••Cinta hanyalah nama yang bagus untuk sebuah hubungan
yang didasarkan pada kepentingan bersama••Bu Aina lelah menangani kelas X MIPA 2 yang sangat berisik dan heboh. Di suatu sekolah pasti ada sebuah kelas yang terkenal akan keributan anggota kelasnya di mata para guru. Maka, di SMA Garuda kelas X MIPA 2 yang mendapat gelar kelas 'terheboh'.
Guru bahasa Indonesia sekaligus wali kelas X MIPA 2 tersebut sudah tidak tahan lagi akan kelakuan para muridnya. Sudah ada tiga kasus terjadi dan banyak laporan yang beliau terima dari para guru mengenai kelas tersebut. Padahal beliau baru menjadi wali kelas selama sebulan tapi beliau sudah tidak tahan lagi.
Bu Aina kemudian memutuskan untuk mengubah tempat duduk para siswa X MIPA 2. Bu Aina menyadari bahwa selama sebulan ini para siswa X MIPA 2 duduk berdasarkan teman terdekat mereka sehingga membuat para siswa X MIPA 2 terpecah menjadi beberapa kelompok. Bu Aina tidak menyukai hal tersebut.
Keputusan Bu Aina untuk mengubah tempat duduk diprotes oleh para siswa X MIPA 2. Alasannya karena mereka sudah nyaman dengan tempat duduk mereka yang sekarang tetapi keputusan Bu Aina sudah bulat dan tidak bisa ditentang lagi.
Ini bukan cerita tentang Bu Aina dan para siswa X MIPA 2 melainkan cerita salah seorang siswi kelas X MIPA 2 bernama Lia yang juga ikut protes dengan keputusan Bu Aina.
Lia tidak ingin berpisah dengan Relin dan Fiona yang sudah menjadi sahabatnya selama sebulan di kelas ini. Lia bukanlah seorang gadis pemalu maupun pendiam seperti yang dikatakan teman-temannya, tetapi Lia sadar ada jarak diantara dia dan teman-temannya.
Suara toa Relin yang menentang keputusan Bu Aina saja tidak didengar apalagi suara Lia yang memiliki pita suara yang kecil. Lia dan seluruh siswa X MIPA 2 terpaksa menerima keputusan Bu Aina.
Lia tidak tahu apakah dia benar-benar terpaksa atau justru menerima dengan senang hati keputusan Bu Aina. Pasalnya, Lia dipasangkan dengan Zachary, salah satu cowok tampan dan paling friendly dikelasnya.
Sambil menyampirkan tas di bahu, Lia berjalan menghampiri Zachary yang sedang mengobrol dengan Ilham. Lia ingin segera duduk di kursinya tetapi Zachary duduk di kursinya.
"Pe-permisi..." ucap Lia pelan namun Zachary dan Ilham tidak mengubrisnya atau justru tidak menganggapnya ada.
"Permisi-"
"Woi, Za! Lia mau duduk! Ngapain lo duduk dikursi dia?!" Relin mendatangi Lia sambil memarahi Zachary. Relin dan suara toanya memang penyelamat bagi seorang Lia.
Zachary mengalihkan pandangan kepada Relin dan Lia. "Hah?! Lo siapa?" Zachary menunjuk Lia tanpa rasa berdosa sama sekali.
Tidak hanya keberadannya sejak tadi dianggap, Zachary juga tidak mengingatnya. Lia jadi berpikir apakah selama ini hanya Relin, Fiona dan para guru yang menyadari kehadirannya.
"Dia Lia! Liana Xaviera! Teman sebangku gue dulu dan sekarang teman sebangku lo." Relin menjelaskan dengan nada kesal.
Zachary menggaruk tengkuk lehernya. "Serius? Sorry. Gue nggak tahu."
Relin masih ingin mengeluarkan sepatah dua kata untuk mengungkapkan kekesalannya tetapi Bu Aina sudah menyuruh para siswa untuk segera duduk dan memulai pelajaran.
Zachary pindah duduk di sebelah kursi Lia yang kosong sementara Lia duduk dikursi yang Zachary duduki sebelumnya.
"Lo kenapa bisa temenan sama nenek lampir itu?" Zachary tiba-tiba berbisik di telinga Lia membuat wajah Lia memerah ketika merasakan hembusan napas Zachary yang beraroma mint memasuki indra pendengarannya.
Lia sedikit bergeser tempat duduknya dari Zachary. "Di-dia bukan nenek lampir, dia sahabatku." Lia membela Relin.
Zachary terkekeh. "Benarkah? Kalau begitu gue gimana? Lo anggap gue apa?"
Lia terkejut mendengar pertanyaan Zachary. Padahal ini pertama kalinya mereka berbicara satu sama lain tetapi jantung Lia sudah berdetak kencang dibuatnya.
Zachary tiba-tiba tertawa keras membuat Lia dan semua orang dikelas yang mendengar tawa Zachary terkejut. Untung saja Bu Aina tidak ada dikelas karena pergi ke kantor sebentar.
Lia bingung kenapa Zachary tiba-tiba tertawa padahal Lia belum mengatakan apa-apa.
"Gue suka reaksi lo. Lucu."
Wajah Lia kembali memerah mendengar perkataan Zachary disela tawanya.
Barusan Zachary mengatakan bahwa dia menyukai Lia? Lia tidak tahu harus mengatakan apa.
Tawa Zachary mereda lalu tiba-tiba dia mengulurkan tangannya pada Lia.
Lia masih diam memandangi tangan Zachary.
"Tangan gue lama-lama sakit kalau lo diamin begitu," sahut Zachary tetapi Lia masih tidak paham.
"Nama gue Zachary Michel. Lo bisa panggil gue Za."
Lia kemudian paham lalu menjabat tangan Zachary. "Liana Xaviera. Panggil Lia saja." Lia memperkenalkan diri.
"Lia dan Za, nama panggilan kita diambil dari awal nama kita. Jangan-jangan kita jodoh, ya?" Zachary merayu Lia.
Kalimat terakhir Zachary berhasil memunculkan semburat kemerahan di wajah Lia.
Lia tertawa kecil menanggapinya. Wajah Zachary sedikit tersipu melihat Lia.
Pertemuan mereka mungkin adalah hal biasa yang sering terjadi. Tetapi, Lia akan selalu mengingat hari itu karena hari itu adalah untuk pertama kalinya dia dapat berbicara dengan Zachary.
❄❄❄

KAMU SEDANG MEMBACA
ZaLia [END]
أدب المراهقينLia dan Zachary telah menjadi sahabat selama satu tahun dan mereka saling menyukai namun suatu hari Zachary mulai menjauhi Lia tanpa sebab. Ada apa dengan Zachary? ⚠️PLAGIAT HARAP MENJAUH⚠️