DUA-BERSIKAP DINGIN

29 17 4
                                        

••Penggambaran cinta manusia bisa disampaikan dengan berbagai macam cara••

Malam semakin larut tetapi Lia, Relin dan Fiona masih tetap setia menonton drama korea.

Karena besok adalah hari Minggu, malam minggu ini, Relin dan Fiona menginap di rumah Lia. Fiona beralasan bosan di rumah karena pacarnya, Farel, sedang keluar kota bersama keluarganya. Alasan Fiona mungkin bisa Lia terima tetapi tidak untuk alasan Relin.

Relin bilang kalau dia ingin menonton drama korea bersama mereka, namun sejak film tersebut diputar, mata Relin tidak henti-hentinya bolak-balik melihat ke arah pintu.

"Relin!" Lia memanggil Relin.

Relin melihat ke arah Lia dan kemudian dia menyadari drama korea yang tadi ditayangkan di laptop Lia dihentikan oleh Fiona.

Fiona mendengus sebal. "Lo mau nonton atau lihat Bang Lintang?"

Pertanyaan Fiona membuat Relin salah tingkah.

"Hah?! Bang Lintang?! Kalian mengada-ada saja. Gue mau pergi ke toilet tapi sepertinya lagi dipakai," tutur Relin menjelaskan kesalahpahaman Fiona.

"Palingan itu Bang Lintang yang masih sakit perut setelah makan mie pedas kita tadi. Lo dobrak saja," mendengar perkataan Lia yang merupakan tuan rumah membuat Relin segera bangkit berdiri, membuka pintu dan berjalan meninggalkan kamar Lia dengan niat yang awalnya ingin ke toilet berganti dengan niat mengusili Lintang.

Fiona menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu. "Lo nggak ada niat jodohin si Relin sama abang lo?" Fiona memandang Lia.

Lia tertawa. "Kalau gue lakukan, nanti gue bisa syuting sinetron 'Kakak iparku adalah sahabatku yang seumuran denganku'."

Fiona ikut tertawa mendengarnya. "Tapi, gue serius Relin itu tidak pernah merasakan cinta. Single sejak lahir dan dia bangga akan hal itu. Bahkan dia sampai pernah bersumpah hanya akan jatuh cinta pada cowok fiksi. Gue merinding mendengarnya." Fiona bercerita panjang lebar.

"Kalau Relin bilang begitu, gue akan mendukungnya. Bukankah akan menarik kalau seandainya Relin yang single dari lahir tiba-tiba jatuh cinta pada seseorang? Gue ingin tahu orang seperti apa yang bisa menaklukan hati Relin," Lia menanggapi.

Fiona berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab. "Lo benar. Gue nggak sabar saat dia menjilat ludahnya sendiri."

"Terus hubungan lo dengan Zachary gimana?" Fiona mengalihkan topik pembicaraan yang membuat Lia terkejut.

"Hah? Kenapa gue-"

Belum selesai Lia berbicara, pintu kamar Lia terbuka dan memperlihatkan sosok Relin berjalan menghampiri mereka.

"Kalian lagi ngomongin apa? Sepertinya seru." Relin kemudian duduk di atas kasur Lia.

"Kami lagi bahas tentang Lia yang dekat sama Zachary," Fiona yang menjawab. Senyum menggoda masih ada diwajahnya.

Wajah Lia memerah. "N-nggak." Lia berusaha mengelak.

Relin berseru histeris. "Hah?! Lo suka sama cowok rese itu?! Kenapa?! Bisa-bisanya lo mengkhianati klub jomblo abadi!"

Lia menyuruh Relin mengurangi volume suaranya tetapi rentetan pertanyaan belum juga selesai keluar dari mulut Relin. Relin ini tipe sahabat yang harus diplester mulutnya karena tidak bisa diam.

"Bu-bukan begitu. Kami memang dekat tapi itu karna dia sering jahilin gue," Lia menjelaskan.

"Dia selalu menarik rambut gue, dia berteriak heboh saat gue baca novel dan dia juga selalu menganggu gue ketika lagi dengerin penjelasan guru. Jika diingat lagi nggak ada poin plus yang gue dapatin darinya selama jadi teman sebangkunya," oceh Lia.

"Kita memang nggak dapat teman sebangku yang sefruekensi. Contohnya gue yang sebangku dengan si Dani, cowok yang tidak pernah mau bicara sama cewek dan Fiona harus sebangku dengan Laura si anak hits. Guru itu memasangkan kita dengan teman yang beda fruekensinya." Sahut Relin.

"Tapi, nggak diragukan lagi kalau Zachary itu tampan mirip oppa korea," Fiona menimpali.

Relin menghela napas. "Cuman itu poin plusnya selama gue mengenalnya."

"O, iya, lo tetanggaan sama Zachary, kan?" Fiona memastikan.

Relin mengangguk. "Yap, karena itu gue sudah kenal tabiatnya. Kalau Zachary macam-macam sama lo beritahu gue, Lia."

Perkataan Relin sepertinya bukan main-main karena selain dia adalah cewek dengan suara paling keras, dia juga cewek paling kuat di kelas karena dia jago beladiri terutama karate. Sehingga anak-anak laki-laki sering mengejeknya dengan sebutan 'Gorila Perkasa'.

"Mengapa Bu Aina memasangkan Lia dan Za? Gue nggak habis pikir," celetuk Relin.

Mungkin kamu bilang begitu tapi sejujurnya aku cukup senang bisa dekat dengan Zachary... tentu saja Lia hanya berkata dalam hati karena jika dia mengungkapkan perasaannya, bisa-bisa Relin dan Fiona akan menyeret Zachary untuk mengadakan ijab kabul dengannya.

❄❄❄

ZaLia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang