung menjawab 'kamu gak punya peluang Beck', dan sekarang Becca diam mematung.
Note : kata 'Nong' bahasa Thailand artinya angel, karena Becca di juluki Nong Beck / Becky angel's
Bibir Becca jadi kelu, ia tidak mampu mengucap sepatah kata. Tubuhnya langsung lemas, seluruh Indranya mendadak tidak berfungsi. Saat kakinya tidak kuat untuk menopang tubuhnya lagi, Becca jatuh terduduk di tanah.
"Beck…." Freen sigap menangkapnya, perempuan itu juga terkejut kala gadis kecil itu tiba-tiba jatuh terduduk di hadapannya.
Tanpa bertanya lagi, Freen langsung membantunya untuk bangkit. "Beck kenapa?" Raut khawatir terlihat jelas di wajah Freen. Beccanya pucat, masih dengan tatapan kosongnya, gadis itu menggeleng lemah.
Ini terjadi di luar kuasanya. Becca yang punya penyakit darah rendah langsung lemas kala mendengar sesuatu yang seharusnya menjadi hal lumrah ketika ada perempuan yang dekat dengan perempuan lainnya. Tidak bisa lebih dari sebatas teman. Freen sudah mencap dirinya sebagai saudara perempuan.
"Aku mau pulang" lirihnya.
Becca prioritasnya, tanpa ragu Freen langsung mengajak Becca untuk masuk ke mobilnya. Setelah mengabari teman-teman Phi Geng bahwa Beccanya mendadak sakit. Kini ketiga temannya itu datang untuk menemui mereka di tempat parkir.
"Ya ampun Becca, kamu gapapa?" Tangan P'nam terulur untuk mengecek suhu tubuhnya. Dirinya juga ikut khawatir saat pacar temannya itu sakit. "Kayanya gue bawa Snack coklat deh, tunggu ya" P'nam mengecek isi tasnya.
Di depan P'nam ada Billy yang sedang merogoh saku celananya. "Kak, kalo gitu kita mau cari minum deh ya, air putih buat Becca." Sedangkan Opp, dirinya baru saja datang setelah memindahkan mobilnya ke dekat mobil Freen.
"Freen, mau sesuatu gak?" Tawar Billy sambil menarik Opp untuk ikut dengannya. Freen menggeleng. "Engga makasih, gue aman kok" katanya.
Freen yang masih khawatir, kini reflek memegang tangan Becca yang terduduk lemas di bangku depan mobilnya. Pintunya ia buka lebar, Freen menyalakan mesin mobilnya agar udara di dalam tidak terlalu pengap. Sesekali jemari Becca ia remas, lalu kemudian Freen elus dengan segenap rasa sayang.
Akhirnya ketemu. P'nam menyodorkan Snacknya. "Beck, ayo di makan." Freen tidak tahan, ia yang melihat langsung membantu Becca untuk makan. Perlahan, Snack penambah energi itu ia sodorkan tepat di depan mulut Becca.
![](https://img.wattpad.com/cover/315447411-288-k832447.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day Imagine | AU
Fanfiction"Bayangkan satu hari, jika cinta pertamamu mencintaimu setiap hari." Tentang Freen dan Becca yang sama-sama mencintai, berawal dari Becca si gadis cantik berwajah bule yang menyukai Freen kakak teman kelasnya membuat Becca terus mengagumi dan berhar...