TUJUH-BERSIKAP DINGIN

6 6 0
                                        

••Percintaan anak sekolah hanyalah sekedar rangkaian kisah yang suatu hari bisa berakhir kapan saja••

Malam hari setelah Relin pulang, Lia mendapatkan pesan dari Zachary.

ZACHARY CMT
Liaaa

LIANA XAVIERA
Apa Za

ZACHARY CMT
Lo jam berapa pergi sekolah

LIANA XAVIERA
Tergantung lo jemput:)
Hehe

ZACHARY CMT
Gue mau minta tolong

LIANA XAVIERA
Minta tolong apa

Ketika Lia sedang asyik chat-an dengan Zachary, Lintang masuk ke kamarnya.

"Lia! Buku Relin kayaknya tinggal, deh." Ucap Lintang sambil menyodorkan buku catatan milik Relin sehingga Lia harus mengalihkan pandangan dari handphone.

"Kenapa nggak abang antarin ke rumah Relin?" Lia bertanya polos.

"Kan kamu juga bakalan ketemu sama dia besok," sahut Lintang.

Lia tersenyum menggoda. "Padahal Relin akan lebih senang kalau abang yang antarin langsung ke rumahnya."

"Abang sibuk," Lintang berkata cepat dan pergi meninggalkan kamarnya. Melihat reaksi abangnya tersebut, Lia mengejar abangnya untuk melanjutkan godaannya, mengabaikan sepenuhnya kalau Zachary tadi minta tolong padanya.

Lintang kesal karena Lia terus menggoda akhirnya mengusir Lia dari kamarnya. Lia hanya tertawa ketika Lintang mengusirnya dan sukarela kembali ke kamarnya.

Begitu kembali ke kamar, Lia teringat akan permintaan Zachary sehingga dia langsung memeriksa pesannya. Namun, dia terlambat. Zachary sudah lebih dulu menghapusnya.

LIANA XAVIERA
Kenapa dihapus

ZACHARY CMT
Nggak jadi deh
Lo tunggu aja di sekolah😊

Membaca pesan tersebut membuat Lia semakin penasaran. Kira-kira kejutan apa yang akan Zachary berikan padanya?

❄❄❄

Lia sangat mengingat hari itu. Hari itu Lia dan Zachary berangkat sekolah seperti biasa walaupun Lia penasaran dengan kejutan yang diberikan Zachary, Zachary tidak mengungkit hal itu namun Lia tahu Zachary terlihat senang mengawali hari tersebut. Bahkan dia mengatakan akan mengantar Lia pulang ketika pulang sekolah tiba.

Tetapi, hujan turun ketika pulang sekolah. Fiona dan Relin sudah pulang, menyisakan Lia duduk sendirian di halte bis, menunggu Zachary yang tidak kunjung datang.

"Lo ngapain disini?" Aiden tiba-tiba datang menghampiri Lia yang melamun.

"Ah, aku lagi nunggu teman," ucap Lia. "Aiden mau pulang? Rumahmu dekat sini makanya kamu pulang jalan kaki, ya?" Lia menebak karena Aiden membawa payung.

"Bentar lagi," Aiden kemudian berinisiatif duduk di sebelah Lia. "Teman lo belum datang juga, ya?" Aiden celingkukan kesana kemari sehingga membuat Lia terkekeh.

"Hehe... begitulah."

"Hari sudah mau jam setengah enam, lho. Lo yakin dia masih disini?" Aiden bertanya.

Lia menjawab ragu. "Entahlah."

Lia sudah menunggu Zachary selama satu setengah jam namun orang yang ditunggunya belum kunjung tiba. Dia ingin menghubungi Zachary namun ponselnya habis baterai. Dia berinisiatif ingin pulang naik bis namun tidak ada bis yang berhenti di halte. Lia begitu frustasi dan dia bersyukur akan kedatangan Aiden.

"Tapi aku yakin dia pasti datang. Zachary tidak mungkin melanggar janjinya," ungkap Lia.

"Kalian pacaran, ya?" Aiden tanpa ragu bertanya.

Wajah Lia langsung merona merah. "N-nggak, kami cuman teman."

"Yakin? Cinta itu berawal dari pertemanan kemudian diakhiri dengan perasaan, lho." Aiden tertarik menggoda Lia. Baginya, ekspresi Lia begitu lucu saat dijahili.

"Ish, bukan begitu," Lia cemberut karena Aiden terus menggodanya sementara Aiden hanya tertawa.

"Lo suka sama dia, kan?" Aiden kembali menebak.

Lia ingin menyangkal namun perkataan Aiden selanjutnya membuat Lia terdiam seribu bahasa.

"Apa lo nggak punya keinginan buat punya hubungan lebih dari teman dengannya?"

"... aku pernah memikirkan hal itu namun jika aku terlalu berharap lebih nantinya akulah yang akan kecewa," ungkap Lia.

"Tidak apa untuk bersikap egois sesekali," ujar Aiden dan Lia terdiam.

Bahkan hingga waktu menunjukkan pukul enam Zachary tetap tidak menunjukkan batang hidungnya. Akhirnya Aiden mengantar Lia pulang setelah dia kembali dari rumahnya untuk mengambil motor. Ketika sampai di rumah, Lia menghubungi Zachary namun cowok itu tidak bisa dihubungi. Lia mengecek room chat mereka namun hanya ada chat tadi malam dan Zachary belum mengirimkan pesan sama sekali hari ini. Dimana Zachary dan apa yang sedang dilakukannya?

❄❄❄

Pada akhirnya Zachary tidak menghubungi ataupun membalas pesan Lia. Lia memutuskan untuk menemui Zachary di sekolah keesokkan harinya.

Lia tanpa ragu menghadang Zachary di lorong.

"Bikin kaget lo, Lia." Celetuk Zachary. Zachary masih berbicara seperti biasanya namun dia tidak mengungkit soal pesan maupun telepon.

"Za, aku mau ngomong sesuatu," pinta Lia. "Kenapa kamu tidak balas chat aku?" Lia bertanya sambil menggigit bibir.

Zachary menggaruk tengkuk kepalanya. "Sorry, Lia. Ponsel gue mati dari kemarin dan sekarang lagi diperbaiki," Zachary menjelaskan.

"Be-begitu rupanya," Lia menerima penjelasan Zachary. "La-lalu kenapa kamu-"

Teng... Teng... Teng...

Bel masuk berbunyi nyaring sehingga menghentikan pembicaraan Lia dan Zachary.

"Wuih, udah masuk, nanti kita bicara lagi, ya, Lia." Ucap Zachary dan langsung pergi meninggalkan Lia tanpa menunggu persetujuannya.

Meski Zachary mengatakan akan melanjutkan pembicaraan tersebut nanti namun percakapan di lorong sekolah hari itu adalah terakhir kalinya Zachary dan Lia saling berbicara karena setelah percakapan tersebut, Zachary mulai menjauhi Lia.

❄❄❄

ZaLia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang